Minggu, 07 Mei 2023

Essay 3 : Review dan Meringkas Jurnal . Nurul Khasanah 22310410033

Penyebab Perilaku Phubbing Penyebab Kurangnya Komunikasi Sosial

Nurul Khasanah

22310410033

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Topik

Phubbing, ponsel, psikologi media, intervensi sosial, ponsel,

Sumber 

Vetsera, N. R., & Sekarasih, L. (2019). Gambaran Penyebab Perilaku Phubbing pada Pelanggan Restoran. Jurnal Psikologi Sosial, 17(2), 86–95. https://doi.org/10.7454/jps.2019.12

Permasalahan 

Semakin mudahnya dalam mengakses internet menjadikan manusia menjadi terfokus pada penggunaan ponsel sehingga berdampak pada perilaku phubbing atau generasi menunduk. Banyaknya masyarakat yang dijumpai kerap kali mengakses internet di tempat-tempat umum seperti di kafe atau restoran yang berdampak mempengaruhi ekonomi dan manajemen dalam restoran. 


Kecenderungan manusia dalam penggunan ponsel dalam mengakses internet dan media sosial berpengaruh pada interaksi sosial. Adanya kecenderungan sering kali memeriksa ponsel setiap beberapa menit meskipun tidak ada notifikasi ponsel yang masuk. Hal ini bisa disebabkan karena penggunaan internet yang berlebihan yang bisa membuatnya menjadi kecanduan dan juga fear of missing out (FOMO).

Tujuan 

Penelitian

Dengan adanya penelitian ini bertujuan agar bisa mencari penyebab yang mendasari adanya perilaku phubbing yang terutama dialami oleh pelanggan restoran.


Dilakukannya penelitian ini juga bermaksud agar mengurangi perilaku akan kecanduan ponsel dan dapat mempererat interaksi tatap muka sehingga pihak lain tidak merasa terabaikan.

Isi 

Semakin luas dan banyak masyarakat yang menggunakan internet karena adanya ponsel pintar yang memudahkan akses internet terutama dengan adanya wifi di sarana umum sehingga mereka akan lebih terfokus pada sosial media yang terpampang pada ponselnya. Aspek yang dibahas yaitu tentang penggunaan ponsel di sarana umum seperti restoran. Di mana orang lebih berfokus pada ponsel mereka dibandingkan memiliki komunikasi dengan pihak lain. Kebiasaan yang berulang dalam penggunan ponsel akan menjadi seperti zat adiktif yang membuat orang tidak bisa terlepas darinya. Hal tersebut bisa menjadi gangguan yang mempersulit individu untuk membagi perhatiannya pada dua fokus dan bisa mempengaruhi tugas psikologisnya bagi dirinya sendiri dan pihak lain.


Obsesi terhadap internet, fomo dan juga kecanduan game membuat seseorang berulang kali selalu melihat ponselnya walau tidak ada notifikasi yang masuk, hal tersebutlah yang bisa membuat pihak lain merasa terabaikan dan tidak dihargai sehingga mengganggu komunikasi dan memunculkan emosi yang negatif. Dengan adanya intervensi perilaku phubbing bisa menjadi jawaban agar bisa mengurangi perilaku tersebut dan membuat interaksi yang berlangsung mendapatkan suasana keakraban. 

Metode 

Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini yaitu metode wawancara semi-terstruktur. Dilakukan dalam interaksi sosial yang kompleks dengan mengumpulkan informasi untuk memberikan gambaran tentang pengalaman pelanggan dengan perilaku phubbing. Dengan memahami fenomena yang dialami pelanggan dengan persepsi perilaku phubbing, diharapkan dapat dikembangkan strategi intervensi yang tepat. Oleh sebabnya, metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Pada saat yang sama, metode ini meminimalkan asumsi yang tidak sesuai dengan realitas pelanggan restoran.

Hasil 

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dimulai dengan adanya individu yang menjadi pelopor disebabkan terobsesi terhadap ponsel, fomo dan kecanduan game. Karena adanya ponsel saat interaksi sosial berlangsung membuat lawan bicara merasa tidak dihargai dan mengurangi emosional bersosial. Penyedia jasa restoran juga mengalami hal serupa ketika mengantarkan pesanan dan menyapa pelanggan, namun pelanggan tidak merespon dan fokus pada ponselnya. Individu yang mulai kecanduan penggunan ponsel akan secara otomatis mengabaikan keadaan sekitar dan tidak berpikir bahwa yang dilakukannya dapat mengganggu pihak lain dan membuat pihak lain merasa tak dihargai, diabaikan dan memunculkan perasaan negatif.


Adanya intervensi yang dilakukan untuk mengurangi perilaku phubbing bermanfaat untuk lebih menjalin erat interaksi dan keakraban. Dengan tidak adanya gangguan ponsel akan membuat komunikasi lebih erat dengan suasana keakraban. Lebih menikmati makanan bersama dan lebih fokus pada interaksi yang berlangsung. Bentuk intervensi yang dilakukan berupa pemberian peringatan yang bisa berupa tulisan atau poster bergambar yang akan lebih menarik.

Diskusi 

Semakin mudah dalam mengakses internet akan mempermudah juga untuk kita menjangkau dunia dan mempermudah pekerjaan. Banyak hal dari yang positif dan negatif yang tersaji dalam internet tapi juga perlu adanya bagaimana kita dalam memfilter hal tersebut agar yang bisa kita peroleh adalah suatu hal positif. 


Perlu adanya pembatasan juga kita dalam penggunan ponsel dalam mengakses internet sehingga kita tidak hanya terfokus pada ponsel melainkan kita juga memperhatikan keadaan sekitar. Membuat komunikasi dengan pihak lain merasa berlangsung dengan akrab tanpa adanya perasaan terasingkan yang disebabkan berulang kali memeriksa ponsel. 


Dengan mengurangi dan membatasi akan penggunaan ponsel pada saat berinteraksi dengan pihak lain atau sedang makan bisa menjaga kualitas dalam berhubungan sosial dan komunikasi.




0 komentar:

Posting Komentar