PENGELOLAAN
SAMPAH DI LINGKUNGAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN EKOLOGI SISWA
TUGAS
ESSAY 1 MERINGKAS JURNAL
PSIKOLOGI
LINGKUNGAN
Elia
Putri Utami
22310410111
Dosen
Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, M.A
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Pengelolaan
sampah merupakan masalah nasional yang harus ditangani secara menyeluruh
mulai hulu hingga ke hilir. Pengelolaan sampah secara tepat harus ditanamkan
pada anak sejak dini |
Sumber |
Wahyuni
Purnami(2020). Pengelolaan Sampah Di Lingkungan Sekolah Untuk Meningkatkan
Kesadaran Ekologi Siswa.
Https://Jurnal.Uns.Ac.Id/Inkuiri/Article/View/50083/30867. |
Permasalahan |
Manusia
sebagai salah satu produsen penghasil sampah.dan setiap kegiatan manusia
tersebut menjadikan timbunan sampah baik dari kota kecil desa maupun kota
besar. Timbunan-timbunan sampah yang tidak terangkut
berpotensi untuk menjadi masalah di dalam kota, selain menimbulkan pandangan
kurang indah, juga menimbulkan berbagai pencemaran udara dan air yang ada di
sekitar. |
Tujuan penelitian |
· Untuk
memaparkan tentang definisi sampah, dampak sampah serta pengelolaan yang
telah dilakukan oleh pemerintah maupun pengelolaan sampah. dilakukan dengan
pola 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) dengan penerapan untuk meningkatkan
kesadaran tentang lingkungan hidup (awareness), meningkatkan berpikir
mendalam tentang lingkungan (Thinking) dan melakukan pengelolaan sampah untuk
meningkatkan nilai ekonomi dan nilai estetika sampah (doing). Penerapan Pola
pengelolaan sampah dengan tepat meningkatkan kesadaran ekologis siswa. · Menumbuhkan
kesadaran ekologis yaitu keadaan tergugahnya jiwa terhadap lingkungan dan
dapat terlihat pada perilaku,Tindakan masing masing individu. |
Isi |
· Pengelolaan sampah secara tepat harus ditanamkan pada anak sejak
dini. Pengelolaan sampah yang tepat dilakukan dengan pola 3R (Reduce, Reuse
dan Recycle) dengan penerapan untuk meningkatkan kesadaran tentang lingkungan
hidup (awareness), meningkatkan berpikir mendalam tentang lingkungan
(Thinking) dan melakukan pengelolaan sampah untuk meningkatkan nilai ekonomi
dan nilai estetika sampah (doing). Penerapan Pola pengelolaan sampah dengan
tepat meningkatkan kesadaran ekologis siswa. · Makna kesadaran ekologis sebagai pemahaman atau pengertian
individu atas prinsip-prinsip interaksi makhluk dalam lingkungan hidup.
Senada dengan pemaknaan ini, Neolaka (2008: 18) menyatakan kesadaran ekologis
merupakan keadaan tergugahnya jiwa terhadap lingkungan dan dapat terlihat
pada perilaku, tindakan masing-masing individu. · Perilaku sederhana yang tidak berpihak kepada alam, sering kali
dilakukan di semua kalangan, baik kalangan berpendidikan maupun yang kurang
berpendidikan antara lain belum bertanggungjawab dalam pengelolaan sampah. · Secara khusus dalam tulisan ini akan membahas permasalahan dan
upaya pengelolaan sampah padat anorganik dan organic. · Pengalaman belajar anak pada pembelajaran saat ini sangat penting.
Siswa mempunyai pengalaman melalui pendidikan lingkungan yang
kontektual.Pengalaman pembelajaran yang menyenangkan juga menjadi daya dukung
dalam pembelajaran siswa. Pengalaman pembelajaran pada pendidikan formal amat
penting dengan berbagai factor lingkungan, dinamika social dan struktur
institusi · Lingkungan hidup yang tidak baik merupakan acaman bagi manusia
sendiri. Beberapa ancaman lingkungan hidup saat ini antara kain perubahan
iklim, ancaman tsunami, ancaman bencana lainnya. Beberapa masyarakat lokal
pun memiliki keunikan, pengetahuan untuk mengindera adanya bencana sebagai
upaya adaptasi yang merupakan kearifan lokal. · Pendidikan tentang lingkungan hidup, khususnya pengelolaan sampah
harus diberikan pada anak sejak dini, hal ini untuk menumbuhkan kesadaraan
tentang kepedulian lingkungan, membentuk pola perilaku hingga pola kebiasaan
dalam kepeduliah terhadap lingkungan. Pola perilaku peduli lingkungan dimulai
dari hal yang sederhana yaitu pengelolaan sampah di sekitar sekolah. Pola
pengolahan sampah dengan cara mengumpulkan dan membakar ataupun mengangkut ke
TPA, bukan merupakan penyelesaian yang baik, tetapi hanya memindahkan masalah
dari satu tempat ke tempat yang lain. |
Metode |
· Pola pengelolaan sampah dapat dilakukan dari sisi pengetahuan,
sikap dan ketrampilan. Pengelolaan sampah di tinjau dari sisi pengetahuan
adalah pola pengelolaan sampah dengan memberikan fondasi pengetahuan pada
anak sejak dini. Pengetahuan-pengetahuan tentang jenis sampah dan bahaya dari
sampah merupakan pengetahuan awal yang harus dimiliki oleh anak sejak dini.
Pengetahuan awal ini merupakan bagian pendidikan lingkungan hidup. |
Hasil |
Berdasarkan pengambilan data awal tentang persepsi siswa mengenai
pola pendidikan lingkungan di sekolah dasar di kota Ruteng Manggarai
menunjukkan bahwa siswa di sekolah dasar bisa menyebutkan contoh sampah yang
ada di sekitar mereka, akan tetapi siswa belum bisa menggolongkan jenis-jenis
sampah baik yang organic maupun yang anorganik. Siswa juga masih kesulitan
untuk memahami manfaat sampah, lebih dari setengah dari sampel, yaitu 60,2%
mengatakan tidak tahu manfaat dari sampah, hal ini didasarkan pemikiran bahwa
semua sampah sudah tidak mempunyai manfaat dan tidak mempunyai nilai ekonomi.
sampah yang dihasilkannya harus dikelola dengan baik untuk dapat meningkatkan
nilai guna dan nilai ekonomi sampah tersebut. Berdasarkan Undang-undang no 18
tahun 2008 bahwa pengeloaan sampah diselenggarakan berdasarkan asas tanggung
jawab, asas berkelanjutan, asas-asas manfaat, asas keadilan, asas kesadaran,
asas kebersamaan, asas keselamatan, asa keamanan, dan asas nilai ekonomi.
Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan
kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya |
Diskusi |
Pengelolaan
sampah yang sudah dilakukan sudah tepat dengan metode dan cara pemilahan
sampah dengan jenis jenis nya,Pendidikan mengenai sampah ini perlu
ditingkatkan dimulai dari lingkup kecil yaitu dengan cara ditanamkan
pengelolaan sampah sejak dini. Sehingga
tercipta progress yang baik jika hal tersebut dapat terlaksana dan dapat
stabil dilakukan pasti akan mengurangi tumpukan sampah yang seharusnya dapat
dikelola Kembali di daur ulang Kembali dan bisa juga digunakan Kembali dengan
munculnya barang baru yang lebih bermanfaat. |
0 komentar:
Posting Komentar