Essay 3
MERINGKAS JURNAL
PSIKOLOGI
SOSIAL
MICO
ALAN SEBASTIAN
22310410013
DOSEN
PENGAMPU: Dr. Dra. ARUNDATI SHINTA, MA
FAKULTAS
PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Topik |
Hegemoni
media sosial dapat dilihat melalui kacamata psikologi sosial (terapan),
meliputi konsep, teori dan hasil penelitian psikologi sosial dalam perilaku
individu yang berhubungan dengan topik-topik terkait aktivitas penggunaan
media sosial, seperti swafoto, cyberwar, belanja daring, personalisasi diri
pengguna, dan budaya share. |
Sumber |
Buletin
Psikologi 2017,
Vol. 25, No. 1, 36 – 44 DOI:
10.22146/buletinpsikologi.22759 |
Permasalahan |
|
Tujuan
penelitian |
Mendekripsikan
aktivitas media sosial yang sudah
menjadi hegemoni. |
Isi |
•
Media Sosial dan
Isu-isu Terkini Ada banyak motif dan
tujuan yang mendasari khalayak dalam mengakses layanan daring, khusus- nya
media sosial. •
Swafoto (Selfie) Salah satu fenomena
dalam kemajuan teknologi internet, gawai seperti telepon genggam, dan budaya
siber adalah selfie atau swafoto. Secara historis, foto diri muncul dan bisa
dilihat berbarengan dengan adanya perangkat fotografi di telepon genggam. •
Cyberwar Stereotipe menjadi
materi dasar belief dalam diri individu maupun kelompok (kolektif), dan dalam
situasi tertentu, belief tersebut menjadi prasangka yang selanjut- nya dapat
menyulut perilaku diskriminasi maupun tindakan nonkooperatif lainnya, seperti
fitnah dan permusuhan antar- kelompok. •
Belanja Daring Gaya hidup berbelanja
di Indonesia selalu berubah seiring zaman, terlebih tren berbelanja
elektronis yang diadaptasikan ke berbagai sosial media, mulai dari daya tarik
banner iklan, video tutorial, diskon, pemba- yaran melalui rekening bersama
hingga sistem pembayaran sesudah barang diteri- ma (Cash On Delivery). •
Personalisasi Diri
Pengguna Para peneliti
menggunakan algoritma prediksi bahasa untuk membuat penilaian kepribadian
skala besar yang efisien. Model otomatis berbasis bahasa terhadap sifat,
menunjukkan hasil yang konsisten dengan pengukuran kepribadian peserta yang
dilaporkan sendiri. Fenomena media sosial
yang juga menarik perhatian penulis adalah maraknya akun-akun pengguna yang
dengan sengaja memasang foto profil bukan dirinya, tanpa foto profil, dan
tanpa identitas jelas (Nasrullah, 2015). •
Budaya Share Fenomena budaya share
makin meng- gila saat Pilpres 2014 lalu. Beberapa figur ternama pendukung
capres tertentu dengan atau tanpa sengaja memelintir berita, mengomentari
lalu menjatuhan lawan politiknya. Hal ini juga dilakukan oleh media partisan.
Pola-pola pemberitaan hoax pun relatif selalu sama. |
Metode |
Literature
review |
Hasil |
Bahwa
kian pesatnya perkembangan media sosial yang sekarang banyak menawarkan
berbagai fasilitas untuk mengekspresikan diri ataupun mempermudah pekkerjaan
mausia. |
Diskusi |
|
0 komentar:
Posting Komentar