Senin, 18 September 2023

 

PENGELOLAAN SAMPAH DI LINGKUNGAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN EKOLOGI SISWA

TUGAS ESSAY 1 MERINGKAS JURNAL

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Elia Putri Utami

22310410111

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, M.A

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Topik

Pengelolaan sampah merupakan masalah nasional yang harus ditangani secara menyeluruh mulai hulu hingga ke hilir. Pengelolaan sampah secara tepat harus ditanamkan pada anak sejak dini

Sumber

Wahyuni Purnami(2020). Pengelolaan Sampah Di Lingkungan Sekolah Untuk Meningkatkan Kesadaran Ekologi Siswa. Https://Jurnal.Uns.Ac.Id/Inkuiri/Article/View/50083/30867.

Permasalahan

Manusia sebagai salah satu produsen penghasil sampah.dan setiap kegiatan manusia tersebut menjadikan timbunan sampah baik dari kota kecil desa maupun kota besar. Timbunan-timbunan sampah yang tidak terangkut berpotensi untuk menjadi masalah di dalam kota, selain menimbulkan pandangan kurang indah, juga menimbulkan berbagai pencemaran udara dan air yang ada di sekitar.

Tujuan penelitian

·       Untuk memaparkan tentang definisi sampah, dampak sampah serta pengelolaan yang telah dilakukan oleh pemerintah maupun pengelolaan sampah. dilakukan dengan pola 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) dengan penerapan untuk meningkatkan kesadaran tentang lingkungan hidup (awareness), meningkatkan berpikir mendalam tentang lingkungan (Thinking) dan melakukan pengelolaan sampah untuk meningkatkan nilai ekonomi dan nilai estetika sampah (doing). Penerapan Pola pengelolaan sampah dengan tepat meningkatkan kesadaran ekologis siswa.

·       Menumbuhkan kesadaran ekologis yaitu keadaan tergugahnya jiwa terhadap lingkungan dan dapat terlihat pada perilaku,Tindakan masing masing individu.

Isi

·       Pengelolaan sampah secara tepat harus ditanamkan pada anak sejak dini. Pengelolaan sampah yang tepat dilakukan dengan pola 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) dengan penerapan untuk meningkatkan kesadaran tentang lingkungan hidup (awareness), meningkatkan berpikir mendalam tentang lingkungan (Thinking) dan melakukan pengelolaan sampah untuk meningkatkan nilai ekonomi dan nilai estetika sampah (doing). Penerapan Pola pengelolaan sampah dengan tepat meningkatkan kesadaran ekologis siswa.

·       Makna kesadaran ekologis sebagai pemahaman atau pengertian individu atas prinsip-prinsip interaksi makhluk dalam lingkungan hidup. Senada dengan pemaknaan ini, Neolaka (2008: 18) menyatakan kesadaran ekologis merupakan keadaan tergugahnya jiwa terhadap lingkungan dan dapat terlihat pada perilaku, tindakan masing-masing individu.

·       Perilaku sederhana yang tidak berpihak kepada alam, sering kali dilakukan di semua kalangan, baik kalangan berpendidikan maupun yang kurang berpendidikan antara lain belum bertanggungjawab dalam pengelolaan sampah.

·       Secara khusus dalam tulisan ini akan membahas permasalahan dan upaya pengelolaan sampah padat anorganik dan organic.

·       Pengalaman belajar anak pada pembelajaran saat ini sangat penting. Siswa mempunyai pengalaman melalui pendidikan lingkungan yang kontektual.Pengalaman pembelajaran yang menyenangkan juga menjadi daya dukung dalam pembelajaran siswa. Pengalaman pembelajaran pada pendidikan formal amat penting dengan berbagai factor lingkungan, dinamika social dan struktur institusi

·       Lingkungan hidup yang tidak baik merupakan acaman bagi manusia sendiri. Beberapa ancaman lingkungan hidup saat ini antara kain perubahan iklim, ancaman tsunami, ancaman bencana lainnya. Beberapa masyarakat lokal pun memiliki keunikan, pengetahuan untuk mengindera adanya bencana sebagai upaya adaptasi yang merupakan kearifan lokal.

·       Pendidikan tentang lingkungan hidup, khususnya pengelolaan sampah harus diberikan pada anak sejak dini, hal ini untuk menumbuhkan kesadaraan tentang kepedulian lingkungan, membentuk pola perilaku hingga pola kebiasaan dalam kepeduliah terhadap lingkungan. Pola perilaku peduli lingkungan dimulai dari hal yang sederhana yaitu pengelolaan sampah di sekitar sekolah. Pola pengolahan sampah dengan cara mengumpulkan dan membakar ataupun mengangkut ke TPA, bukan merupakan penyelesaian yang baik, tetapi hanya memindahkan masalah dari satu tempat ke tempat yang lain.

Metode

·       Pola pengelolaan sampah dapat dilakukan dari sisi pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Pengelolaan sampah di tinjau dari sisi pengetahuan adalah pola pengelolaan sampah dengan memberikan fondasi pengetahuan pada anak sejak dini. Pengetahuan-pengetahuan tentang jenis sampah dan bahaya dari sampah merupakan pengetahuan awal yang harus dimiliki oleh anak sejak dini. Pengetahuan awal ini merupakan bagian pendidikan lingkungan hidup.

Hasil

Berdasarkan pengambilan data awal tentang persepsi siswa mengenai pola pendidikan lingkungan di sekolah dasar di kota Ruteng Manggarai menunjukkan bahwa siswa di sekolah dasar bisa menyebutkan contoh sampah yang ada di sekitar mereka, akan tetapi siswa belum bisa menggolongkan jenis-jenis sampah baik yang organic maupun yang anorganik. Siswa juga masih kesulitan untuk memahami manfaat sampah, lebih dari setengah dari sampel, yaitu 60,2% mengatakan tidak tahu manfaat dari sampah, hal ini didasarkan pemikiran bahwa semua sampah sudah tidak mempunyai manfaat dan tidak mempunyai nilai ekonomi. sampah yang dihasilkannya harus dikelola dengan baik untuk dapat meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomi sampah tersebut. Berdasarkan Undang-undang no 18 tahun 2008 bahwa pengeloaan sampah diselenggarakan berdasarkan asas tanggung jawab, asas berkelanjutan, asas-asas manfaat, asas keadilan, asas kesadaran, asas kebersamaan, asas keselamatan, asa keamanan, dan asas nilai ekonomi. Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya

Diskusi

Pengelolaan sampah yang sudah dilakukan sudah tepat dengan metode dan cara pemilahan sampah dengan jenis jenis nya,Pendidikan mengenai sampah ini perlu ditingkatkan dimulai dari lingkup kecil yaitu dengan cara ditanamkan pengelolaan sampah sejak dini.

Sehingga tercipta progress yang baik jika hal tersebut dapat terlaksana dan dapat stabil dilakukan pasti akan mengurangi tumpukan sampah yang seharusnya dapat dikelola Kembali di daur ulang Kembali dan bisa juga digunakan Kembali dengan munculnya barang baru yang lebih bermanfaat.

 



Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar