MEMAHAMI PANDEMI COVID-19 DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI
SOSIAL
Essay 3 Psikologi Sosial
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA.
YUSUF KHOIRUL ANAS
22310410003
Psikologi SJ
Fakultas Psikologi Unversitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Topik |
Pandemi Covid-19, Perspektif Psikologi
Sosial |
Sumber |
Agung,I., M. (2020). Memahami Pandemi
COVID-19 dalam Perspektif Psikologi Sosial. Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi,
1 (2), Mei 2020, 68-84. |
Permasalahan |
Corona Virus Disease atau COVID-19
menjadi pandemi global semenjak diumumkan oleh WHO pada tanggal 11 Maret
2020. Virus ini petama kali muncul di Wuhan China pada akhir tahun 2019, dan
kemudian berkembang dengan cepat dan tidak terkontrol ke seluruh dunia. Dalam
hitungan bulan saja, virus ini sudah menyebar ke seluruh negara di dunia. Di
Indonesia, hampir semua provinsi telah terdeteksi kasus COVID-19. Selain itu,
dampak COVID -19 itu begitu dashyat. Dampaknya yang nyata adalah kehilangan
nyawa atau kematian, penurunan dan pelambatan ekonomi (resesi), terganggu
aktivitas pendidikan, ekonomi dan sosial, serta yang paling mengkhawatirkan
yaitu dampak psikologis dan perubahan perilaku pada masyarakat. |
Tujuan |
Memberikan penjelasan COVID-19 dari
perspektif psikologi sosial, serta mencoba memberikan gambaran sosial
psikologis bagaimana individu mempersepsikan COVID-19, apa implikasi pada
perubahan kognitif, afektif dan perilaku manusia. Serta apa yang dapat dilakukan
untuk menghadapi masa pandemi COVID-19. |
Isi |
Secara bahasa, epidemi diartikan penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban. Sementara, pandemi didefinisikan sebagai epidemi yang terjadi di seluruh dunia, atau di wilayah yang sangat luas, melintasi batas internasional dan memengaruhi sejumlah besar orang. Perbedaannya hanya mencakup luasnya geografi penyebaran suatu penyakit. COVID-19 telah mengubah signifikan kehidupan manusia hanya dalam hitungan bulan, perilaku sosial manusia berubah drastis akibat penyesuaian terhadap pandemi COVID-19. Perubahan tidak hanya terjadi pada level individu tetapi juga kelompok, organisasi dan perusahaan. Hampir semua aspek terkena, mulai dari pendidikan, ekonomi, politik dan agama. Perubahan itu menimbulkan ketidaknyamanan dan gejolak sosial di masyarakat. |
Metode |
Metode penelitian yang digunakan dalam
jurnal ini yaitu dengan metode studi Pustaka mengguakan sumber sumber
penelitian terdahulu. |
Hasil |
Penyebaran Pandemi COVID-19 secara cepat dan luas mengakibat perubahan signifikan pada segala aspek kehidupan masyarakat. Pandemi psikologi COVID-19 telah “menyebarkan” ketakutan, kecemasan dan kepanikan secara cepat di seluruh dunia. Ada beberapa dinamika psikologi pandemic COVID-19 yang menjadi perhatian dalam perspektif psikologi sosial, yaitu pengolahan informasi dan bias kognisi, perubahan emosi dan perilaku, serta perngaruh sosial dan konformitas. Dinamika psikologi itu tidak lepas dari interaksi antara karakteristik personal (kepribadian, nilai, pengatahuan), situasi (budaya, norma, agama), dan kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19. Memahami dinamika sosial psikologis
pandemi COVID-19 membantu kita untuk bagiamana berpikir, bersikap dan
berperilaku, serta memberikan masukan bagi pemerintah dan pihak-pihak terkait
dalam membuat kebijakan penanganan COVID-19 secara akurat. efektif dan
komprehensif. |
Diskusi |
Dalam upaya mengurangi penyebaran dan
mitigasi dampak COVID-19, dibutuhkan solidaritas semua pihak. terdapat
beberapa rekomendasi dari WHO (2020), APA (2020) dan hasil penelitian ahli
psikologi untuk mengurangi, dan mengatasi dampak psikologis COVID-19, yaitu : -Tidak berlebihan mengakses informasi,
utamakan informasi positif (pencegahan, penaganan) dibandingkan informasi
negatif. -Menjaga koneksitas dengan orang lain. -Menjalani aktifitas secara rutin tiap
hari.dengan melakukan kegiatan inovasi, dan kreatif agar tetap semangat dan
produktif. -Menggunkan strategi koping psikologis
dalam mengatasi stess.dengan membangun optimisme dan harapan positif bahwa
situasi akan dapat kita lalui dengan baik. -Tetap waspada pada situasi, dan
perubahan yang terjadi. -Terlibat aktif pada kegiatan
prososial. -Bersikap kooperatif, dengan pro aktif
melaporkan masalah-maslaah sosial yang disebabkan dampak COVID-19 kepada
pihak yang berwenang. |
0 komentar:
Posting Komentar