Kamis, 04 Mei 2023

Essay 3 Meringkas Jurnal : Hubungan Dukungan Sosial Dengan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa Universitas Esa Unggul

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL

 Essay 3 Psikologi Sosial 

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.

Muhammad Fahkri Wahyu Syahputra

22310410029

 Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 

Yogyakarta


Topik

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL

 

Sumber

126710-ID-hubungan-dukungan-sosial-dengan-motivasi.pdf (neliti.com)

 

Pendahuluan

Setiap manusia berperan sebagai makhluk sosial. Dalam menjalankan perannya sebagai makhluk sosial, manusia melakukan interaksi dengan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya mahasiswa, sebagai seorang pembelajar mahasiswa dituntut mampu berinteraksi dengan orang lain, baik dalam lingkungan akademis maupun lingkungan masyarakat luasMenurut Allen, Gartner, Kohler and Reissman, (dalam Rozali, 2013) Hal ini didukung oleh Laursen (dalam Rozali, 2013) menjelaskan bahwa kelompok teman sebaya yang positif akan sangat membantu remaja untuk memahami bahwa mereka tidak sendiri alam menghadapi tantangan memenuhi tugas-tugasnya. Selain itu teman sebaya juga merupakan salah satu sumber dukungan sosial. Dukungan sosial juga dapat bersumber dari pasangan atau orang yang di cintai, keluarga, teman, rekan kerja, dosen, psikolog atau anggota organisasi (Sarafino, 2002).  teman sebaya yang memberikan sumbangan besar dalam memotivasi mahasiswa belajar akan sangat berperan mempengaruhi naik atau turunnya prestasi dan harga diri mahasiswa.Ketiadaan dukungan sosial yang membuatnya I tidak termotivasi dalam belajarnya, karena I memiliki orang tua yang cuek terhadap perkembangan kuliahnya, orang tua juga tidak memberikan fasilitas berupa materi dan I memiliki teman-teman yang malas untuk kuliah sehingga membuatnya I menjadi tidak termotivasi belajar. Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh mahasiswa dapat tercapai. Motivasi belajar memegang peranan yang penting dalam naik dan turunnya prestasi belajar (Sadirman, dalam Dhitaningrum & Izzati, 2013). Seseorang akan memiliki motivasi belajar yang tinggi bila ia menyadari dan memahami tujuan yang akan dicapainya. Bila seseorang memahami cita-citanya secara baik, maka ia akan terdorong untuk semakin giat belajar (Dariyo, 2004). Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang memperoleh dukungan sosial yang positif cenderung meningkat motivasi belajarnya, seperti berdiskusi dan mengerjakan tugas-tugas kuliah. Sedangkan yang tidak memperoleh dukungan sosial cenderung motivasi belajarnya rendah seperti malas untuk kuliah,

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan sosial dalam mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa

 

Isi

Pembahasan Hubungan Dungan Sosial Dengan Motivasi Belajar Pada bagian ini akan dibahas mengenai hubungan dukungan sosial dengan motivasi belajar. Berdasarkan hasil analisis statistik yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa nilai korelasi sebesar (r) 0,694 dan sig. (p) = 0,000 (p < 0,01). Artinya terdapat hubungan positif yang signifikan dukungan sosial dengan motivasi belajar. Mahasiswa yang mendapatkan dukungan sosial yang positif memiliki motivasi belajar tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang mendapatkan dukungan sosial yang negatif. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa dukungan sosial tinggi dapat mempengaruhi motivasi belajar (dalam Dhitaningrum & Izzati (2013). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang mendapatkan dukungan sosial positif akan lebih termotivasi dalam belajarnya karena mahasiswa tersebut merasa yakin bahwa mereka dicintai, dihargai dan diperhatikan serta mahasiswa juga tidak akan merasa sendiri saat menghadapi permasalahan baik dalam bidang akademik maupun non akademik atau masalah-masalah pribadinya. Dengan kondisi itu mahasiswa akan lebih bersemangat dan bergairah dalam menghadapi tugas belajarnya (Sarafino, 2002). Kategorisasi Motivasi Belajar Berdasarkan data, mahasiswa dengan motivasi belajar rendah berjumlah 45 mahasiswa (34,6%), mahasiswa dengan motivasi belajar sedang berjumlah 47 mahasiswa (36,2%), dan motivasi belajar tinggi berjumlah 38 mahasiswa (29,2%). Dengan demikian motivasi belajar yang paling banyak ada pada kategorisasi sedang, dimana yang rendah lebih banyak dari yang tinggi. Hasil ini sejalan dengan (Dariyo, 2004) bahwa seseorang akan memiliki motivasi belajar yang tinggi bila ia menyadari dan memahami tujuan yang akan dicapainya dan ia akan terdorong untuk semakin giat belajar. Pada mahasiswa yang memiliki motivasi belajar sedang adalah mahasiswa yang kurang mengerahkan tenaganya untuk mencapai cita-citanya yang maksimal, kurang memiliki usaha untuk mendapatkan prestasi tinggi, kurang mengupayakan mengerjakan tugas agar tepat waktu, kurang antusias dalam belajar demi mendapatkan pengetahuan yang baru dan kurang memiliki ambisius untuk lulus dengan tepat waktu. Selain mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan sedang, didalam penelitian terdapat pula mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah.Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Dhitaningrum & Izzati, 2013) diketahui hasil bahwa kurangnya motivasi belajar mahasiswa disebabkan tidak adanya dukungan yang diberikan oleh orangtuanya sehingga mahasiswa tidak memiliki keinginan untuk berprestasi. memiliki motivasi belajar rendah tidak mampu mengerahkan tenaga untuk menyelesaikan tugas-tugas perkuliahannya, tidak memiliki daya juang untuk mencapai prestasi dengan kuat, tidak memiliki target perkuliahannya, dan bermalas-malasan dalam mengerjakan tugasnya. Hasil Crosstab gambaran motivasi belajar dengan sumber-sumber dukungan sosial Berdasarkan data, didapatkan hasil sumber dukungan yang memiliki pengaruh yang signifikan peranan penting dalam pencapaian prestasi belajarnya.

Metode Penelitian

Rancangan penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non-eksperimental. Pada penelitian ini juga menggunakan metode korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan bentuk hubungan dua variabel, yaitu antara variabel dukungan sosial dan variabel motivasi belajar pada mahasiswa Esa Unggul yang aktif di semester genap 2014. Populasi dalam penelitian ini 2590 yaitu, mahasiswa Esa Unggul dengan sampel sebesar 130 mahasiswa. Reliabilitas alat ukur pada penelitian ini akan dengan dukungan sosial positif akan mampu menghasilkan prestasi belajar yang lebih maksimal. Namun, mahasiswa yang tidak mendapatkan dukungan sosial positif, baik yang bersumber dari teman, pasangan, sahabat, orang tua dan dosen. Mahasiswa merasa tidak berharga, merasa berdaya dan tidak dihargai. Mahasiswa akan meresa sendiri ketika menghadapi permasalahan baik masalah akademik maupun non akademik. Hal ini sejalan dengan penelitian (Dhitaningrum & Izzati, 2013) bahwa mahasiswa yang tidak memperoleh dukungan sosial dari orang lain, keinginannya untuk belajar menjadi menurun, tidak bersemangat, bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas, dan berjuang sendiri dalam menjalankan tugas belajar, sehingga pada saat perkuliahan berlangsung mahasiswa menjadi tidak bergairah dan malas untuk masuk kelas mengikuti perkuliahan diuji dengan teknik internal consistency, untuk motivasi belajar (x) = 0.936 dan dukungan sosial (x)= 0.924 Berdasarkan hasil uji normalitas data untuk variabel motivasi belajar, dengan menggunakan One-Sampel Kolmogrov-Smirnov Test diperoleh hasil nilai sig. (p) = 0,792 (p > 0,05), artinya distribusi data dalam penelitian ini berdistribusi normal

Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan hubungan dukungan sosial dengan motivasi belajar pada mahasiswa Universitas Esa Unggul diperoleh hasil korelasi r 0,694 dan sig. 0,000. Dari hasil tersebut bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan dukungan sosial dengan motivasi belajar.Artinya semakin positif dukungan sosial yang didapat mahasiswa maka semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa.Sebaliknya semakin negatif dukungan sosial yang didapat mahasiswa maka semakin rendah motivasi belajar mahasiswa. Dari hasil kategorisasi tingkat motivasi belajar diperoleh bahwa mahasiswa dengan tingkat motivasi belajar sedang lebih mendominasi (36,2%) bila dibandingkan dengan ti-ngkat motivasi belajar tinggi dan rendah. Berdasarkan gambaran motivasi belajar dengan sumber-sumber dukungan sosial (pacar, dosen, sahabat dan orangtua) diperoleh bahwa dosen adalah sumber dukungan sosial yang memiliki pengaruh yang signifikan.

 

Lampiran :




Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar