Essay 1
MERINGKAS ARTIKEL KORAN
KARTINI
MASA KINI DAN HEDONISME
PSIKOLOGI
SOSIAL
M. ILHAM JANU NANDA S.
22310410007
DOSEN
PENGAMPU: Dr. Dra. ARUNDATI SHINTA, MA
FAKULTAS
PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Topik |
Implementasi teladan RA Kartini
terkait Hedonisme perempuan masa kini |
Sumber |
Kedaulatan Rakyat halaman 11(OPINI), Selasa Wage 11
April 2023 |
Ringkasan |
Kartini adalah sosok modern
dari masa lalu dengan kecerdasan, keberanian serta perlawanan dan perjuangannya
tak hilang di telan waktu. Kini masih relevan ditengah era modern dengan
melakukan hal positif dan menggali potensi diri sesuai dengan bidangnya
masing-masing, perempuan dapat meningkatkan kualitas diri. Tahun 2023
terdapat 30% perempuan mengambil keputusan di lembaga eksekutif, legislatif,
dan yudikatif di DIY. Ini prestasi. Di berbagai sektor lain sudah tidak asing
dengan banyaknya sosok perempuan yang terlibat di lembaga dan dalam bisnis
memajukan perusahaan termasuk UMKM. Kartini telah membuka pintu bagi
perempuan untuk mengenyam pendidikan dan mendapatkan hak-haknya dalam
membangun bangsa dan negara. Seorang pakar SDM menyatakan
perempuan harus punya nilai diri, berkualitas, dan mampu membawa diri, tidak
menjadi SDM toxic, SDM berancun artinya tidak merugikan orang lain. Kartini
masa kini tidak lagi memelihara stigma buruk masa lalu tapi meningkatkan
kapasitas dan kualitas diri. RA Kartini tidak menjadikan apa yang telah
diperjuangkannya menjadi hilang. Di era sekarang, tidak terlena harta,
kedudukan, dan kemewahan yang dapat memicu hedonisme. |
Permasalahan |
Terdapat banyak yang
memanfaatkan pendidikan dan kelebihannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat
dan menunjukkan kesombongan terutama hedonisme. |
Opini
saya |
Peran perempuan yang semakin
banyak dalam bidang politik, ekonomi, dan pendidikan berkat perjuangan
pahlawan RA Kartini yang memperjuangkan hak-hak perempuan agar setara dan
bisa untuk mengenyam pendidikan. Secara psikologi, hedonisme
dapat dipengaruhi oleh ajakan manusia sehingga membuat orang itu melakukan
hedonisme. Hedonisme sangat buruk bagi moral, karena gaya hidup hedonisme
merupakan gaya hidup buruk. Dalam kehidupan sehari-hari kita biasanya
menganggap situasi tertentu sebagai apresiasi diri karena telah mencapai
target hidup, contohnya membeli makanan untuk diri sendiri namun tetap harus
sewajarnya saja tidak perlu yang berlebihan. Kebanyakan orang terlalu
berlebihan dalam mengapresiasi diri sampai tidak menyadari jika dirinya
melakukan hedonisme karena merupakan suatu kebiasaan. |
0 komentar:
Posting Komentar