TUGAS
MERINGKAS JURNAL TENTANG PSIKOLOGI SOSIAL
PERILAKU MANUSIA
DALAM PRESPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL
NELSA
AYUANTIKA
22310410070
Dosen
pengampun Dr. DRA. Arundanti shinta. Ma.
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Topik
|
Perilaku manusia dalam prespektif psikologi sosial
|
Sumber
|
Mustafa, Hasan. 2011. “Perilaku Manusia Dalam
Perspektif Psikologi Sosial”. Jurnal Administrasi Bisnis. , Vol.7, No.2.
|
Ringkasan
|
- Psikologi sosial merupakan disiplin yang telah
lama ada (sejak Plato dan Aristotle), namun secara resmi, disiplin ini
menjadi satu ilmu yang mandiri baru sejak tahun 1908. Psikologi sosial
bisa di”claim” sebagai bagian dari psikologi, dan bisa juga sebagai
bagian dari sosiologi
- Teori-teori awal yang dianggap mampu menjelaskan
perilaku seseorang, difokuskan pada dua kemungkinan (1) perilaku
diperoleh dari keturunan dalam bentuk instink-instink biologis - lalu
dikenal dengan penjelasan ”nature” - dan (2) perilaku bukan diturunkan
melainkan diperoleh dari hasil pengalaman selama kehidupan mereka -
dikenal dengan penjelasan ”nurture”
|
Ringkasan (lanjutan)
|
- Psikologi sosial merupakan disiplin yang telah
lama ada (sejak Plato dan Aristotle), namun secara resmi, disiplin ini
menjadi satu ilmu yang mandiri baru sejak tahun 1908. Psikologi sosial
bisa di”claim” sebagai bagian dari psikologi, dan bisa juga sebagai
bagian dari sosiologi. Perspektif adalah asumsi-asumsi dasar yang paling
banyak sumbangannya kepada pendekatan psikologi sosial.. Psikologi
sosial juga merupakan pokok bahasan dalam sosiologi karena dalam
sosiologi dikenal ada dua perspektif utama, yaitu perspektif struktural
makro yang menekankan kajian struktur sosial, dan perspektif mikro yang
menekankan pada kajian individualistik dan psikologi sosial dalam menjelaskan
variasi perilaku manusia. Teori-teori awal yang dianggap mampu
menjelaskan perilaku seseorang, difokuskan pada dua kemungkinan (1)
perilaku diperoleh dari keturunan dalam bentuk instink-instink biologis
- lalu dikenal dengan penjelasan ”nature” - dan (2) perilaku bukan
diturunkan melainkan diperoleh dari hasil pengalaman selama kehidupan
mereka - dikenal dengan penjelasan ”nurture”. Mc Dougal sebagai seorang
psikolog cenderung percaya bahwa seluruh perilaku sosial manusia
didasarkan pada pandangan ini (instinktif).
- Ada empat prespektif dalam psikologi sosial.
Pertama, Perspektif Perilaku (Behavioral Perspective). Dalam pendekatan
perilaku terdapat teori-teori yang mencoba menjelaskan secara lebih
mendalam mengapa fenomena sosial yang diutarakan dalam pendekatan
perilaku bisa terjadi. Beberapa teori antara lain adalah Teori
Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory) dan Teori Pertukaran Sosial
(Social Exchange Theory). Kedua, . Perspektif Kognitif (The Cognitive
Perspective). ”. Sikap merupakan predisposisi perilaku. Beberapa teori
yang melandasi perpektif ini antara lain adalah Teori Medan (Field
Theory), Teori Atribusi dan Konsistensi Sikap (Concistency Attitude and
Attribution Theory), dan Teori Kognisi Kontemporer. Ketiga, Perspektif
Struktural. Untuk menjelaskan perilaku sosial seseorang dapat dikaji
sebagai sesuatu proses yang (1) instinktif, (2) karena kebiasaan, dan
(3) juga yang bersumber dari proses mental. Mereka semua tertarik, dan
dengan cara sebaik mungkin lalu menguraikan hubungan antara masyarakat
dengan individu. Disebabkan oleh struktur sosial, kita mengalami
kehidupan sosial yang telah terpolakan. Beberapa teori yang melandasi
persektif strukturan adalah Teori Peran (Role Theory), Teori Pernyataan
- Harapan (Expectation-States Theory), dan Posmodernisme
(Postmodernism). Terakhir ialah Perspektif Interaksionis (Interactionist
Perspective). Dalam perspektif interaksionis ada beberapa teori yang
layak untuk dibahas yaitu Teori Interaksi Simbolis (Symbolic Interaction
Theory), dan Teori Identitas (Identity Theory).
- Pada intinya, Perspektif perilaku menyatakan
bahwa perilaku sosial kita paling baik dijelaskan melalui perilaku yang
secara langsung dapat diamati dan lingkungan yang menyebabkan perilaku
kita berubah. Perspektif kognitif menjelaskan perilaku sosial kita
dengan cara memusatkan pada bagaimana kita menyusun mental (pikiran,
perasaan) dan memproses informasi yang datangnya dari lingkungan.
Kemudian, perspektif struktural dan perspektif interaksionis memiliki
perbedaan ialah pada pihak mana yang berpengaruh paling besar terhadap
pembentukan perilaku. Kaum strukturalis cenderung meletakan struktur
sosial (makro) sebagai determinan perilaku sosial individu, sedangkan
kaum interaksionis lebih memandang individu (mikro) merupakan agen yang
aktif dalam membentuk perilakunya sendiri.
|
Opini saya
|
- Mereka semua tertarik, dan dengan cara sebaik
mungkin lalu menguraikan hubungan antara masyarakat dengan individu.
Disebabkan oleh struktur sosial, kita mengalami kehidupan sosial yang
telah terpolakan.
|
0 komentar:
Posting Komentar