ECOLITE:
LAMPU DEKORASI DARI SAMPAH PLASTIK – INOVASI SIRKULER UNTUK LINGKUNGAN DAN
PSIKOLOGI KONSUMEN
Essay 4-
Melakukan Upcycling Sampah
Anorganik
PSIKOLOGI
LINGKUNGAN
Dosen Pengampu:
Dr.
ARUNDATI SHINTA, M.A
Muhammad
Zulfan Imron
24310420019
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
2025
A. EcoLite:
Transformasi Sampah Plastik Menjadi Lampu Dekorasi Inovatif
Sebagai
mahasiswa Psikologi, saya terdorong untuk tidak hanya memahami perilaku manusia
terhadap lingkungan, tetapi juga mengambil peran aktif dalam solusi. Saya
merancang EcoLite, sebuah lampu dekorasi berbahan dasar sampah botol
plastik dan sendok plastik bekas, yang diubah melalui proses kreatif menjadi
barang fungsional dan estetik.
B. Proses
Kreatif dan Pembuatan
Sampah
plastik saya kumpulkan dari lingkungan sekitar kos dan kampus. Dengan modal
terbatas (lem tembak, lampu LED, kabel), saya membersihkan dan memotong botol
plastik sebagai dasar, kemudian menyusun sendok plastik sebagai kelopak.
Hasilnya adalah lampu unik berbentuk bunga yang memancarkan cahaya lembut,
cocok sebagai lampu tidur atau dekorasi kamar.
C. Langkah-Langkah:
1. Cuci
bersih botol dan sendok plastik.
2. Potong
bagian atas botol, sisakan badan botol sebagai rangka.
3. Potong
kepala sendok, susun melingkar seperti kelopak bunga menggunakan lem tembak.
4. Pasang
lampu LED kecil di dalamnya, sambungkan kabel.
5. Uji
nyala dan finishing.
Psikologi
Konsumen dan Psikologi Lingkungan
Produk
ini menyasar konsumen yang peduli lingkungan dan estetik. Penelitian
menunjukkan bahwa persepsi nilai terhadap produk ramah lingkungan meningkat
ketika konsumen terlibat secara emosional. Dalam hal ini, EcoLite bukan
sekadar produk, tapi simbol kontribusi terhadap pengurangan sampah plastik dan
gaya hidup sadar lingkungan.
D. Hambatan
dan Solusi
Kendala
utama adalah bahan baku yang tidak seragam dan kesulitan pemasangan kabel
listrik. Saya mengatasinya dengan mengganti ke lampu LED berbaterai agar lebih
aman dan fleksibel. Hambatan lain adalah kepercayaan konsumen terhadap kualitas
produk dari sampah, yang saya atasi dengan menampilkan video pembuatan di media
sosial sebagai bentuk transparansi.
E. Pemasaran
dan Penjualan
Produk
saya promosikan melalui Instagram pribadi dengan foto dan harga. Sampai saat
ini, belum ada penjualan, namun ada 6 orang yang tertarik dan menyimpan
postingan saya.
0 komentar:
Posting Komentar