AGRESIVITAS REMAJA
Essay 3 Psikologi Sosial
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA.
Aisyah Zulaina
22310410067
Fakultas Psikologi Unversitas Proklamasi 45
Yogyakarta
|
Topik |
Agresivitas pada
kalangan remaja. |
|
Sumber |
Putro, Khamim
Zakarsih (2015). AGRESIVITAS PELAJAR DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Kasus di SMA
Muhammadiyah 1 Yogyakarta). Jurnal Psikologi Pendidikan Islam. 3(1), Januari
2015, 1-7. |
|
Permasalahan |
Stress atau
frustasi merupakan stimulus terkondisikan sehingga akhirnya menyebabkan tingkah
laku agresi. Perilkaku agresif terjadi pada siswa-siswa yang menginjak usia
remaja untuk menunjukan eksistensi diri dan mencati jati diri. Fenomena
tindak kekerasan dikalangan remaja sudah mengarah pada tingkat yang tinggi.
Beberapa aksi yang dilakukan seperti tawuran, pemalakan, bullying, pemerkosaan sampai pada pembunuhan. Agresif merupakan
fenomena yang multidimensional disebabkan oleh bebrapa faktor yang kompleks
mampu mempengaruhi perilaku kekerasan siswa seperti faktor keluarga, sekolah,
jenis kelamin, usia bahkan kepribadian. Perilaku agresif remaja sering
dikaitkan dengan pola asuh orang tua, interaksi antar teman sebaya, konsep
diri dan kontrol diri. |
|
Tujuan Penelitian |
Untuk mengetahui
tingkat perilaku agresif remaja di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakrta dan untuk
mengetahui pengaruh pola asuh authoritarian
orang tua, interaksi antar teman sebaya, konsep diri dan kontrol diri
terhadap perilaku agreasif remaja di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. |
|
Isi |
Kehidupan sosial
diawali dengan keberadaan kelompok remaja sebagai alat legitimasi atas
perilaku agresif yang dilakukan. Bentuk perilaku agresif yang terjadi
dikalangan siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta yaitu seperti Genk,
Vandalisme, Perkelahian pelajar, Pemakaian alkohol dan obat-obatan serta Bullying. Banyak faktor yang
mempengaruhi remaja melakukan perilaku agresif, yaitu pertama, pola asuh authoritarian orang tua. Stimulus yang
diterima anak terhadap startegi orang tua yang menggambarkan peran dan
tanggungjawab dalam membimbing dan mendidik anak, seperti anak kurang diberi
kasing sayang, kontrol yang kaku, hubungan kedua belah pihak yang kurang
hangat. Kedua, pengaruh interaksi antar teman sebaya. Condry, Simon, &
Bronfenbrenner (dikutip Santrock,
2003:220) menyatakan bahwa remaja laki-laki dan perempuan, menghabiskan waktu
dua kali lebih banyak dengan teman sebaya daripada waktu dengan orang tua.
Ketiga, konsep diri dan kontrol diri dibutuhkan setiap individu dalam
kehidupan. Dengan kemampuan dalam melihat dirinya sendiri dapat mengontrol
dirinya sendiri dengan tidak menyegerakan kepuasannya. |
|
Metode |
Penelitian ini
menggunakan pendekatan mixed methods
dengan rancangan explanatory mixed
methods. Memprioritaskan pengumpulan dan analisis data kuantitatif.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan yakni kuesioner, wawancara, observasi
dan dokumentasi. Dengan populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA
Muhammadiyah 1 Yogyakarta yang berjulamh 1.008 siswa. Sampel yang diambil
berasal dari 190 siswa dan menggunakan proportional
sampling dengan memperhatikan keterwakilan dari masing-masing kelas. |
|
Hasil |
Menunjukan bahwa
tingkat agresivitas siswa, persepsi pola asuh authoritarian orang tua, interaksi antar teman sebaya, konsep
diri dan kontrol siswa diri di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta masing-masing
adalah sedang. Serta terdapat pengaruh yang signifikan pada pola asuh
authoritarian orang tua, interaksi antar teman sebaya, konsep diri dan
kontrol diri terhadap perilaku agresif di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. |
|
Diskusi |
Sebagai alat
legitimasi atas perilaku agresif karena seseorang yang bertindak agresif
tidak selalu identik dengan perilaku asosial, bahkan memilki kecenderungan
sosial yang tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan kejadian
perilaku agresivitas yang dilakukan pada suatu kelompok tertentu maupun antar
kelompok. Agresivitas
remaja merupakan variable dependen, sementara pola asuh dalam keluarga,
interaksi antar teman sebaya, konsep diri dan kontrol diri menjadi
variable-variabel independen. |







0 komentar:
Posting Komentar