Kamis, 20 Juli 2023

UAS PSIKOLOGI SOSIAL ZAINAL DERWOTUBUN

 

TAMIANG LAYANG (INMAS) KANTOR             KEMENTERIAN AGAMA                      KABUPATEN BARITO TIMUR                                 MENYUMBANG

                   Ujian Akhir Semester

                       VPsikologi Sosial

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta,MA

                    Disusun Oleh:

              Zainal Derwotubun

                   22310410061

 

 

1. Dalam saprah amal, ditampilkan sejumlah seni Islami yang bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat agar hadil dalam pengumpulan dana bagi kepentingan sosial keagamaan itu.

Penyuluh agama Islam Kankemenag Barito Timur, Halimi mengungkapkan, saprah amal merupakan kebiasaan yang berlaku di masyarakat setempat dalam upaya pencarian dana pembangunan rumah ibadah. Praktik tersebut dilatarbelakangi rasa tanggungjawab bersama ditengah masyarakat.

 

-Beban Finansial

Beban finansial ini bisa berdampak pada stabilitas keuangan setiap keluarga di desa tersebut. Terutama jika ada lebih dari satu peristiwa dalam waktu yang bersamaan atau berdekatan, keluarga harus mencari cara untuk memenuhi kewajiban mereka menyumbang makanan kepada tetangga. Meskipun di satu sisi, ini adalah bagian dari adat dan kebiasaan unik yang menjadi ciri khas desa tersebut, tetapi juga harus diperhatikan dampaknya terhadap aspek keuangan setiap keluarga.

 

-Kesenjangan Sosial

Penting untuk diingat bahwa aspek sosial, budaya, dan tradisi di setiap masyarakat memiliki nuansa dan konteks uniknya sendiri. Beberapa orang mungkin melihat kebiasaan ini sebagai bentuk solidaritas dan dukungan dalam komunitas, sementara yang lain mungkin menganggapnya sebagai beban atau kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial ini bisa berkurang dengan komunikasi yang baik, pemahaman, dan usaha bersama untuk mencari solusi yang inklusif bagi seluruh anggota komunitas.

 

-Ketergantungan pada sumbangan

Dalam keseluruhan situasi ini, masyarakat desa tersebut saling bergantung satu sama lain melalui sumbangan makanan. Ketergantungan pada sumbangan menjadi bagian dari adat dan kebiasaan yang unik di desa tersebut, mencerminkan rasa solidaritas dan kebersamaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Selain itu, hal ini juga menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara penduduk desa dan memperkuat hubungan antarwarga.

 

2.       Jika saya tinggal di daerah dengan kebiasaan seperti yang dijelaskan, di mana harus menyumbang 120 kotak makanan saat memiliki anak, saya akan mencari cara untuk menghadapi permasalahan ini dengan bijaksana. Memang benar, pindah tempat tinggal adalah pilihan yang sulit dan membutuhkan biaya yang besar, jadi lebih baik mencari solusi lain yang dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut. Berikut adalah beberapa langkah yang mungkin bisa saya lakukanMembentuk Solidaritas Komunitas: Saya akan mencoba membangun solidaritas dan kerjasama dengan tetangga lainnya untuk mengatasi beban sumbangan yang berat ini. Mungkin kami bisa membentuk kelompok atau badan amal di desa untuk saling membantu dalam situasi seperti ini.

 

3.       Secara keseluruhan, situasi tersebut mencerminkan perilaku bergotong royong dan kebersamaan yang tinggi dalam masyarakat desa tersebut, dan bukan disebabkan oleh ketakutan atau tekanan sosial dari tetangga jika tidak konform.

 

 

4.        saya Memiliki anak  kemampuan untuk mengajarkan apapun secara pribadi. Namun, berdasarkan teori Albert Bandura tentang pembelajaran sosial, sikap orang tua dan lingkungan sosial dapat mempengaruhi bagaimana anak-anak belajar dan meniru perilaku. Dalam konteks perilaku menyumbang makanan yang menjadi tradisi di desa tersebut, jika orang tua mengajarkan anak-anak mereka tentang pentingnya berkontribusi dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang positif seperti ini, maka anak-anak cenderung akan meniru dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut.

 

 

5.       Secara makro, perilaku menyumbang makanan dalam desa tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan kebiasaan seseorang yang ingin menang di Pilkada (pemilihan kepala daerah) menurut teori dari Niccolò Machiavelli.

Menurut teori Machiavelli, yang terkenal dengan karyanya “The Prince,” ia menekankan pada pandangan realpolitik dan strategi politik yang pragmatis. Bagi Machiavelli, tujuan seorang pemimpin adalah mempertahankan kekuasaannya dan kestabilan negara, dan dia tidak boleh ragu-ragu untuk menggunakan cara-cara yang dianggap perlu, termasuk manipulasi dan tindakan yang tidak bermoral, untuk mencapai tujuan tersebut.

 

Daftar pustaka

Bekasi 29/April/2014

Nara Sumber:

Raedy Andrang, Sinta Rariang Dayakland, Goens Senopati Boesay, David Su

Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/04/29/asal-usul-nama-tamiang-layang/

#SBJ

 

 

 

 

 

 

   

 

0 komentar:

Posting Komentar