Senin, 01 Mei 2023

Meringkas Jurnal I

 

Teknik Penyususnan Skripsi

Meringkas Jurnal 1

Nida Asma Wafiqoh (20310410008)



Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, MA.

Topik

Stress Kerja dan Kepuasan Kerja

Sumber

Permatasari, H. I., & Prasetio, A. P. (2018). Pengaruh stress kerja terhadap kepuasan kerja pada PT pikiran rakyat bandung. Almana: Jurnal Manajemen dan Bisnis2(1), 87-95.

Permasalahan

Perasaan stres dalam bekerja dapat menghambat seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga kondisi ini perlu ditanggulangi lebih awal sebelum perasaan stres ini terjadi. Kepuasan kerja dapat mempengaruhi perilaku kerja karyawan dan memiliki dampak yang berbeda-beda tergantung bagaimana individu tersebut menilainya, sehingga pentingnya sebuah perusahaan untuk memantau dan memahami kepuasan kerja karyawannya untuk dapat memaksimalkan kinerja dan potensi karyawan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja pada PT Pikiran Rakyat Bandung yang merupakan salah satu perusahaan media cetak atau surat kabar.

Isi

Stres kerja adalah kondisi dimana seseorang mendapat tekanan atau ketegangan dalam pekerjaan serta lingkungan kerjanya sehingga orang tersebut merespon secara negatif dan akan merasa terbebani dalam menyelesaikan kewajibannya (Sinambela, 2016:472, Greenberg dan Baron, 2008:183; Luthans, 2011:279). Faktor yang menyebabkan stres kerja adalah faktor lingkungan yaitu internal dan ekstenal, faktor organisasi yaitu beban kerja, tuntutan peran, atasan, dan rekan kerja, serta faktor personal yaitu persoalan keluarga dan keungan (Sinambela, 2016:473; Hariandja, 2009:304; Hasibuan, 2014:204).

Dampak dari stres kerja dapat berbeda, tergantung dari masing-masing individu itu sendiri dimana akan mempengaruhi perilaku, psikologis, dan kesehannya sehingga mempengaruhi produktivitas dan kinerjanya dalam bekerja (Moorhead & Griffin, 2013:179; Gibson, et al., 2012:197; Luthans, 2011:295:296) Stres dapat berpengaruh negatif terhadap perilaku organisasi kesehatan individu, kinerja dan kepuasan kerja serta berpengaruh positif dengan ketidakhadiran, berhentinya karyawan, dan kesehatan (Sunyoto, 2013:45; Dermawan, 2013:65)

Kepuasan kerja dapat mempengaruhi perilaku kerja karyawan dan memiliki dampak yang berbeda-beda tergantung bagaimana individu tersebut menilainya, sehingga pentingnya sebuah perusahaan untuk memantau dan memahami kepuasan kerja karyawannya untuk dapat memaksimalkan kinerja dan potensi karyawan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Kepuasan kerja merupakan suatu sikap yang mencerminkan persepsi karyawan tentang sesuatu yang menyenangkan dan tidak menyenangkan berhubungan hal-hal yang menyangkut faktor fisik dan psikologis (Edison, et al., 2016:213, Sutrisno, 2009:78; Gibson, et al., 2012:102)

Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu gaji, pekerjaan itu sendiri, rekan kerja, atasan, prmosi, dan lingkungan kerja (Hariandja, 2009:291; Hartantik, 2014:229; Sutrisno, 2009:86-88). Dampak kepuasan kerja yang dirangkum berdasarkan pendapat para ahli diatas meliputi beberapa aspek yaitu produktivitas, absensi, motivasi, turnover, perilaku organisasi, komitmen, perasaan stres, dan prestasi kerja, kinerja pekerja, kepuasan hidup, dan kesehatan (Sutrisno, 2009:86; Kreitner dan Kinicki, 2014:172-175; Sinambela, 2016:317).

Metode

  • Responden, Populasi pada penelitian ini adalah PT Pikiran Rakyat Bandung dengan jumlah karyawan 371 orang dan sampel sebanyak 192 orang yang diambil dari dua belas (12) divisi yang ada. Teknik sampling menggunakan teknik convenience sampling disebut sebagai sampling kebetulan, dimana sampling dari siapa saja yang kebetulan ada atau bertemu dan tersedia tanpa ada pertimbangan apapun
  • Pengukuran, Untuk mengukur kedua variabel, dalam penelitian ini menggunakan 11 item pernyataan mengenai stres kerja, salah satu pernyataanya adalah jumlah karyawan di tempat saya bekerja sudah sesuai. Sementara pernyataan mengenai kepuasan kerja menggunakan 20 item, salah satu pernyataannya adalah gaji yang diterima sesuai dengan beban pekerjaan. Skala yang digunakan adalah Skala likert.
  • Teknik Analisis, Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis desktiptif, analisis regresi sederhana, uji asumsi klasik (uji normalitas dan heteroskedastisitas). Analisis deskriptif diperlukan penjabaran secara keseluruhan tentang objek yang diteliti
    atau merupakan transformasi data dasar yang menggambarkan karakteristik seperti
    kencenderungan sentral, penyebaran, dan variabilitas

Hasil

Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu terkait pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja yang dilakukan oleh Ahsan, et al (2009) terhadap staff akademisi universitas di Malaysia, Adebayo & Ogunsin (2011) terhadap personel polisi di Ekiti State di Nigeria, Bemana, et al (2013) municipality personnel di Iran, DeTienne, et al (2012) karyawan financial service call center di USA, diketahui dari beberapa penelitian tersebut bahwa stres kerja memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap kepuasan kerja. Penelitian lain yang memperoleh hasil yang serupa dengan beberapa penelitian sebelumnya seperti Ganapathi & Venkataraman (2013) terhadap karyawan industri kecil dan Kumar (2011) terhadap karyawan perusahan IT di India, dan Mansoor, et al (2011) terhadap karyawan sektor telekomunikasi di Pakistan, serta pada industry hospitality seperti Li, et al (2014) terhadap komunitas pekerja kesehatan di China, Jehangir, et al (2011) terhadap staf perawat wanita di sektor rumah sakit umum di India. Pengaruh signifikan negatif antara stres kerja dan kepuasan kerja memiliki makna ketika tingkat stres kerja meningkat maka kepuasan kerja akan menurun, begitupun
sebaliknya.

Ketika tingkat stres kerja menurun maka kepuasan kerja akan meningkat. Dengan kata lain, penelitian ini menolak hasil penelitian yang dilakukan oleh Dhania (2011) terhadap karyawan medical representatif di kota Kudus, Indonesia. Diketahui,
pada hasil penelitian tersebut stres kerja tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja atau dapat dikatakan stres kerja bukanlah salah satu faktor penentu tinggi/rendahnya kepuasan kerja. Melalui hasil wawancara yang dilakukan faktor yang mempengaruh kepuasan kerja adalah gaji atau upah, karena karyawan medical
representative beranggapan walaupun beban berat namun upah yang diterima sesuai dengan yang diharapkan.

Diskusi

Uji koefisien determinasi menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,801 yang menunjukan bahwa hubungan yang sangat kuat antara stres kerja dan kepuasan kerja dan koefisien determinasi menunjukan bahwa persentase stress kerja terhadap kepuasan kerja sebesar 64,2%, sedangkan sisanya 35,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas dengan metode one sample Kolmogorov-Smirnov, uji heteroskedastisitas dengan menggunakan metode korelasi Spearman’s rho, dan uji koefisien determinasi. Hasil yang diperoleh penulis dari uji normalitas dengan metode one sample Kolmogorov-Smirnov adalah nilai signifikansi (Asymp.sig. (2-tailed) sebesar 0,490 atau dapat dikatakan nilai signifikansi > 0,05 dengan begitu data yang telah diolah penulis berdistribusi normal. Uji heteroskedastisitas yang dilakukan oleh penulis memperoleh hasil stres kerja dengan
unstandardized residual sebesar 0,189. Hal tersebut menunjukan bahwa nilai signifikansi > 0,05, maka regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.


Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar