Senin, 18 September 2023

 

WORKSHOP PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI NILAI EKONOMIS

Tugas Essay 1 Psikologi Lingkungan

Oleh Irmawati (22310410031)

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta



Topik

Workshop Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Nilai Ekonomis

Sumber

 

Legawa, I. M., Rustiarini, N. W., Y. A., & Setyono, T. D. (2021). Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi. JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 223 - 234.

Permasalahan

Hingga saat ini sampah plastik adalah sampah yang paling banyak dihasilkan di seluruh dunia. Tak terkecuali Indonesia menyandang peringkat kedua volume sampah plastik se Asia. Pengelolaan sampahpun sudah berupaya dilakukan seperti mengurangi volume sampah plastik, menetapkan batasan penggunaan sampah plastik, strategi pengelolaan sampah plastik, atau inovasi pengembangan daur ulang sampah plastik. Permasalahan pengelolaan sampah plastik di Desa Melaya dan Desa Candikusuma terkendala dalam mengolah sampah anorganik, khususnya sampah plastik.

Tujuan Penelitian

Penyuluhan dan workshop mengolah sampah plastik menjadi produk kerajinan tangan bernilai Ekonomi. Serta untuk mengurangi potensi terjadinya pencemaran lingkungan yang diakibatkan sampah plastik dan untuk menciptakan usaha kreatif kerajinan tangan di lingkungan ibu-ibu PKK sehingga aktivitas pengolahan sampah plastik menjadi suatu peluang bisnis

Isi

·       Sampah plastik mendunia dengan volume pemakaian yang tidak wajar di masyarakat dunia. Volume sampah ini meningkat seiring petembuhan populasi penduduk diseluruh dunia. Berbagai upaya dilakukan berbagai negara untuk menekan sampah plastik ini tanpa mencemari lingkungan.

·       Indonesia menempati negara kedua penghasil limbah sampah plastik terbanyak se Benua Asia. Predikat ini membuaat Indonesia dalam pengelolaan sampah plastic belum dilakukan belum optimal dan maksimal.

·       Permasalahan sampah ini meningkat seiring regulasi yang telah dilakukan tak mampu mengolah sampah dengan baik, banyak Masyarakat yang masih mengurangi sampah dengan menimbun terlalu banyak ditanah. Dengan seperti ini membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengurai sampah plastic ini. oleh karena ini Masyarakat harus bisa mencari cara lain untuk mengatasi masalah sampah plastik ini selain dengan menimbunnya.

·       Pengolahan sampah plastik ini juga menimbulkan masalah baru di Desa Candikusuma dan Desa Melaya kecamatan Malaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan pemateri, di desa tersebut sudah melaksanakan kegiatan 3R (reduce, reuse, dan recycle) pada sampah organic seperti composing untuk sampah dedaunan. Permasalahan Masyarakat di kedua desa tersebut terjadi pada pengolahan sampah Anorganik terutama sampah plastik. Mayoritas dari warga kedua desa bingung untuk mengolah sampah selain meinumbunnya guna mengurangi banyaknya sampah plastic. Dengan seperti pemateri berupaya melakukan kegiatan sosialisasi dan workshop guna merubah sampah plastic menjadi produk hiasan yang menarik.

Metode

·       Peserta kegiatan adalah 30 orang ibu-ibu PKK Desa Melaya dan Desa Candikusuma. Kegiatan pengabdian diawali dengan tahap perencanaan, meliputi observasi, sosialisasi, dan diskusi dengan pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan perwakilan ibu-ibu PKK

·       Penyajian informasi didapatkan dengan melihat banyak infograpis tentang volume sampah plastik di Dunia dengan menggali informasi dari internet atau dengan metode studi Literatur.

·       Tahap perencanaan, yaitu melakukan kegiatan dengan  wawancara dan diskusi dengan pemerintah desa dan warga Masyarakat tentang tantangan yang dihadapi dalam pengolahan sampah plastic.

·       Tahap pelaksanaan, menggunakan dua langkah yaitu penyuluhan (sosialisasi) menyaimpakan gagasan atau ide yang diberikan kepada Masyarakat dalam mengolah sampah plastic. Kemudian juga dengan langkah workshop, yaitu kegitatan praktik yang berkaitan dengan sosialisasi tadi dilaksanakn dengan praktik yang berlangsung terjun dimasyarakat.

·       Evaluasi, melakukan peninjauan ulang guna menghasilkan kegiatan yang berkemajuan dan tidak terhenti dalam memotivasi Masyarakat di desa Candikusuma dan Desa Melaya. Dengan Langkah ini diharapkan bisa menghasilkan data yang akurat guna mengatasi pengolahan sampah plastic dalam pemerintah desa tersebut.

·       Terdapat beberapa perntanyaan angket tentang antusiasme Masyarakat terutama ibu – ibu PKK tentang kegiatan penyuluhan yang dilakukan di kedua desa tersebut menghasilkan kelima alas an dalam melatar belakangi pengolahan sampah plastic menjadi kerajinan bernilaik ekonomis. Adapun alasannya yaitu 50 % beranggapan keterbatasan pengetahuan dan keterampilan, keterbatasan waktu (13,33%), mengabaikan atau tidak berminat kegiatan ini (13,33%), rasa malas yang tinggi (16,67) serta alasan lainnya (6,67). Berdasarkan hasil angket tersebut menunjukan penyuluhan dan workshop ini menjadi pengabdian yang tepat guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Ibu – ibu PKK.

Hasil

·       Dengan adanya kegiatan penyuluhan dan workshop yang dilaksanakan di desa tersebut diharapkan bisa memotivasi dan melakukan pemahaman agar terjalinnya ide – ide yang mampu mengolah sampah plastic.

·       Dalam kegiatan ini masih banyaknya warga dan komponen Masyarakat yang kurang ide dan pemahaman akan sarana prasarana dalam melaknsanakan pembuatan kerajinan kreatif berbasis sampah relative menggunakan modal yang sangat besar. Kurangnya regulasi pemerintah yang mengatur juga membuat permasalahan ini semakin ambigu.

·       Kegiatan Penyuluhan ini dan workshop dapat memberikan manfaat bagi Masyarakat seperti pengembangkan perekonomian dan mengurangi sampah plastic.

·       Dengan adanya pelatihan ini Masyarakat bisa mempunyai ketrampilan dalam mengolah sampah terutama plastic, seperti membuat tas, sepatu, dll.

·       Target pasar setelah melakukan kegiatan ini guna menunjang oenjualan kerajinan sampah plastic ini untuk menjadi motivasi Masyarakat local dalam melaksanakan kegiatan ini agar terus berlanjut dan menjadi titik focus dan berkepanjangan.

·       Beruapaya Menjaga dan melestarikan kegiatan ini dan regenerasi kegiatan ini agar tidak punah sesuai dengan perkembangan jaman. Kegiatan ini bisa diterapkan di Masyarakat luas seperti pemuda di setiap desa dan komponen yang ada dimasyarakat. Serta membekali setiap keluarga berpartisipasi dalam kegiatan ini.


 

Diskusi

·       Metode pengolahan sampah rumah tangga bisa dilakukan dengan menambah 3R menjadi 4R yang telah dimodifikasi menjadi 4R(reduce, reuse, replace dan recycle). Keempat metode ini diharapkan bisa menanggulangi lautan sampah yang ada di Indonesia terutama di warga yang konsumsi sampah plastic yang banyak.

·       Agar tercapainya regulasi 4R ini secara efektif memerlukan kerjama sama dan dukungan antara Masyarakat dan pemerintah, dan semua komponen yang terlibat langsung dengan sampah plastic ini. mengingat sampah plastik yang sangat banyak ini diharapkan Masyarakat bisa mengetahui akan 4R ini.

·       Berefleksi adanya kegiatan penyuluhan dan workshop yang dilakukan di desa Candikusuma dan Desa Melaya bisa memberikan pemahaman dan mendorong seseorang dalam mengolah sampah yang efektif dan menghasilkan pendapatan dari pengolahan sampah tersebut.

·       Masyarakat masih banyak yang menimbun sampah plastic guna menguranginya ternyata tidak efektif dalam penanggulangan sampah, karena banyak biota tanah yang mati dan mencemari lingkungan yang sangat lama yang dibutuhkan dalam mengurai sampah plastic.

 


Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar