Jumat, 21 Juli 2023

Meriview Jurnal 3

 

Tugas Mata Kuliah Teknik Penyusunan Skripsi

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Astin Lestari (20310410071)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Judul

Kesepian Pada Lanjut Usia: Studi Tentang Bentuk, Faktor Pencetus Dan Strategi Koping

Sumber

Burns, D. D. (1988). Mengapa kesepian. Alih Bahasa oleh Anton Soetomo. Jakarta: Erlangga.

Topik

 Fakor munculnya kesepian pada ke 8 usia lanjut yang diteliti adalah 1) kehilangan figur yang dapat memberikan perhatian, 2) kehilangan integrasi sosial baik tidak adanya teman berkomunikasi, maupun adanya keengganan untuk berkomunikasi, 3) ditinggal oleh orang-orang yang dicintainya, seperti meninggal dunia, maupun bekerja dalam waktu panjang sehingga usia lanjut sendirian dirumah.

Tujuan Penelitian

1) menggali bentuk kesepian yang dialami oleh lanjut usia,

 2) mengidentifikasi faktorfaktor yang menjadi pencetus adanya kesepian pada lanjut usia,

3) menggali strategi koping yang digunakan oleh lanjut usia dalam mengatasi kesepian. Lokasi penelitian di Purwokerto Timur, dan Purwokerto Selatan.

Isi

Lanjut usia yang mengalami kesepian yang merupakan masalah psikologis tersebut, biasanya melakukan kegiatan-kegiatan baik yang melibatkan fisik, psikis maupun hubungan sosial yang bertujuan untuk menghilangkan kesepiannya, atau paling tidak dapat terkurangi dengan melakukan coping yang strategis. Kondisi lanjut usia yang mengalami berbagai penurunan atau kemunduran baik fungsi biologis maupun psikis dapat mempengaruhi mobilitas dan juga kontak sosial, salah satunya adalah rasa kesepian (loneliness). Lansia yang mengalami kesepian seringkali merasa jenuh dan bosan dengan hidupnya, sehingga dirinya berharap agar kematian segera datang menjemputnya. Hal itu karena dirinya tidak ingin menyusahkan keluarga dan orang-orang disekitarnya.

Coping adalah suatu proses yang digunakan oleh manusia dalam mencoba mengelola perasaan karena terjadi ketidakcocokan antara berbagai tuntutan kemampuan yang ada, yang selanjutnya dianggap sebagai situasi penyebab stress (Sarafino,1998). Dengan demikian, coping bukanlah tindakan sesaat yang dilakukan seseorang, namun hal itu adalah sesuatu yang terjadi dalam waktu yang lama, dilakukan oleh suatu lingkungan dan individu yang saling mempengaruhi. Coping dimaksudkan dapat mengubah kesepian sebagai sumber stress menjadi sumber motivasi dalam menjalani masa tua.

Metode

Penelitian diselesaikan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, sebab sangat cocok dengan penelitian perilaku gesture, mimik, dan perilaku informan penelitian saat wawancara dan kehidupannya. Analisis data menggunakan model analisis interaktif dari Hubermans (Purwandari, 2005).

Hasil

Usia lanjut (informan yang diteliti) berjumlah 8 orang, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Empat usia lanjut bermukim di Purwokerto Selatan dan 4 di Purwokerto Timur. Usia merentang dari 50 tahun – 74 tahun. Untuk status perkawinan, dari 6 perempuan 5 diantaranya sudah janda, hanya 1 yang masih memiliki suami. Sementara untuk pekerjaan, yang laki-laki keduanya pensiunan, dan yang perempuan 3 pensiunan janda, dan 3 tidak bekerja artinya tidak memiliki pendapatan yang diperoleh dari institusi tertentu. Dari kedelapan informan, 6 diantaranya memiliki anak kandung, 1 anak tiri, dan 1 anak angkat. Rata-rata sudah tidak melakukan aktivitas ekonomi (bekerja), hanya 1 yang bekerja lagi setelah pensiun.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa kesepian dapat dirasakan oleh informan baik yang laki-laki maupun perempuan. Kesepian yang dialaminya lebih banyak yang kesepian emosional dan kesepian situasional. Hal itu sejalan dengan pendapat Perlman dan Peplau (Santrock, 2006) yang mengatakan bahwa loneliness/kesepian itu berkaitan dengan gender, sejarah attachment, self-esteem, keterampilan sosial, dan kurangya waktu yang dihabiskan dengan keluarga. Senada dengan itu Lake (1986), menyatakan bahwa kesepian timbul karena hilangnya kontak atau komunikasi dengan orang lain terutama orang yang dicintai, juga tidak terpenuhinya kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang lain karena berbagai alasan.

0 komentar:

Posting Komentar