Kamis, 20 Juli 2023

UAS: Psikologi Sosial “ Tradisi Nyumbang “ _ septi Iing Hijriyah _ 22310410132_ Psikologi Sp

 Problematika Tradisi Nyumbang di Desa Kalikebo, Trucuk, Klaten Kerap Menjadi Momok Seram Bagi Warga Kurang Mampu

Oleh Septi Iing Hijjriyah (22310410132)

Ujian Akhir Psikologi Sosial dengan Pengampu Arundati Shinta

 


 


 

 

 

 

 

 

1. Permasalahan yang ada dalam lingkup kasus ini sebagai berikut:

Kegiatan Nyumbang menjadi beban masyarakat terutamawarga miskin karena adanya standarisasi nominal sumbanganuang sehingga berbagai pengorbanan sering terjadi seperti berhutang dan menjual barangKeluh kesah dan sikap terpaksa selalu terjadi sehingga mengalami kekerasansimbolik dalam kegiatan Nyumbang terutama di tengahmasyarakat Desa Kalikebo.

 

2. Saya rasa, tradisi Nyumbang tadi sebenarnya bukan bagiandari sebuah penyimpangan sosialLayaknya sebuah tradisiyang umumnya harus dilestarikantradisi ini juga layak untuk dijaga dan dilestarikan bersama-sama. Namun, tujuan utamaadanya Nyumbang semakin terkikis dan mengalamipergeseran makna. Yang semula tradisi ini ada sebagai bentuk representasi dari nilai-nilai kerukunan, gotong-royong, kepeduliandan ada beberapa nilai moral kebaikan lainnya, di masa sekarang berubah wujud menjadi kegiatan yang sifatnyacondong transaksionalSalah satunya yaitu contoh kasus yang terjadi di tengah masyarakat Desa Kalikebotimbulnya rasa keterpaksaan atau mau tidak mau di tengah kalangan warga menengah ke bawah (miskin), kerap melakukan sebuahpengorbanan seperti halnya berhutang dan tak jarang ada jugayang memilih untuk menjual barang yang mereka milikikarena khawatir mendapatkan perlakuan atau kekerasansecara simbolik kalau-kalau tidak ikut serta dalam kegiatantradisi tersebut. Nah, jika saya berada dalam kondisi tersebut dan menjadi bagian dari masyarakat Kalikebo karena tempat tinggal saya berada di wilayah itu, saya akan tetap mengikutialur tradisi yang ada selagi hal tersebut sifatnya tidak berlebihan. Adanya stigma jika kamu tidak ikut bagian, maka kamu akan dikucilkan atau mengalami diskriminasi tertentu,menurut saya bukan lah sebuah acuan dan referensi untuk memaksakan kehendakSusunan stereotip yang seperti itu hanya dapat terpecahkan dengan keberanian pola pikir yang sedikit berbeda namun tetap memperhatikan beberapa nilaiagar terhindar dari sikap penyimpangan, meski hal tersebut tidak lah mudah dan tentu membutuhkan waktu.

 

3. Jika berbicara terkait gorong-royong, tentu dalam tradisiNyumbang terdapat nilai moral gotong-royong, hal tersebut jelas karena tujuan utama dilakukan tradisi ini demi meringankan dan membantu tetangga atau warga lain saat adapelaksanaan sebuah acara tertentu atau biasa disebut hajatandan beberapa pagelaran acara lainnya. Namun, rasa ketakutanjuga tentu akan muncul di tengah masyarakatterutama warga di Desa KalikeboUmumnya rasa ketakutan tersebut akantimbul di benak kalangan warga menengah ke bawah (miskinatau warga yang memiliki problematika ekonomi). Khawatir akan mendapatkan perlakuan yang kurang mengenakkan, baik verbal atau bahkan secara fisik karena merasa berbeda dandikucilkan karena tidak ikut andil dalam kegiatan tradisitersebut lantaran minim dana. Karenanya, warga menengah ke bawah yang ada di Desa Kalikebo sampai mengambil sikap memaksakan tadi agar terhindar dari rasa merasa berbedaKarena sejatinya, sikap berbeda kerap kali dianggap sikap tidak conform di tengah suatu masyarakat atau golonganlantaran stereotip atau stigma yang sudah terbangun lama. Sederhananyayang beda dianggap tidak sesuai dan anehatau bahkan mereka anggap kelirusehingga tak jarang padaakhirnya tercipta rasa tidak nyaman.

 

4. Saya akan mengenalkan tradisi tersebut pada anak sayadengan penyampaian dan sebaik-baik pendekatan yang tentu secukupnyaKarena bagaimana pun hal tersebut merupakan sebuah tradisi yang sudah mendarah daging di tengahmasyarakat Desa Kalikebo. Pun saya rasa, akan ada masa di mana anak saya mampu memahami dan mengalami proses belajar melalui fase observasi atau mengamati (observational learning) sesuai dengan teori Albert Bandura. Dari proses itu lah anak saya akan mulai mengerti dan mengalami proses belajar dari sebuah perilaku masyarakat yang ada di sekitarnya, yang tentu hal tersebut akan membantu sebuahpemahaman dalam benaknya apa tujuan dari dilakukannyatradisi tersebut. Namun menurut sayapenanaman nilai-nilaimoral yang diadopsi dari tradisi Nyumbang juga bisa dijadikan metode pembelajaran pada anak bahwa setiap insanmembutuhkan insan lainnya, karena sejatinya manusiamerupakan makhluk sosial.

 

5. Menurut Nicolo Machiavelli dalam hal memandang sebuahkekuasaanbaginya kekuasaan bukanlah semata-mata untuk kepentingan diri sendiri, akan tetapi itu semua adalah untuk kehormatan dan kesejahteraan negara. Bagi sayakonteksNyumbang dengan sikap yang kerap dilakukan oleh para penguasa saat memasuki masa-masa Pilkada terdapatbeberapa perbedaan. Meski di masa sekarang tradisiNyumbang mengalami sedikit pergeseran makna dan tujuan, namun tetap saja tujuan utamanya ialah untuk bahu-membahumeringankan bebas antarsesama. Sedang yang terjadi padasikap para pejabat atau golongan-golongan mereka yang memiliki kuasa, sikap yang mereka ambil tentu tidak murnimembantu masyarakatnamun hanya ingin mendapatkansuara dari masyarakatJika dikembalikan lagi pada teori Machiavelli, bahwa tidak mungkin jika kuasa ada hanya untuk kepentingan diri sendiri, tentu ada kepenting-kepentingan lain yang sifatnya untuk kelompok dan tujuan-tujuan tertentu lainnya yang seakan dibungkus dengan halyang menarik agar mudah mendapatkan kekuasaan yang berumur panjang.

 

6. Daftar Pustaka

 

Setiawan, Eko. (2022). Potret Resiprositas Tradisi Nyumbangpada Perempuan Pedesaan di Desa Kalipait BanyuwangiUniversitas Brawijaya.

 

Lestari, Soetji. (2012). Potret Resiprositas dalam TradisiNyumbang di Pedesaan Jawa di Tengah Monetisasi DesaUniversitas Jenderal Soedirman.

 

SuryanaAdhitya. (2017). Pemaknaan Tradisi Nyumbangdalam Pernikahan di Masyarakat Desa Kalikebo TrucukKlatenUniversita Negeri Yogyakarta.

0 komentar:

Posting Komentar