Essay 1
Meringkas Jurnal
Pengelolahaan
Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Daha Selatan
Oktaviana
Wahyuningtyas
22310410106
Psikologi
Lingkungan
Dosen Pengampu: Dr.,
Dra Arundati Shinta, MA
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
|
Topik |
Pengelolahan sampah rumah
tangga yang memerlukan perhatian khusus |
|
Sumber |
Riswan., Sunoko, H.R.,
& Hadiyarto, A.(2011). Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Daha
Selatan. Jurnal Ilmu Lingkungan,9(1),31-39. |
|
Permasalahan |
Sampah rumah tangga yang
dibuang secara sembarangan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit untuk
masyarakat sekitar, pengelolahan sampah rumah tangga yang belum dilakukan
semaksimal mungkin oleh anggota keluarga terutama olah ibu rumah tangga. |
|
Tujuan Penelitian |
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui seberapa banyak masyarakat yang bisa mengelolah sampah rumah
tangga dengan benar, memberi penjelasan kepada masyarakat tentang
pengelolahaan sampah rumah tangga yang benar, mencari tahu faktor apa saja
yang mendukung beerjalannya pengelolahaan sampah rumah tangga. |
|
Isi |
·
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari menusia atau proses dari alam
yang berbentuk padat (Suyoto,2008). Pada masyarakat Kecamatan Daha Selatan
terdapat aliran sungai Nagara yang biasanya masyarakat membuang sampah di
aliran sungai tersebut. Sampah masyarakat setiap harinya pasti akan meningkat
dengan adanya kepadatan penduduk. Sampah seharusnya dikelolah dengan baik
supaya tidak berpengaruh pada lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. ·
Pada desa Bayanan kecamatan Daha Selatan sudah ada pengelolahan
sampah, tetapi belum dilakukan secara optimal. Sedangkan untuk sampah rumah tangga belum
dilaksanakan pengelolahannya. Didaerah setempat ada TPS 2 tempat tetapi untuk
pengangkutan ke TPA dilakukan 3 hari sekali hal tersebut yang membuat
tumpukan sampah karena sudah melebihi dari kapasitas yang seharusnya diterima
TPS. ·
Peraturan Daerah No.5 Tahun 2004 tentang Retribusi Pelayanan
Persampahan atas Penyelenggaraan Kebersihan dan Pengelolahaan Persampahan
belum dijalankan secara optimal di beberapa daerah. ·
Timbunan sampah rumah tangga sebesar 1,46 liter/orang/hari atau 0,38
kg/orang/hari. Terdiri dari 47% sampah organic, 15% sampah kertas, 22% sampah
plastik, dan 16% sampah logam dan sebagainya. |
|
Metode |
Penelitian kali ini
menggunakan desain analitik observasi. Metode analitik observasi adalah
hubungan antar variabel bebas dengan variabel tergentung dipelajari dengan melakukan
pengukuran sesaat untuk kemudian dilakukan uji korelasi (Sastroasmoro dan
Ismael, 1995). |
|
Hasil |
Hasil dari uji korelasi
Spearmen menunjukan nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak, dengan
koefisien korelasi sebesar 0,603. Hasil ini sesuai dengan pendapat Neolaka
(2008), jika kemiskinan itu bisa membuat orang memiliki tingkat kepedulian
terhadap sampah maupun lungkungan rendah, karena mereka tidak memiliki tempat
sampah di rumah tangga dengan alas an ekonomi yang kurang. Di daerah sungai Negara
saat ini penegakan hokum tentang pelaturan di larang membuang sampah masih
lemah yang mengakibatkan sampah rumah tangga hanya di buang di sungai Nagara.
Walaupun begitu ada masyarakat yang rela membayar uang retribusi untuk
mendapatkan pengelolahaan sampah rumah tangga mereka. Jika sampah dapat
dikelolah dengan baik akan menghasilkan uang walaupun tidak sebanyak itu
seperti, dalam satu keluarga terdapat 4 anggota keluarga maka satu rumah
tersebut akan menghasilkan sampah sebanyak 1,52 kg/rumah/hari. Maka sampah
yang dapat di manfaatkan sebanyak 91,2% atau 1,39 kg/rumah/hari dan setiap
rumah tangga akan mendapatkan uang sebesar Rp. 43.055,- perbulannya. |
|
Diskusi |
Pengetahuan dan penerapan
3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) secara sederhana seperti menggunakan produk
yang dapat di isi ulang, menggunkan produk isi ulang, dan pemanfaatan sampah
menjadi kreasi yang menarik. Masyarakat yang terbiasa membuang sampah di
sekitar rumah maupun di aliran sungai sebaiknya lebih di perhatikan lagi dan
di pertegas hokum larangan membuang sampah sembarangan. Peran masyarakat akan
pengelolahaan sampah rumah tangga menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan
pengelolahaan sampa rumah tangga berbasis masyarakat. Masyarakat harus diberi
pengetahuan tentang dampak buruk yang ditimbulkan dari sampah yang tidak
dikelolah dengan benar. Masyarakat harus didorong
untuk melakukan pengelolahaan sampah rumah tangga dengan cara memberi
penghargaan (Reward) apabila dapat mengelolah sampah rumah tangga dengan
benar dan hukuman (Punishment) bagi masyarakat yang mrmbuang sampah
sembarangan(sunagi, jalan umum, maupun sekitar rumah). |







0 komentar:
Posting Komentar