Senin, 07 Juli 2025

ESAI UAS IRAWATI

 


PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
FENOMENA KDM



NAMA: Irawati
NIM:23310410106
DOSEN PENGAMPU:Dr., Dra.Arundati Shinta, MA.
PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
JULI 2025


Fenomena KDM sebagai pelopor penggerak masyarakat Jawa Barat terhadap upaya pengelolaan sampah dengan aksi yang nyata.Fenomena ini di dukung oleh UU No 18 Tahun 2018( Menekankan kewajiban pengelolaan sampah oleh setiap individu dan rumah tangga)Namun praktiknya masih sangat lemah akibat kurangnya kesadaran masyarakat,namun muncul nya KDM di tengah masyarakat seperti memberi contoh yang nyata di masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Bentuk partisipasi yang nyata ketika warga dalam menjaga lingkungan, khususnya kebersihan sungai dan sampah.Ditinjau dalam Psikologi Lingkungan, perilaku ini menunjukkan interaksi timbal balik antara manusia dan lingkungannya, di mana lingkungan mempengaruhi perilaku manusia, dan perilaku manusia mengubah lingkungan.

Ditinjau dari teori Persepsi Paul A. Bell Menurut Paul A. Bell (Sarwono,1995), persepsi lingkungan dibentuk oleh:
1.Stimulus langsung misal bau sampah atau pemandangan tumpukan sampah yang memicu rasa jijik atau terganggu dan rasa tidak nyaman dan lingkungan yang kotor menimbulkan stres lingkungan meningkat.
2.Interpretasi kognitif dan emosional masyarakat tergerak hatinya ketika melihat sungai kotor, sehingga muncul motivasi untuk memperbaikinya dan melakukan kegiatan yang nyata untuk perubahan.masyarakat memproses informasi visual dan bau sampah secara negatif, tetapi emosi ini menumbuhkan rasa peduli, bukan sekadar marah atau melimpahkan tanggung jawab ke dinas terkait.
3.Terdapat norma sosial dan nilai kolektif dalam partisipasi KDM juga dipengaruhi nilai agama, budaya gotong royong, serta norma yang menganggap kebersihan sebagai sebagian dari iman atau bagian dari kehormatan komunitas.
4.Persepsi positif terhadap perilaku pro-lingkungan tindakan KDM menjadi contoh perilaku pro-lingkungan yang muncul karena ada stimulus negatif (sampah menumpuk) yang memicu stressor psikologis.Dengan penerapan psikologi lingkungan dapat menekankan pentingnya persepsi, interpretasi, dan norma sosial dalam mendorong perilaku pro-lingkungan dalam mengurangi dampak kerusakan alam itu sendiri.
5.Pro Environmental Behavior merupakan perilaku atau tindakan manusia untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan dan memperbaiki lingkungan dengan cara penghematan energi, mobilitas dan transportasi yang efisien dan ramah lingkungan.
6.Ditinjau dari konsep behavioral setting (Bell) dalam kegiatan bersih sungai menjadi tindakan perilaku baru dalam menciptakan rutinitas dan norma baru di dalam kehidupan masyarakat untuk sebuah perubahan ke arah lebih baik.

Kesimpulan
Fenomena KDM menjadi pelopor penggerak masyarakat dalam pengelolaan sampah, khususnya di Jawa Barat, dengan memberikan contoh nyata melalui aksi bersih sungai. Meskipun UU No. 18 Tahun 2008 mewajibkan pengelolaan sampah oleh individu dan rumah tangga, praktik di lapangan masih lemah karena rendahnya kesadaran masyarakat. Namun, kehadiran KDM menunjukkan bentuk partisipasi lingkungan yang nyata, di mana perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan kotor (stimulus negatif) yang memicu stres lingkungan, sehingga menimbulkan interpretasi emosional berupa rasa peduli dan dorongan untuk bertindak.
Menurut Paul A. Bell, perilaku ini juga didukung norma sosial, nilai agama, dan budaya gotong royong yang memandang kebersihan sebagai bagian dari kehormatan komunitas. Tindakan KDM termasuk perilaku pro-lingkungan (Pro Environmental Behavior) karena berupaya mengurangi kerusakan alam melalui kegiatan konkret. Berdasarkan konsep behavioral setting, kegiatan bersih sungai menciptakan rutinitas dan norma baru yang mendorong perubahan perilaku masyarakat menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat.


Foto sumber dari goggle:





Daftar pustaka

Sarwono, S. W. (1995). Psikologi lingkungan. Jakarta: Grasindo & Program Pascasarjana Prodi Psikologi UI.

Purba, D. O., & Shindy, R. (2025, Maret 9). Detik-detik Dedi Mulyadi nyebur ke sungai penuh sampah, ajak pejabat lain nyemplung. Kompas.com. https://www.kompas.com

Kang Dedi Mulyadi Channel. (2025, Juni 30). Heboh emak-emak turun ikut kerja | KDM beri solusi tangani sampah di sungai [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=Sjw6LY44mes

Bamberg, S., & Möser, G. (2007). Twenty years after Hines, Hungerford, and Tomera: A new meta-analysis of psycho-social determinants of pro-environmental behaviour. Journal of Environmental Psychology, 27(1), 14–25. https://doi.org/10.1016/j.jenvp.2006.12.002

Steg, L., & Vlek, C. (2009). Encouraging pro-environmental behaviour: An integrative review and research agenda. Journal of Environmental Psychology, 29(3), 309–317. https://doi.org/10.1016/j.jenvp.2008.10.004





0 komentar:

Posting Komentar