Selasa, 19 September 2023

Essay 1 Meringkas Jurnal Pengelolahaan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Daha Selatan

 

Essay 1 Meringkas Jurnal

Pengelolahaan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Daha Selatan

Oktaviana Wahyuningtyas

22310410106

Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu: Dr., Dra Arundati Shinta, MA

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Topik

Pengelolahan sampah rumah tangga yang memerlukan perhatian khusus

Sumber

Riswan., Sunoko, H.R., & Hadiyarto, A.(2011). Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Daha Selatan. Jurnal Ilmu Lingkungan,9(1),31-39.

Permasalahan

Sampah rumah tangga yang dibuang secara sembarangan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit untuk masyarakat sekitar, pengelolahan sampah rumah tangga yang belum dilakukan semaksimal mungkin oleh anggota keluarga terutama olah ibu rumah tangga.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak masyarakat yang bisa mengelolah sampah rumah tangga dengan benar, memberi penjelasan kepada masyarakat tentang pengelolahaan sampah rumah tangga yang benar, mencari tahu faktor apa saja yang mendukung beerjalannya pengelolahaan sampah rumah tangga.

Isi

·         Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari menusia atau proses dari alam yang berbentuk padat (Suyoto,2008). Pada masyarakat Kecamatan Daha Selatan terdapat aliran sungai Nagara yang biasanya masyarakat membuang sampah di aliran sungai tersebut. Sampah masyarakat setiap harinya pasti akan meningkat dengan adanya kepadatan penduduk. Sampah seharusnya dikelolah dengan baik supaya tidak berpengaruh pada lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar.

·         Pada desa Bayanan kecamatan Daha Selatan sudah ada pengelolahan sampah, tetapi belum dilakukan secara optimal. Sedangkan  untuk sampah rumah tangga belum dilaksanakan pengelolahannya. Didaerah setempat ada TPS 2 tempat tetapi untuk pengangkutan ke TPA dilakukan 3 hari sekali hal tersebut yang membuat tumpukan sampah karena sudah melebihi dari kapasitas yang seharusnya diterima TPS.

·         Peraturan Daerah No.5 Tahun 2004 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan atas Penyelenggaraan Kebersihan dan Pengelolahaan Persampahan belum dijalankan secara optimal di beberapa daerah.

·         Timbunan sampah rumah tangga sebesar 1,46 liter/orang/hari atau 0,38 kg/orang/hari. Terdiri dari 47% sampah organic, 15% sampah kertas, 22% sampah plastik, dan 16% sampah logam dan sebagainya.

Metode

Penelitian kali ini menggunakan desain analitik observasi. Metode analitik observasi adalah hubungan antar variabel bebas dengan variabel tergentung dipelajari dengan melakukan pengukuran sesaat untuk kemudian dilakukan uji korelasi (Sastroasmoro dan Ismael, 1995).

Hasil

Hasil dari uji korelasi Spearmen menunjukan nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak, dengan koefisien korelasi sebesar 0,603. Hasil ini sesuai dengan pendapat Neolaka (2008), jika kemiskinan itu bisa membuat orang memiliki tingkat kepedulian terhadap sampah maupun lungkungan rendah, karena mereka tidak memiliki tempat sampah di rumah tangga dengan alas an ekonomi yang kurang.

Di daerah sungai Negara saat ini penegakan hokum tentang pelaturan di larang membuang sampah masih lemah yang mengakibatkan sampah rumah tangga hanya di buang di sungai Nagara. Walaupun begitu ada masyarakat yang rela membayar uang retribusi untuk mendapatkan pengelolahaan sampah rumah tangga mereka.

Jika sampah dapat dikelolah dengan baik akan menghasilkan uang walaupun tidak sebanyak itu seperti, dalam satu keluarga terdapat 4 anggota keluarga maka satu rumah tersebut akan menghasilkan sampah sebanyak 1,52 kg/rumah/hari. Maka sampah yang dapat di manfaatkan sebanyak 91,2% atau 1,39 kg/rumah/hari dan setiap rumah tangga akan mendapatkan uang sebesar Rp. 43.055,- perbulannya.

Diskusi

Pengetahuan dan penerapan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) secara sederhana seperti menggunakan produk yang dapat di isi ulang, menggunkan produk isi ulang, dan pemanfaatan sampah menjadi kreasi yang menarik. Masyarakat yang terbiasa membuang sampah di sekitar rumah maupun di aliran sungai sebaiknya lebih di perhatikan lagi dan di pertegas hokum larangan membuang sampah sembarangan.

Peran masyarakat akan pengelolahaan sampah rumah tangga menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan pengelolahaan sampa rumah tangga berbasis masyarakat. Masyarakat harus diberi pengetahuan tentang dampak buruk yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelolah dengan benar.

Masyarakat harus didorong untuk melakukan pengelolahaan sampah rumah tangga dengan cara memberi penghargaan (Reward) apabila dapat mengelolah sampah rumah tangga dengan benar dan hukuman (Punishment) bagi masyarakat yang mrmbuang sampah sembarangan(sunagi, jalan umum, maupun sekitar rumah).

 

 



0 komentar:

Posting Komentar