Kamis, 20 Juli 2023

Uas PSI SOS

 Tradisi menyumbang masyarakat

 Ujian Akhir Semester Psikologi Sosial

 Dosen Pengampu :

 Dr., Dra. Arundati Shinta, MA

Disusun Oleh: 

Maulana Malik Ibrahim

           22310410091


1. Permasalahan: Permasalahan dalam kasus tersebut adalah adanya beban yang berat bagi penduduk desa untuk menyumbang makanan dalam jumlah yang besar setiap kali ada peristiwa seperti kelahiran anak, kematian, atau acara syukuran. Hal ini dapat menjadi beban finansial dan logistik yang signifikan bagi penduduk desa.

2. Jika mengalami permasalahan tersebut langkah yang dapat diambil ialah

-Berkomunikasi dengan tetangga dan mencari pemahaman bersama mengenai beban yang dirasakan oleh penduduk desa terkait kebiasaan tersebut.

-Mencari solusi kolaboratif dengan tetangga dan tokoh masyarakat untuk mengurangi beban yang dirasakan, seperti mengadakan diskusi untuk mengubah kebiasaan menjadi lebih terjangkau dan praktis

-Membentuk kelompok atau komite di desa untuk mengatur dan membagi tugas serta tanggung jawab dalam menyumbang makanan, sehingga beban dapat lebih terbagi secara adil.

3. Situasi tersebut menunjukkan adanya perilaku bergotong royong dalam masyarakat desa tersebut. Meskipun ada ketakutan akan dampak dari perilaku tidak konform pada tetangga, namun kebiasaan tersebut juga mencerminkan adanya rasa saling membantu dan solidaritas dalam masyarakat desa.

4. Menurut teori Albert Bandura, sebagai orang tua, akan lebih baik mengajarkan pada anak tentang pentingnya konformitas terhadap perilaku menyumbang tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pemahaman tentang nilai-nilai sosial, solidaritas, dan kebersamaan dalam masyarakat. Namun, penting juga untuk mengajarkan anak tentang keseimbangan dan batasan dalam memberikan sumbangan, serta memahami bahwa tidak semua kejadian memerlukan kontribusi dalam jumlah yang besar. 

5. Secara makro, perilaku menyumbang dalam kasus tersebut tidak secara langsung terkait dengan kebiasaan seseorang yang ingin menang dalam Pilkada (pemilihan kepala daerah). Teori dari Niccolo Machiavelli, yang menekankan pada kekuasaan dan manipulasi politik, tidak secara langsung relevan dengan situasi ini yang lebih berkaitan dengan kebiasaan dan tradisi masyarakat desa dalam membangun.


Tradisi nyumbang memiliki beberapa manfaat bagi masyarakat yang melaksanakannya 

Membangun solidaritas dan kebersamaan: Tradisi nyumbang dapat memperkuat hubungan sosial antarwarga desa dan membangun solidaritas di antara mereka. Melalui tradisi ini, masyarakat saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam kegiatan hajatan atau pesta.

Meningkatkan rasa persaudaraan: Tradisi nyumbang dapat mempererat hubungan persaudaraan antar masyarakat. Dengan saling memberikan bantuan dan pertolongan, masyarakat merasakan ikatan emosional yang kuat dan merasa terhubung sebagai satu kelompok.

Menumbuhkan kepedulian terhadap masyarakat: Melalui tradisi nyumbang, masyarakat menunjukkan kepedulian mereka terhadap sesama. Mereka berbagi apa yang mereka miliki dengan orang lain yang sedang menggelar hajatan, sehingga membantu meringankan beban dan memperlihatkan rasa empati.

Melestarikan nilai-nilai sosial dan budaya: Tradisi nyumbang merupakan bagian dari warisan budaya dan tradisi masyarakat. Dengan melaksanakan tradisi ini, masyarakat dapat melestarikan nilai-nilai sosial dan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Membangun jaringan sosial: Melalui tradisi nyumbang, masyarakat dapat membangun jaringan sosial yang kuat. Mereka dapat menjalin hubungan baik dengan tetangga dan kerabat, serta memperluas jejaring sosial yang dapat bermanfaat di masa depan.

Memberikan rasa aman dan dukungan: Dengan adanya tradisi nyumbang, masyarakat merasa lebih aman dan terdukung dalam melaksanakan kegiatan hajatan. Mereka tahu bahwa mereka dapat mengandalkan dukungan dan bantuan dari tetangga dan kerabat dalam situasi yang membutuhkan.

Dalam kesimpulannya, tradisi nyumbang memiliki manfaat yang penting dalam membangun solidaritas, kebersamaan, dan kepedulian terhadap sesama dalam masyarakat. Tradisi ini juga berperan dalam melestarikan nilai-nilai sosial dan budaya serta membangun jaringan sosial yang kuat di antara masyarakat.


Daftar pustaka 

https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/societas/article/view/9144

https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/equalita/article/view/10892

https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/69697

0 komentar:

Posting Komentar