Kamis, 20 Juli 2023

UAS: Psikologi Sosial “Tradisi Nyumbang” _ Maulana Nor Ikhsan _ 22310410083

 


UJIAN AKHIR SEMESTER 

PSIKOLOGI SOSIAL


Disusun Oleh :

Maulana Nor Ikhsan (22310410083)

Psikologi SP

Dosen Pengampu: Arundati Shinta 






PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI 

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

2022/2023


ARTI MENYUMBANG YANG DAN KAITAN DENGAN TRADISI YANG DITURUNKAN

Awal  penyimpangan tersebut akan terjadi masalah yang sama dengan hal-hal penyimpangan ideal dan kasus ang terjadi adalah Pada awalnya tradisi nyumbang sebagai wujud  toleransi dari kehidupan sosial masyarakat berdasarkan solidaritas mekanik.  Sumbangan pada masa sekarang bukan lagi berfungsi untuk meringankan orang yang  mempunyai hajat saja, tetapi karena kepentingan yang bersifat transaksional. Aktivitas  transaksional tersebut memiliki implikasi yang sudah mengarah pada kepentingan yang bersifat ekonomi maupun sosial. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat terjadi perubahan antara sumbangan masa lalu dengan sumbangan pada msa kini. Dalam pengertian makna sebenarnya  sumbangan merupakan bagian dari aktivitas pertukaran sosial untuk mendapatkan  sejumlah keuntungan. Teori kekuasaan negara yang dikemukakan Niccolo Machiavelli dalam bukunya II principle dalam bab 19 bahwa, “penguasa, yaitu pimpinan negara haruslah mempunyai sifat-sifat seperti kancil dan singa. Ia harus menjadi kancil untuk mencari lubang jaring dan menjadi singa untuk mengejutkan serigala. Dalam artian, Pranata sosial dalam tradisi nyumbang di desa lebih banyak mengatur peran perempuan. Terkait apa yang pantas untuk disumbang, berapa nilai besarannya, lalu apa sanksi sosial jika tidak menyumbang. Baik penyumbang laki maupun perempuan memiliki arti penting dalam kehidupan masyarakat. Biasanya untuk perempuan nyumbang dengan membawa bahan pangan (beras, gula, minyak goreng, rokok), sedang laki-laki cukup menggunakan uang dalam amplop. Perbedaan yang mencolok setiap pulang dari acara nyumbang, perempuan biasanya mendapatkan bingkisan (makanan atau sembako) sedang laki-laki tidak mendapatkan bingkisan Dari segala kasus yang menyimpang dalam teks tersebuat yaitu tentang arahan sumbangan yang terkait kendala ekonomi karna tidak semua orang memiliki ekonomi yang sama. Cara menyumbang yang berbeda, skala prioritas nyumbang yang tinggi, tingkat pengorbanan untuk menyumbang yang besar, waktu dan tenaga yang direlakan demi untuk menyumbang gi masyarakat yang sudah menyelenggarakan hajatan nyumbang dimaknai sebagai bentuk mengembalikan sumbangan. Bagi yang belum menyelenggarakan hajatan nyumbang dimaknai sebagai bentuk menanam modal dalam masyarakat.

Memiliki kebijakan teretun terkait sumbangan atau nyumbang dan berpandangan positid terhadap apa yang telah menjadi tradisi yang sudah mengalir sejak dulu melalui paradigma konstruktivis dan mengambil setting lokasi sub budaya di Desa Kalipait. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif meliputi, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan tradisi nyumbang masih memiliki kekuatan sebagai pranata reprositas. Tradisi nyumbang dilaksanakan terkait siklus kehidupan manusia (kelahiran, perkembangan, kematian). Hal tersebut disebabkan kondisi Desa Kalipait yang masih bersifat perdesaan dengan mayoritas penduduk yang bersifat heterogen, selaras dengan berbagai bentuk kerjasama, organisasi sosial kemasyarakatan, toleransi, kerukunan yang masih kuat keberadaannya. Sehingga menjadikan sentimen kelompok yang terdiri dari unsur seperasaan, sepenanggungan, saling membutuhkan. Seperasaan merupakan sikap dari individu yang saling menyelaraskan kepentingannya dalam kelompok sehingga kepentingan kelompok merupakan manifestasi kepenting

Yaitu salahsatu nya pemberdayaan psokologid anak dengan dampak yang membiasakan seperti perikalu menyumbang dan banyak hal-hal positi untuk pengaruh penyumbangan. Atau hala- hal yang biasa terjadi ada setiap prinsip kehedupan yang berbeda, Masyarakat dianalogikan seperti organisme dimana memiliki bagian-bagian terikat secara fungsional untuk mencapai tujuan bersama, bentuk nyumbang sebagai sistem dianalogikan seperti itu. Sumbangan terdiri dari beberapa unsur, seperti pemberi, penerima, benda yang diberikan atau diterima sehingga membentuk sistem yang kuat dengan segala konsekuensi yang harus dilaksanakan. Sistem sumbangan yang telah berjalan sejak dahulu merupakan bentuk aktivitas masyarakat dalam menjalin relasi antar individu di Desa Kalipait. Sudah menjadi kebiasaan rutin yang dilakukan masyarakat dan telah menjadi kebiasaan, tentunya ada berbagai aturan kewajiban timbal balik untuk saling membalas. Meskipun jumlah sumbangan yang diberikan sepantasnya (bersifat relatif), tetapi sistem sumbangan yang sudah berjalan masih memakai standar terkait jumlah nominal sumbangan yang akan diberikan kepada orang yang punya hajat. 

Tidak ada kesepakatan atau aturan secara tertulis tetapi bukan rahasia lagi karena sudah menjadi kesepakatan umum yang dipahami bersama dan telah berlangsung dalam kehidupan masyarakat (Sardjuningsih, 2012). Pemahaman tentang nominal sepantasnya menimbulkan standar jumlah nominal sumbangan yang layak diberikan. Masyarakat Desa Kalipait berusaha untuk nyumbang, setidaknya pada batas minimal jumlah sumbangan yang dianggap layak. Minimal membalas sumbangan yang telah diterima dengan jumlah yang sama, sehingga tidak menyebabkan kerugian pihak lain. Bagi masyarkat Desa Kalipait tradisi nyumbang sudah menjadi kebiasaan dan mendapatkan legalitas yang cukup lama. Mengandung unsur kebersamaan sebagai tetangga yang meyangkut etika moral dalam bermasyarakat. Pranata sosial tradisi nyumbang di desa lebih banyak mengatur peran perempuan. Terkait apa yang pantas untuk disumbang, berapa nilai besarannya, lalu apa sanksi sosial jika tidak menyumbang.

Pertanyaan

  1. Apa permasalahan dari kasus tersebut di atas? Ingatlah, yang disebut dengan permasalahan adalah segala sesuatu yang menyimpang dari keadaan ideal

Jawaban: Dari segala kasus yang menyimpang dalam teks tersebuat yaitu tentang arahan sumbangan yang terkait kendala ekonomi karna tidak semua orang memiliki ekonomi yang sama. Cara menyumbang yang berbeda, skala prioritas nyumbang yang tinggi, tingkat pengorbanan untuk menyumbang yang besar, waktu dan tenaga yang direlakan demi untuk menyumbang gi masyarakat yang sudah menyelenggarakan hajatan nyumbang dimaknai sebagai bentuk mengembalikan sumbangan. Bagi yang belum menyelenggarakan hajatan nyumbang dimaknai sebagai bentuk menanam modal dalam masyarakat. Nyumbang juga dimaknai sebagai nilai kerukunan untuk menjalin silaturahmi dan nyumbang juga dimaknai sebagai wujud solidaritas masyarakat dengan membantu orang lain tanpa adanya pamrih dan resiprositas.Akan tetapi disisi lain kegiatan nyumbang menjadi beban masyarakat terutama warga miskin karena adanya standarisasi nominal sumbangan uang sehingga berbagai pengorbanan sering terjadi seperti berhutang dan menjual barang erdapat unsur tolong-menolong, namun kegiatan nyumbang juga terdapat unsur resiprositas dimana ada unsur pertukaran dalam kegiatan nyumbang. Masyarakat mempercayai bahwa berapapun uang atau barang serta tenaga yang dikeluarkan, maka suatu saat akan kembali seperti yang sudah dikeluarkannya.


  1. Bila Anda tinggal di daerah itu dan mengalami permasalahan pada nomor 1 tersebut, apa yang akan Anda lakukan? Ingatlah, pindah tempat tinggal adalah sangat sulit, karena butuh biaya yang luar biasa banyak. 

Jawaban: Memiliki kebijakan teretun terkait sumbangan atau nyumbang dan berpandangan positid terhadap apa yang telah menjadi tradisi yang sudah mengalir sejak dulu melalui paradigma konstruktivis dan mengambil setting lokasi sub budaya di Desa Kalipait. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif meliputi, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan tradisi nyumbang masih memiliki kekuatan sebagai pranata reprositas. Tradisi nyumbang dilaksanakan terkait siklus kehidupan manusia (kelahiran, perkembangan, kematian).

  1. Apakah situasi tersebut menunjukkan perilaku bergotong royong atau adanya ketakutan akan dampak dari perilaku tidak conform pada tetangga? Alasan Anda? 

Jawaban: Semuanya dibangun dalam konteks untuk membangun integritas masyarakat sebagaimana konsep pemberian Mauss: memberi, menerima dan membalas. Di tengah perubahan dari sumbangan kado ke uang pada masyarakat kota, desa tetap memilih bahan pangan sebagai alat tukar menukar sumbangan yang utama. Namun demikian monetisasi desa sesuatu  yang tak mungkin terhindarkan, sehingga yang  diperlukan adalah bagaimana merevitalisasi ataupun menciptakan ruang-ruang sodality yang baru bagi  perempuan melalui pemberdayaan kelompok.  Misalnya tidak semua kegiatan sumbangan harus 

dilakukan secara individu melainkan melalui hasil jimpitan yang ada dalam organisasi-organisasi  sosial, seperti dasa wisma ataupun majelis taklim.  desa akan cenderung mudah berubah  ketika kelompok-kelompok sosialnya juga berubah. 

Program-program pengentasan kemiskinan, yang  terkait dengan program pemberdayaan perempuan  desa, terutama untuk mencapai MDGs, sudah  semestinya memperhatikan pranata sosial nyumbang  ini kalau tidak ingin gagal.

  1. Sesuai dengan teori Albert Bandura, apakah Anda akan mengajarkan pada anak Anda tentang konformitas terhadap perilaku menyumbang tersebut? Alasan Anda? 

Jawaban: Albert Bandura adalah seorang psikolog dan penggagas teori kognitif sosial. Ia terkenal dengan eksperimen "Boneka Bobo" yang mana pembelajaran bisa diperoleh dari mencontoh suatu tindakan. Bandura tumbuh di sebuah kota yang sangat kecil. Yaitu salahsatu nya pemberdayaan psokologid anak dengan dampak yang membiasakan seperti perikalu menyumbang dan banyak hal-hal positi untuk pengaruh penyumbangan. Atau hala- hal yang biasa terjadi ada setiap prinsip kehedupan yang berbeda, Masyarakat dianalogikan seperti organisme dimana memiliki bagian-bagian terikat secara fungsional untuk mencapai tujuan bersama, bentuk nyumbang sebagai sistem dianalogikan seperti itu. Sumbangan terdiri dari beberapa unsur, seperti pemberi, penerima, benda yang diberikan atau diterima sehingga membentuk sistem yang kuat dengan segala konsekuensi yang harus dilaksanakan.

  1. Secara makro, apakah perilaku menyumbang ini sesuai dengan kebiasaan seseorang yang ingin menang di Pilkada (pemilihan kepala derah)? Jawaban hendaknya menggunakan teori dari Niccolo Machiavelli. 

Jawaban :. Dalam artian, Pranata sosial dalam tradisi nyumbang di desa lebih banyak mengatur peran perempuan. Terkait apa yang pantas untuk disumbang, berapa nilai besarannya, lalu apa sanksi sosial jika tidak menyumbang. Baik penyumbang laki maupun perempuan memiliki arti penting dalam kehidupan masyarakat. Biasanya untuk perempuan nyumbang dengan membawa bahan pangan (beras, gula, minyak goreng, rokok), sedang laki-laki cukup menggunakan uang dalam amplop. Perbedaan yang mencolok setiap pulang dari acara nyumbang, perempuan biasanya mendapatkan bingkisan (makanan atau sembako) sedang laki-laki tidak mendapatkan bingkisan.











Daftar Pustaka

Adhitya Suryana dkk. Pemaknaan Tradisi Nyumbang Dalam Pernikahan Di Masyarakat 

Desa Kalikebo, Trucuk, Klaten.Artikel Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakart

Soetji Lestar dkk. Potret Resiprositas dalam Tradisi Nyumbang di Pedesaan Jawa  di 

TengahMonetisasi Desa.Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Sosiologi Universitas Jenderal Soedirma.

Eko Setiawan. Potret Resiprositas Tradisi Nyumbang Pada Perempuan Perdesaan Di Desa 

Kalipait Banyuwangi. Equalita, Vol. 4 Issue 1, Juni 2022. Universitas Brawijaya.








0 komentar:

Posting Komentar