Selasa, 19 September 2023

Essay Pengganti Materi 2 "Polusi Udara di Indonesia dan Dampaknya"

POLUSI UDARA DI INDONESIA DAN DAMPAKNYA

Essay Psikologi Lingkungan Pertemuan 2

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A. 

Oleh :

Yousin Gunawan Putra

21310410197

Psikologi SJ

 JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

 YOGYAKARTA


Polusi udara adalah salah satu masalah lingkungan yang paling mendesak di dunia saat ini. Di Indonesia, polusi udara juga  akhir-akhir ini menjadi topik perdebatan publik yang penting karena menimbulkan ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Polusi udara disebabkan oleh beberapa bentuk gas, cairan dan padatan yang terkubur di udara. Partikel berasal dari aerosol, debu, asap pabrik, kebakaran hutan, knalpot mobil, dan asap rokok. Beberapa polutan yang umum termasuk logam berat, karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), ozon (O3), senyawa organik yang mudah menguap (VOC), dan sulfur dioksida (SO2). Indonesia sendiri juga merupakan salah satu negara dengan tingkat polusi yang  cukup tinggi. Pada September 2021, laporan Air Quality of Life Index (AQLI) yang dirilis Energy Policy Institute di University of Chicago (EPIC) menjelaskan bahwa rata-rata masyarakat Indonesia diperkirakan  kehilangan usia 2,5 tahun  akibat kualitas udara yang tidak memenuhi syarat. standar. aman menurut pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang konsentrasi partikel halus (PM2.5). Oleh karena itu, penanggulangan pencemaran udara menjadi prioritas utama yang harus mendapat perhatian pemerintah dan masyarakat.

Saat ini, Jakarta sedang menghadapi permasalahan polusi udara yang cukup serius. Pasalnya, ibu kota Indonesia masuk dalam  3 besar dengan  kualitas udara terburuk di dunia menurut penilaian terbaru situs IQAir pada Agustus 2023. Berdasarkan pantauan dataIndonesia.id, Tangerang Selatan, Banten tercatat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk  atau  polusi udara tertinggi pada 19 September 2023 pukul 11.00 WIB. Hal ini terlihat jelas melalui perhitungan indeks kualitas udara (AQI) di wilayah tersebut yang mencapai 171 poin. Berikutnya adalah Depok, Jawa Barat karena memiliki tingkat AQI  169. Berikutnya adalah Tangerang, Banten dengan kualitas udara  166. Lalu ada Indralaya, Sumatera Selatan, dan Jakarta, Jakarta, keduanya sama-sama memiliki tingkat pencemaran gas nol persen di  165. Kemudian, kualitas udara di Cileungsir, Jawa Barat tercatat  163. Sedangkan Serpong, Jawa Barat menduduki peringkat ketujuh dengan tingkat pencemaran udara  161 titik. Lalu, polusi udara di Karawang, Jawa Barat tercatat  159. Sebagai informasi, pengukuran AQI terbagi dalam enam kategori dengan nilai  berbeda. Semakin tinggi AQI maka semakin tinggi pula tingkat pencemaran udara di wilayah tersebut.

Hal ini tentunya akan berdampak pada kesehatan seperti gangguan pernafasan seperti asma, ISPA dan kanker paru-paru. Selain itu, polusi udara juga dapat menyebabkan berkurangnya kadar oksigen  dalam tubuh manusia. Tak hanya saluran pernapasan, sistem peredaran darah pun bisa terganggu akibat dampak polusi udara. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar karbon monoksida (CO), yang menyebabkan peningkatan kadar protein inflamasi dan  kekentalan darah. Dampak polusi udara pada ibu hamil dapat menyebabkan peradangan pada seluruh tubuh dan menyebabkan persalinan prematur. Sedangkan bagi janin, kondisi ini dapat menyebabkan keguguran, asma pada anak nantinya, dan menyebabkan autisme. Dampak lainnya terjadi pada meningkatnya pemanasan global. Akibatnya, suhu udara global meningkat, permukaan air laut meningkat, dan  es di daerah  dingin semakin cepat mencair. Keadaan ini juga dapat menyebabkan berkurangnya habitat spesies tumbuhan dan hewan tertentu di berbagai negara.

 

 

Daftar Pustaka

https://dataindonesia.id/ragam/detail/8-kota-indonesia-dengan-polusi-udara-tertinggi-19-sept-2023 diakses pada Selasa, 19 September 2023

https://news.republika.co.id/berita/s15ocs436/kualitas-udara-jakarta-terburuk-ketiga-di-dunia-pada-senin-pagi diakses pada Selasa, 19 September 2023



0 komentar:

Posting Komentar