Essay 3.
MERINGKAS JURNAL
REVIEW JURAL DAN HUBUNGANYA DENGAN PSIKOLOGI SOSIAL
ERINA AGUSTIN
22310410098
Psikologi SJ
Dosen Pengampu Dr.Dra Arundanti Shinta, MA
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Studi tentang bentuk kemiskinan penduduk di desa cindogo
kecamatan tapen kab.bondowoso |
Sumber |
Dwi Eko Waluyo : HUMANITY, Vol 1 Nomor 2, Maret
2006: 129-141 |
Permasalahan |
Melihat kemiskinan desa cindogo |
Tujuan |
Untuk mencari solusi pdan mempelajari
tentang kemiskinan di desa cidongo |
Isi |
Kemiskinan sebagai suatu fenomena social
tidak hanya dilami oleh Negara-negara yang sudh mempunyai kemapanan bidang
ekonomi. Fenomena ini pada dasarnya telah menjadi perhatian, isu, dan gerakan
global yang bersifat kemanusiaan (humanity). Hal ini tercermin dari konferensi
tingkat tinggi dunia yang berhasil ,menggelar deklarasi dan pogram aksi untuk
pembangunan social (world summit in social development) di Copenhagen 1995.
Salah satu fenomena social yang dipandang perlu penanganan segera dan menjadi
agenda pada setiap Negara adalah permasalahan kemiskinan, pengangguran, dan pengucilan social. Secara
konstitusional, permasalahan dimaksud telah dijadikan perhatian utama bangsa
Indonesia sejak tersusunya Undang-Undang Dasar 1945. Dalam rangka
penanggulangan kemiskinan tersebut, hampir semua kajian masalah kemiskinan
berporos pada paradigma moderenisasi dan the product cantered model yang
kajianya didasari teori pertumbuhan ekonomi capital dan ekonomi orthodox.
Secara umum pendekatan yang dipergunakan lebih terkonsentrasi pada individual
proverty sehingga aspek structural and social proverty menjadi kurang
terjamah. Ciri rumah tangga miskin yang erat kaitanya dengan tingkatan
pendidikan dan sebaran lokasi rumah tangga adalah sumber penghasilan. Menurut
BPS, pada tahun 1996 penghasilan utama dari 63% rumah tangga miskin bersumber
dari kegiatan pertanian, 6,4% dari kegiatan industry, 27,7% dari kegiatan
jasa-jasa termasuk perdagangan, bangunan dan pengangkutan dan selebihnya
merupakan penerima pendapatan. Pada tahun 1998 dan 1999 proporsi sumber
penghasilan utama tidak mengalami pergeseran. Banyak program penanggulangan
kemiskinan telah dilakukan, baik berupa program jangka panjang lebih
diarahkan pada upaya pemberdayan masyarakat. Sementara program jangka pendek
yang secra masal dilaksanakan untuk membantu mereka memenuhhi minimum standar
pokok. Berbagai hambatan ditemui dalam pelaksanaan program penanggulangan
kemiskinan terutama disebabkan oleh sosialisasi yang kurang efektif baik pada
anggota masyarakat yang menjadi sasaran program maupun para pelaksana program
itu sendiri. |
Metode |
Dalam penelitian ini, yang menjadi
tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui, karakteristik social ekonomi
penduduk miskijn di desa cidogo, bentuk kemiskinan, upaya yang dilakukan
pemerintah. Dalam penelitian ini yang dijadka sebagai populasi adlah seluruh
masyarakat desa cidogo yang masuk dalam kategori keluarga miskin. Menurut
data desa jumlah keluarga miskin sebanyak 672 KK yang tesebar di empat dusun.
Teknik pengambilan sampel adalah dengan mengguakan metode “simple random sampling” yaitu merupakan
system pengambilan sampel dengan acak sederhana, dimana jumlah sample yang
diambil sebanyak 10% dari total populasi. |
Hasil |
Tingkat
Pendidikan Rumah Tangga Miskin Bila dilihat dari keadaan pendidikan pada rumah tangga miskin
di desa Cindogo Kecamatan Tapen, rata-rata masyarakat berpendidikan Sekolah Dsar
(SD) dan sebagian berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tingkat Usia
Rumah Tangga Miskin Selain Pendidikan pada rumah tangga miskin,dapat pula dilihat
keberadaan tingkat usia dari rumah tangga miskin. Kondisi usia sangat
menentukan tingkat produktifitas kerja seseorang dalam melakukan aktifitas kegiatan ekonomi. Jenis Pekerjaan
Rumah Tangga Miskin Dilihat dari jenis pekerjaan, rata-rata keluarga miskin
pedesaan bekerja di sektor pertanian yang merupakan tumpuhan hidup untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya. Sesuai dengan potensi yang dapat dikembangkan
di desa Cindogo yaitu pertanian,industri kerajinan kuningan, Perikanan dan
peternakan belum dapat dirasakan oleh sebagian masyarakat, terutama mereka
yang tergolong keluarga miskin. Umumnya mereka hanya bekerja sebagai buruh tani dan penyewa lahan
yang dimiliki oleh sebagian masyarakat pemilik lahan (patron). Kondisi
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Pendapatan
Keluarga (Rumah Tangga) Miskin Bila dilihat dari pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga
miskin, sangatlah minim, artinya pendapatan yang diterima jauh dari
pendapatan yang layak (sesuai dengan ukuran kebutuhan fisik minimum). Hal ini sesuai dengan jenis pekerjaan yang selama
ini digeluti oleh keluarga miskin. Mereka umumnya rata-rata mendapatkan
imbalan dari pekerjaannya dengan sistem pengupahan. |
Diskusi |
Dilihat dari tingkat pendidikan keluargamiskin di Desa Cindogo,
bahwa rata-rata pendidikan keluarga miskin adalah berpendidikan Sekolah Dasar
(SD) sebesar 50,75%, Tidak tamat SD sebesar 41,79%,dan 7,46% berpendidikan
SMP. Hal ini dapatdikatakan bahwa kemiskinan yang terjadi didesa Cindogo
dikarenakan tingkat pendidikan masyarakat tergolong rendah. Jenis pekerjaan
masyarakat yang tergolong miskin di desa Cindogo adalah bekerja sebagai buruh
tani dan petani. Keluarga miskin yang bekerja sebagai buruh tani sebesar 35,82%, petani
sebesar 22,39% .Bentuk Kemiskinan yang terjadi di desa Cindogo dapat
dikatakan karena kurangnya perhatian khusus dari Pemkab, Kecamatan, dan terutama Pemerintahan Desa terutama masalah pemertaan dan
manfaat dari setiap jenis bantuan yang ada (aspek Struktural), Budaya
kemiskinan masih melekat pada masyarakat setempat dan belum adanya
tanda-tanda perubahan yang terjadi (aspek Kultural), dari aspek ekonomi belum
ada pemanfaatan aspek potensi ekonomi yang ada. Dilihat dari tingkat
kebutuhan masyarakat guna menunjang kegiatan ekonomi masyarakat perlu diperhatikan
dan evaluasi tentang keberhasilannya. Dalam menganalisis tingkat kemiskinan
suatu daerah, dapat dikelompokkan dalam istilah Keluarga Miskin Rentan (RTMR)
dan Kelompok Keluarga Miskin Berpotensi (RTMB). Dalam Keluarga yang tergolong RTMR adalah keluarga miskin yang tidak lagi
memiliki kemampuan untuk mengembangkan usaha ekonomi produktif dan umumnya
memiliki usia kurang produktif (eˆ 55 tahun) yaitu sebanyak 32,84%.
Permasalahan kemiskinan yang terjadi di desa Cindogo perlu di perhatian pada
pemerintah daerah setempat (khususnya Desa), setiap kebijakan harus mampu mengangkat kepentingan masyarakat dan
disesuaikan dengan potensi yang ada. Dilihat dari tingkat kebutuhan
masyarakat guna menunjang kegiatan ekonomi masyarakat perlu diperhatikan dan evaluasi tentang keberhasilannya. |
0 komentar:
Posting Komentar