POLUSI UDARA
Psikologi Lingkungan Tugas Essay Pengganti
Materi Pertemuan 2
Dosen Pengampu: Dr., Dra.Arundati Shinta MA
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Polusi udara adalah bercampurnya molekul berbahaya baik
yang disebabkan oleh kegiatan manusia juga terbentuk secara alami dari Bumi.
Adapun penyebab polusi udara berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua, yaitu
buatan manusia dan berasal dari alam. Polusi udara buatan manusia kebanyakan
berasal dari emisi kegiatan industri, mobil, pesawat, dan penggunaan aerosol
dari produk kaleng. Selain itu, asap rokok juga merupakan polusi udara. Bahkan,
kegiatan di dalam rumah juga bisa membuat polusi, seperti membakar kayu dan
arang untuk perapian atau menggunakan minyak tanah. Polusi udara yang berasal
dari alam adalah gas yang secara natural muncul dari gunung berapi. Kebakaran
hutan akibat musim panas yang terjadi secara alami juga merupakan polusi udara
yang berasal dari alam. Polusi udara yang keluar dan menyebar dari cerobong
asap industri dapat menimbulkan berbagai penyakit bagi masyarakat. Jangkauan
penyebaran polusi udara yang bervariasi dan bergantung pada berbagai faktor
seperti kecepatan dan arah angin, ketinggian cerobong, dan konsentrasi polutan
perlu mendapat perhatian agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat
di suatu pemukiman. kandungan asap tersebut akan menimbulkan berbagai penyakit
seperti asma, penyempitan saluran pernapasan, dan ISPA (Infeksi Saluran
Pernapasan Atas). Dampak polusi pada manusia terbagi menjadi dua, yaitu dampak
jangka pendek dan dampak jangka panjang. Dampak jangka pendek biasanya
merupakan efek sementara yang akan menghilang jika polutan menghilang atau
dengan pengobatan ringan. Contoh dampak jangka pendek antara lain iritasi pada
mata dan tenggorokan, sakit kepala, dan pusing. Sedangkan dampak yang lebih
parah antara lain pneumonia dan bronkitis. Dampak polusi terhadap kesehatan
flora, tumbuh-tumbuhan memiliki reaksi yang besar dalam menerima pengaruh
perubahan atau gangguan akibat polusi udara dan perubahan lingkungan. Ini
terjadi karena banyak faktor yang berpengaruh , diantaranya spesies tanaman,
umur, keseimbangan nutrisi, kondisi tanaman, temperatur, kelembaban, dan penyinaran.
Dampak polusi terhadap kesehatan fauna, dampak negatif polusi udara terhadap
hewan tidak berbeda jauh seperti dampak terhadap manusia. dampak secara
langsung jika ada interaksi melalui sistem pernapasan sebagaimana terjadi pada
manusia. dampak tidak langsung terjadi melalui perantara, baik tumbuhan maupun
perairan yang berfungsi sebagai bahan makanan hewan. Dampak yang cukup parah
pada lingkungan adalah hujan asam yang disebabkan tingginya sulfur dioksida dan
nitrogen oksida di udara. Hujan asam bisa merusak dan mematikan tumbuhan karena
terjadi perubahan komposisi mineral tanah serta menurunkan kualitas air.
Tentu, berikut beberapa rekomendasi dan saran dari sisi
psikologi lingkungan terkait dengan masalah polusi:
1. Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan:
- Tingkatkan
pendidikan dan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat. Ini dapat dilakukan
melalui kampanye penyuluhan, program pendidikan di sekolah, seminar, dan
program-media yang fokus pada dampak buruk polusi terhadap kesehatan manusia
dan lingkungan.
2. Terapi Hijau:
- Promosikan
terapi hijau atau terapi alam, yang melibatkan aktivitas di alam terbuka
seperti berjalan di taman, bersepeda, atau menghabiskan waktu di alam. Ini
dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan psikologis.
3. Desain Kota yang Ramah Lingkungan:
- Dukung
perencanaan kota yang ramah lingkungan dengan mengutamakan pejalan kaki,
sepeda, dan transportasi umum. Desain kota yang lebih hijau dan berkelanjutan
dapat mengurangi polusi udara dan menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk
psikologis masyarakat.
4. Ruang Publik yang Bersih:
- Promosikan
kebersihan ruang publik dan peduli terhadap lingkungan di sekitarnya.
Lingkungan yang bersih dan terawat dapat meningkatkan perasaan aman dan
kebahagiaan masyarakat.
5. Keterlibatan Masyarakat:
- Ajak masyarakat
untuk terlibat dalam program pembersihan lingkungan, seperti membersihkan
pantai, sungai, atau taman-taman lokal. Ini dapat meningkatkan rasa memiliki
terhadap lingkungan dan kesadaran akan dampak polusi.
6. Pengurangan Konsumsi:
- Edukasikan
masyarakat tentang pentingnya pengurangan konsumsi berlebihan dan limbah.
Polusi sering kali berasal dari produksi dan pembuangan barang-barang konsumen.
Mengubah perilaku konsumsi dapat membantu mengurangi polusi.
7. Dukungan Psikologis:
- Sediakan
dukungan psikologis untuk individu yang menderita dampak polusi secara
emosional atau psikologis. Polusi dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan
masalah kesehatan mental lainnya.
8. Penggunaan Teknologi Hijau:
- Dorong
penggunaan teknologi ramah lingkungan yang dapat mengurangi polusi, seperti
kendaraan listrik, panel surya, dan sistem pengelolaan limbah yang efisien.
9. Pelibatan Aktif dalam Perlindungan Lingkungan:
- Ajak masyarakat
untuk terlibat aktif dalam upaya perlindungan lingkungan, seperti menjadi
sukarelawan di organisasi lingkungan, mengikuti kampanye lingkungan, atau
mendukung kebijakan pro-lingkungan.
Melibatkan psikologi lingkungan dalam upaya mengatasi masalah polusi
dapat membantu masyarakat memahami dampaknya secara lebih mendalam dan
meresponsnya dengan tindakan yang lebih baik untuk lingkungan dan kesejahteraan
mereka sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar