Jumat, 21 Juli 2023

UJIAN AKHIR PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI DENGAN PENGAMPU ARUNDATI SHINTA

 

                                  Menundukan Konsumen Agar Menjadi Ketergantungan

 


Essay Ujian Akhir Semester

Psikologi Idunstri & Organisasi

Tegar Chandra Surya Perdana (22310410028)

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Bagaimana cara kita menundukan konsumen agar menjadi ketergantungan terhadap produk kita? Ada 3 syarat penting yaitu :

1.     Keterbatasan Sumber : Kita sebagai produsen bisa memonopoli sumber daya atau teknologi yang dibutuhkan untuk membuat produk kita sendiri, dengan sulitnya sumber daya atau teknologi yang diperlukan untuk membuat produk maka pesaing kita atau competitor sulit untuk meniru produk kita. Kita akan memiliki keunggulan yang signifikan dan konsumen akan menjadi tergantung pada kita untuk memenuhi kebutuhan mereka.

2.     Kualitas Unggul : Tentu saja kualitas produk sangat penting dalam persaingan dengan competitor, dengan kita memiliki kualitas produk  yang lebih unggul dibandingkan dengan pesaing lain maka kita akan memiliki keunggulan lebih dalam menarik konsumen dan menciptakan ketergantungan terhadap produk kita.

3.     Keterikatan Konsumen : Cara terakhir yaitu ketertarikan konsumen, kita sebagai produsen harus pandai-pandai dalam hal menarik ketertarikan konsumen. Ketertarikan konsumen bisa terjadi melalui merek yang kuat, pelayanan pelanggan yang superior, atau pengalaman yang unik. Jika kita berhasil menciptakan keterikatan emosional atau psikologis dengan konsumen, maka konsumen merasa terhubung secara emosional atau memiliki loyalitas terhadap kita, dan mereka lebih cenderung memilih produk atau jasa dan menjadi tergantung pada kita.

 

Apakah ada seorang pemimpin yang ketergantungan kepada seorang produsen (karyawan atau mitra bisnis)? Tentu saja ada pemimpin yang seperti itu. Ketika seorang pemimpin atau atasan terlalu ketergantungan kepada seorang produsen (karyawan atau mitra bisnis) dapat menciptakan berbagai masalah dalam lingkungan kerja dan organisasi. Berikut adalah beberapa permasalahan yang mungkin timbul:

1.     Kerentanan pada Risiko: Ketika pemimpin selalu ketergantungan pada seorang karyawan (produsen) yang memiliki pengetahuan atau keterampilan yang unik, akan rentan menyebabkan sebuah masalah ketika karyawan (produsen) tersebut keluar dari perusahan dan akan mengganggu kelancaran oprasional perusahaan.

2.     Ketidakseimbangan Beban Kerja: Ketika karyawan atau produsen selalu mendapatkan pekerjaan dari pemimpinnya yang sudah ketergantungan kepada dia, akan mengakibatkan ketidakseimbangan beban kerja. Hal ini dapat menyebabkan stress dan penurunan kinerja sang karyawan atau produsen tersebut, yang akhirnya akan menyebabkan penurunan kepada kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.

3.     Stagnasi Pengembangan Tim: Ketika pemimpin selalu ketergantungan kepada seorang produsen atau karyawan tentu saja akan menyebabkan anggota tim lainnya akan merasa tidak memiliki kesempatan untuk berkembang, hal ini dapat menyebabkan frustrasi dan kurangnya motivasi dalam tim.

 

Jika ada permasalahan tentu saja ada sebuah solusi. Solusinya adalah menciptakan lingkungan yang seimbang dan saling menguntungkan antara produser dan konsumen, serta antara karyawan dan pimpinan. Untuk menghasilkan produk barang/jasa yang sesuai dengan 3 syarat tadi, Anda dapat mengimplementasikan langkah-langkah berikut:

1.     Investasi dalam Riset dan Pengembangan: Kita dapat melakukan riset pasar dan teknologi untuk memahami kebutuhan konsumen dan mencari inovasi yang dapat mengoptimalkan sumber daya dan teknologi yang dimiliki. Hal ini dapat membantu kita membangun produk atau jasa dengan keunggulan yang sulit ditiru oleh pesaing.

2.     Perhatikan Kualitas: Kita sebagai produsen harus memastikan produk atau jasa memiliki kualitas yang unggul dan konsisten. Pelanggan cenderung beralih ke merek atau produsen yang menyediakan produk berkualitas tinggi. Selain itu, dan kita sebagai produsen harus selalu menerima dan membalas umpan balik dari konsumen untuk terus meningkatkan kualitas produk atau jasa.

3.     Bangun Keterikatan Emosional: Jika kita ingin mengikatkan konsumen kita harus fokus pada pelayanan pelanggan yang baik dan interaksi yang positif dengan konsumen. Kita juga harus membuat merek atau identitas yang kuat yang mencerminkan nilai-nilai yang relevan dengan konsumen kita. Cara ini dapat membantu menciptakan keterikatan emosional dan loyalitas yang kuat dari konsumen.

 

 

 

Daftar Pustaka

Dirgantara, A. (2019, September 17). Hindari Ketergantungan dengan Satu atau Dua Orang Saja, Leader Harus berperan Mendidik SDM Lain Agar Kualitas Merata. Retrieved from Proxsisgroup: https://proxsisgroup.com/hindari-ketergantungan-dengan-satu-atau-dua-orang-saja-leader-harus-berperan-mendidik-sdm-lain-agar-kualitas-merata/

Dwinda, A. (2020, November 5). Dampak Negatif Micro Management bagi Perusahaan. Retrieved from Glints For Employers: https://employers.glints.com/id-id/blog/dampak-negatif-micro-management-bagi-perusahaan/#Membuat_karyawan_sulit_berkembang

Taufik, A. (2022). The Role of Service and Product Quality on Customer Loyalty. Journal of Consumer Sciences, 7(1), 68-82.

 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar