Nyumbang Sebagai
Tradisi Di Masyarakat Jawa “Ujian Akhir Psikologi Sosial dengan Pengampu Dr.,
Dra. Arundati Shinta, MA”
Nyumbang
Sebagai Tradisi Di Masyarakat Jawa
“Ujian Akhir Psikologi Sosial”
Dosen
Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA
Disusun
oleh:
Oktaviana
Wahyuningtyas
22310410106
(SP)
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Tradisi nyumbang merupakan kegiatan untuk membantu oranglain yang sedang
menyalenggarakan hajatan. Kegiatan nyumbang sekarang telah menjadi tradisi di masyarakat
khususnya masyarakat jawa. Nyumbang bisa berbetuk uang, bahan pangan maupun
tenaga untuk membantu yang mempunyai hajatan. Tradisi nyumbang juga terdapat
unsur resiprositas dimana adanya unsur pertukaran dalam kegiatan nyumbang.
Repsiprositas merupakan hubungan timbal balik dan pertukaran antar individu
dengan individua tau kelompok dengan kelompok. Kegiatan nyumbang telah menjadi
tradisi jika kita tidak melakukan tradisi nyumbang tersebut akan mendapat
sangsi sosial. Jadi trasidi nyumbang bisa disebut sebagai kegiatan
tolong-menolong tetapi bisa juga menjadi beban bagi masyarakat yang sedang
mengalami kesulitan ekonomi.
Saya tinggal dimasyarakat yang ada tradisi nyumbang dan saya berusaha
untuk tetap menjaga tradisi tersebut. Dengan tradisi ini saya merasa bisa
membantu sesama saya. Tetapi saya tetap akan membatasi kegiatan nyumbang
tersebut, jangan gara-gara nyumbang saya harus hutang dengan tetangga. Karena
jika saya tidak melakukan tradisi nyumbang tersebut bisa saja saya mendapat
sangsi sosial yang berlaku di masyarakat. Jika tidak ingin mendapat sangsi
sosial saya bisa melakukan beberapa pendekatan dengan masyarakat. Salah
satunya, Saya akan melakukan pendekatan sosial dan menjalin kerjasama yang baik
dengan masyarakat, dengan bekitu jika saya sedang melakukan hajatan maka
masyarakat tetap akan membantu kegiatan tersebut.
Tradisi nyumbang merupakan kegiatan gotong-royong antar masyarakat dan
menunjukan jika masyarakat jawa memiliki jiwa solidaritas yang tinggi, dan
kekeluargaan dalam masyarakat jawa. Tradisi nyumbang menjadi beban masyarakat
karena adanya perilaku conform yang ada di masyarakat. Dan masyarakat jawa
lebih takut adanya perilaku conform di masyarakat.
Menurut Albert Bandura sebagian besar perilaku manusia dipelajari secara
observative lewat modeling, sehingga dengan melihat bagaimana orang lain
berperilaku, maka akan muncul konsep baru yang dipercaya menjadi cara bertindak
yang tepat. Bandura yakun bahwa tindakan mengamati memberi ruang bagi manusia
untuk belajar tanpa berbuat apapun. Individu mengamati model bila ia percaya
bahwa dirinya mampu mempelajari atau melakukan perilaku yang dimodelkan.
Biasanya model yang paling dipercaya anak-anak adalah orang tua mereka.
Dengan teori ini orang tua akan mengajarkan kepada anak akan pentingnya
solidaritas. Anak biasanya tidak diajari hanya dari melihat sudah bisa
melakukan dan menyimpulkan dengan sendirinya. Jadi sebagai orang tua sebaiknya
kita memberi pengarahan kepada anak tentang sesuatu yang baik maupun buruk.
Seperti tradisi nyumbang ini merupakan kegiatan yang baik, karena dengan ini
kita melakukan gotong-royong dengan masyarakat. Dengan tredisi ini kita bisa
memberti pengertian kepada anak untuk membantu dengan uang atau kemampuan tang
mereka punya tanpa harus utang atau menyulitkan ekonomi yang ada.
Secara mikro perilaku menyumbang dalam pemilihan kepala daerah (pilkada)
dapat dipelajari melalui teori Niccolo Machiavelli. Dalam teori Nicolo
Machiavelli, memandang kekuatan bukanlah semata-mata untuk keprntingan diri
sendiri, akan tetapi semua adalah untuk kehormatan dan kesejahteraan negara.
Ada beberapa hal yang diungkapkan Machiavelli kapada seorang penguasandalam
merebut dan mempertahankan kekuasaan, seorang pengusaha harus respect terhadap
kondisi dan situasi negaranya. Tradisi nyumbang biasanya dilakukan oleh para
calon pilkada supanya mendapat memenangkan suara dari masyarakat. Dengan
menyumbang seseorang akan mendapat citra yang baik dalam masyarakat. Tetapi
jika calon pilkada sudah terpilih menjadi kepala daerah merekan akan lali akan
kewajiban yang seharusnya mereka jalankan terhadap masyarakat yang telah
memilih ataupun tidak memilih mereka, karena itu suatu tanggungjawab yang
besar.
Daftar pustaka
Suryana, A., & Hendrastomo, G. (thn). Pemaknaan Tradisi Nyumbang Dalam
Pernikahan Di Masyarakat Kalikebo Trucuk Klaten. Pendidikan Sosiologi-Fakultas Ilmu Sosial-Universitas Negri Yogyakarta,1-16
Janet, H. (2018). Penerapan Teori Belajar Sosial Albert Bandura Dalam
Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Konosis,
4(2), 187-200.
0 komentar:
Posting Komentar