Jumat, 05 Mei 2023

ESSAY3. MERINGKAS JURNAL. RIZAL EFENDI

 

REVIEW JURNAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN PSIKOLOGI SOSIAL



RIZAL EFENDI

22310410045

PSIKOLOGI SJ

Dosen Pengampu Dr. Dra ARUNDANTI SHINTA, MA

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Topik

Perbedaan interkasi sosial anak dengan melakukan beberapa macam permainan tradisional

Sumber

Ema Zati Baroroh, Ayu Faizah, Desta Zahratul Awwaliyah : Jurnal Ilmu Sosial Humaniora Indonesia. Vol. 2, No. 2 Desember 2022, Hal. 59-68.

Permasalahan

Interaksi sosialr anak – anak.

Tujuan

-          Untuk mengetahui perbedaan interaksi anak setelah diberikan permainan tradisional.

-          Bertujuan untuk mengetahui gambaran interaksi sosial yang terjadi pada anak jika diberikan permainan tradisional.

Isi

Peneliti mencari beberapa anak di sekitar yang memenuhi kriteria. Lokasi di Taman Auditorium Untan. Sebelum permainan pertama “domikado”, para anak memperkenalkan diri masing – masing. Dari keempat subjek, subjek 1 paling bagus karena percaya diri, tidak malu mengungkapkan sikap dan pikirannya. Untuk subjek 2 baik dalam aspek keterbukaan tapi kurang dalam mengungkapkan sikap dan pikirannya. Subjek 3 masih malu dalam pengenalan diri dan kurang dalam mengekspresikan sikap dan pikirannya. Subjek 4 cukup percaya diri dan cukup baik dalam mengekspresikan sikap dan pikirannya. Para subjek sangat bersemangat dalam permainan.

Permainan kedua “tempel balon” dibagi menjadi 2 regu. Regu satu subjek 1 & 2 dan regu 2 subjek 3 & 4. Regu 1 mendapat kendala pada subjek 2 yang kurang kurang mampu menangkap instruksi dengan cepat. Pada regu 2 juga kurang cepat dalam menangkap instruksi sehingga observer secara detail dan perlahan. Tidak ada kecurangan yang dilakukan, tiap regu bermain dengan senang dan adil.

Permainan 3 “galah hadang” juga dibagi menjadi 2 regu. Regu 1 subjek 1 & 3 dan regu 2 subjek 2 & 4. Regu pertama cukup kompak dan tanpa adanya perdebatan ataupun konflik. Regu 2 baik dalam memainkan permainan akan tetapi kurang dalam komunikasinya. Mereka hanya melakukan tugas masing-masing.

Observasi dilakukan pada 4 subjek, berusia 6-12 tahun. Keunikan dari kelompok subjek anak tidak saling mengenal dimana pembentukan interaksi sosial saat intervensi dilakukan. Secara umum berdasarkan pengamatan dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial terjadi pada kelompok subjek. Observasi dilakukan langsung disaat subjek mendapatkan perlakuan

. Diikuti dengan hasil observasi, didapatkan hasil bahwa diantara keempat subjek yang diteliti terlihat pola interaksi yang berbeda di setiap subjeknya. Adanya pengaruh dalam pemberian permainan tradisional terhadap interaksi sosial anak. Secara umum hasil penelitian ini cukup baik, dapat mengambarkan interaksi sosial yang terjadi pada kelompok anak yang baru ditemui melalui permainan tradisional.

 

Metode

-          Menggunakan metode eksperimen karena memberikan beberapa permainan yang di berikan oleh peneliti untuk melihat reaksi sosial yang muncul dari diri masing – masing anak.

-          Dalam pengambilan sampel, menggunakan Teknik sampel random yaitu memberi kesempatan yang sama kepada subjek untuk dapat dipilih menjadi sampel penelitian di sekitar lokasi penelitian yaitu Taman Auditorium UNTAN.

-          Untuk pengoleksian data, peneliti menggunakan metode kualitatif berupa observasi.

Hasil

-          perbedan interaksi sosial setelah diberi perlakuan pada setiap subjek. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari sebaran indikator perilaku interaksi sosial. Indikator 1 yaitu keterbukaan, indikator 2 yaitu motivasi dan indikator 3 kerja sama serta setiap indikator memiliki sub inkator masing-masing. Subjek 1 memenuhi semua sub indikator. Subjek 3 & 4 kurang sedikit dalam memenuhi semua sub indikator. Subjek 2 masih kurang banyak dalam memenuhi semua sub indikator.

-          Pola interaksi sosial dari masing-masing subjek setelah dilibatkan dalam 3 jenis permainan tradisional yang diberikan oleh peneliti.

Diskusi

-          Perlu meningkatkan perhatian terhadap interaksi sosial anak bagi orang tua supaya kelak menjadi anak yang aktif dan berprestasi.

-          Melatih sejak dini tentang interaksi sosial dan cara bersosialisasi yang baik dan benar.

-          Masyarakat bisa membantu anak – anak dalam bersosialisasi dengan cara mengadakan lomba – lomba atau kegiatan yang bisa diikuti oleh anak – anak.

 

0 komentar:

Posting Komentar