ULANGAN AKHIR SEMESTER
TRADISI "NYUMBANG" MASYARAKAT JAWA
PSIKOLOGI SOSIAL
Dosen Pengampu Dr.,Dra.Arundanti Shinta, MA
Siti Hanipah
(22310410010)
Prodi : Psikologi SJ
Fakultas
Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Di dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai masyarakat
perdesaan di Jawa
tidak bisa dilepaskan dari serangkaian tradisi, budaya yang berkaitan
dengan siklus daur hidup manusia, salah satunya tradisi nyumbang. Nyumbang yang mengartikan wujud solideritas sosial dimaksudkan untuk
membantu meringankan beban orang yang menggelar hajatan. Nyumbang
adalah suatu bentuk kegiatan dimana seseorang datang ke tempat orang yang
mempunyai acara hajatan dengan memberikan bantuan bisa barang atau uang, atau masyarakat Jawa menggambarkan
istilah nyumbang, sebagai bentuk kegiatan masyarakat untuk memberikan sumbangan
berupa barang dan uang kepada kerabat karena ada hajatan atau momen tertentu
(perkawinan, kehamilan, kelahiran, khitanan, kematian, membangun rumah).
Salah satu contoh tradisi nyumbang,
kita tinggal di suatu desa di Yogya, yang mana
adat dan kebiasaan penduduknya sangat unik. Jumlah penduduk desa tersebut
adalah sekitar 120 keluarga. Ketika mempunyai anak maka sebagai tanda syukur
adalah kita harus menyumbang 120 kotak makanan untuk tetangga kita. Ketika
salah satu anggota keluarga meninggal dan harus membuat upacara penghormatan
bagi kerabat yang meninggal, maka kita juga harus menyumbang 120 kotak makanan
untuk tetangga. Ketika salah satu anak Anda dikhitan (disunat) dan mengadakan
syukuran, maka Anda harus mengirimkan 120 kotak makanan bagi tetangga.
Kebiasaan-kebiasaan
itu dilakukan oleh seluruh penduduk desa tersebut. Artinya, kita sebagai salah
satu penduduk di desa itu, maka kita selain harus menyumbang, kita juga akan
sering menerima kotak makanan dari tetangga kita sendiri. Berdasarkan situasi
tersebut, jawablah pertanyaan berikut:
1. Apa permasalahan dari kasus tersebut di
atas ?
Jawabannya : Dalam tradisi atau adat kebiasaan di desa ada tradisi nyumbang, dan
nyumbang yang merupakan wujud solideritas sosial. sebagai bentuk kegitan masyarakat
untuk
memberikan sumbangan berupa barang dan uang kepada kerabat karena ada hajatan
atau momen tertentu (perkawinan, kehamilan, kelahiran, khitanan, kematian,
membangun rumah). Dan kita harus menyumbang (yang artinya mau punya uang
atua tidak kita harus menyumbang) karena nanti kalo kita mempunyai acara mereka
akan meyumbang balik ke kita.
2.
Bila Anda tinggal di daerah itu dan mengalami permasalahan
pada nomor 1 tersebut, apa yang akan Anda lakukan? Ingatlah, pindah tempat
tinggal adalah sangat sulit, karena butuh biaya yang luar biasa banyak.
Jawabannya : saya akan tetap menyumbang, tetapi saya
menyumbangnya akn melihat keuangan saya dulu, jika ke uangan saya sedang baik
maka saya akan menyumbang dengan yang lumayan besar, dan jika keuangan saya
sedang tidak baik-baik saya akan menyumbang semampu saya.
3.
Apakah situasi tersebut menunjukkan perilaku bergotong royong
atau adanya ketakutan akan dampak dari perilaku tidak conform pada tetangga? Alasan Anda?
Jawabannya : Menurut saya iya (termasuk gotong
royong), karena kita membantu meringankan beban orang yang menggelar hajata.
4.
Sesuai dengan teori Albert Bandura, apakah Anda akan
mengajarkan pada anak Anda tentang konformitas terhadap perilaku menyumbang
tersebut? Alasan Anda?
Jawabannya : Saya akan mengajarkan anak saya tentang
konformitas terhadap perilaku menyumbang, agar anak saya selalu menolong orang
lain baik menolong dengan uang atau tenaganya.
5.
Secara makro, apakah perilaku menyumbang ini sesuai dengan
kebiasaan seseorang yang ingin menang di Pilkada (pemilihan kepala derah)?
Jawaban hendaknya menggunakan teori dari Niccolo Machiavelli.
Jawabannya : Iya, kebanyakan orang yang menyalonkan pilkada pasti mereka menyumbang kepada masyarakat, agar masyarakat melilih beliau menjadi Kepala Daerah, jika Menyumbang dikaitkan dengan teori dari Niccolo Machiavelli maka akan seperti itu.
Daftar Pustaka
Setiawan, E. (2022). POTRET RESIPROSITAS TRADISI NYUMBANG PADA PEREMPUAN PERDESAAN DI DESA KALIPAIT BANYUWANGI. Equalita. Vol.4,1.
Suryana, A., & Hendrastomo, G. (2017). PEMAKNAAN TRADISI NYUMBANG DALAM PERNIKAHAN DI MASYARAKAT DESA KALIKEBO, TRUCUK, KLATEN. Jurnal Pendidikan Sosiologi, 3.
Lestari, S., Sumarti, T., Pandjaitan, N. K., Tjondronegoro,
S, M, P. (2012). Potret
Resiprositas dalam Tradisi Nyumbang di Pedesaan Jawa di Tengah Monetisasi Desa. Jurnal UNAIR. Vol.25.
0 komentar:
Posting Komentar