Kamis, 04 Mei 2023

Essay 3. MERINGKAS JURNAL. ERINA AGUSTIN

 Essay 3.

MERINGKAS JURNAL

REVIEW JURAL DAN HUBUNGANYA DENGAN PSIKOLOGI SOSIAL

ERINA AGUSTIN

22310410098

Psikologi SJ

Dosen Pengampu Dr.Dra Arundanti Shinta, MA

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Topik

Studi tentang bentuk kemiskinan penduduk di desa cindogo kecamatan tapen kab.bondowoso

Sumber

Dwi Eko Waluyo : HUMANITY, Vol 1 Nomor 2, Maret 2006: 129-141

Permasalahan

Melihat kemiskinan desa cindogo

Tujuan

Untuk mencari solusi pdan mempelajari tentang kemiskinan di desa cidongo

Isi

Kemiskinan sebagai suatu fenomena social tidak hanya dilami oleh Negara-negara yang sudh mempunyai kemapanan bidang ekonomi. Fenomena ini pada dasarnya telah menjadi perhatian, isu, dan gerakan global yang bersifat kemanusiaan (humanity). Hal ini tercermin dari konferensi tingkat tinggi dunia yang berhasil ,menggelar deklarasi dan pogram aksi untuk pembangunan social (world summit in social development) di Copenhagen 1995. Salah satu fenomena social yang dipandang perlu penanganan segera dan menjadi agenda pada setiap Negara adalah permasalahan kemiskinan, pengangguran,  dan pengucilan social. Secara konstitusional, permasalahan dimaksud telah dijadikan perhatian utama bangsa Indonesia sejak tersusunya Undang-Undang Dasar 1945. Dalam rangka penanggulangan kemiskinan tersebut, hampir semua kajian masalah kemiskinan berporos pada paradigma moderenisasi dan the product cantered model yang kajianya didasari teori pertumbuhan ekonomi capital dan ekonomi orthodox. Secara umum pendekatan yang dipergunakan lebih terkonsentrasi pada individual proverty sehingga aspek structural and social proverty menjadi kurang terjamah. Ciri rumah tangga miskin yang erat kaitanya dengan tingkatan pendidikan dan sebaran lokasi rumah tangga adalah sumber penghasilan. Menurut BPS, pada tahun 1996 penghasilan utama dari 63% rumah tangga miskin bersumber dari kegiatan pertanian, 6,4% dari kegiatan industry, 27,7% dari kegiatan jasa-jasa termasuk perdagangan, bangunan dan pengangkutan dan selebihnya merupakan penerima pendapatan. Pada tahun 1998 dan 1999 proporsi sumber penghasilan utama tidak mengalami pergeseran. Banyak program penanggulangan kemiskinan telah dilakukan, baik berupa program jangka panjang lebih diarahkan pada upaya pemberdayan masyarakat. Sementara program jangka pendek yang secra masal dilaksanakan untuk membantu mereka memenuhhi minimum standar pokok. Berbagai hambatan ditemui dalam pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan terutama disebabkan oleh sosialisasi yang kurang efektif baik pada anggota masyarakat yang menjadi sasaran program maupun para pelaksana program itu sendiri.

Metode

Dalam penelitian ini, yang menjadi tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui, karakteristik social ekonomi penduduk miskijn di desa cidogo, bentuk kemiskinan, upaya yang dilakukan pemerintah. Dalam penelitian ini yang dijadka sebagai populasi adlah seluruh masyarakat desa cidogo yang masuk dalam kategori keluarga miskin. Menurut data desa jumlah keluarga miskin sebanyak 672 KK yang tesebar di empat dusun. Teknik pengambilan sampel adalah dengan mengguakan metode  “simple random sampling” yaitu merupakan system pengambilan sampel dengan acak sederhana, dimana jumlah sample yang diambil sebanyak 10% dari total populasi.

Hasil

Tingkat Pendidikan Rumah Tangga Miskin

Bila dilihat dari keadaan pendidikan pada rumah tangga miskin di desa Cindogo Kecamatan Tapen, rata-rata masyarakat berpendidikan Sekolah Dsar (SD) dan sebagian berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Tingkat Usia Rumah Tangga Miskin

Selain Pendidikan pada rumah tangga miskin,dapat pula dilihat keberadaan tingkat usia dari rumah tangga miskin. Kondisi usia sangat menentukan tingkat produktifitas kerja seseorang dalam melakukan

aktifitas kegiatan ekonomi.

Jenis Pekerjaan Rumah Tangga Miskin

Dilihat dari jenis pekerjaan, rata-rata keluarga miskin pedesaan bekerja di sektor pertanian yang merupakan tumpuhan hidup untuk memenuhi

kebutuhan keluarganya. Sesuai dengan potensi yang dapat dikembangkan di desa Cindogo yaitu pertanian,industri kerajinan kuningan, Perikanan dan peternakan belum dapat dirasakan oleh sebagian masyarakat, terutama mereka yang tergolong keluarga miskin.

Umumnya mereka hanya bekerja sebagai buruh tani dan penyewa lahan yang dimiliki oleh sebagian masyarakat pemilik lahan (patron). Kondisi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Pendapatan Keluarga (Rumah Tangga)

Miskin

Bila dilihat dari pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga miskin, sangatlah minim, artinya pendapatan yang diterima jauh dari pendapatan yang layak (sesuai dengan ukuran kebutuhan fisik

minimum). Hal ini sesuai dengan jenis pekerjaan yang selama ini digeluti oleh keluarga miskin. Mereka umumnya rata-rata mendapatkan imbalan dari pekerjaannya dengan sistem pengupahan.

 

Diskusi

Dilihat dari tingkat pendidikan keluargamiskin di Desa Cindogo, bahwa rata-rata pendidikan keluarga miskin adalah berpendidikan Sekolah Dasar (SD) sebesar 50,75%, Tidak tamat SD sebesar 41,79%,dan 7,46% berpendidikan SMP. Hal ini dapatdikatakan bahwa kemiskinan yang terjadi didesa Cindogo dikarenakan tingkat pendidikan masyarakat tergolong rendah. Jenis pekerjaan masyarakat yang tergolong miskin di desa Cindogo adalah bekerja sebagai buruh tani dan petani. Keluarga

miskin yang bekerja sebagai buruh tani sebesar 35,82%, petani sebesar 22,39% .Bentuk Kemiskinan yang terjadi di desa Cindogo dapat dikatakan karena kurangnya perhatian khusus dari Pemkab, Kecamatan,

dan terutama Pemerintahan Desa terutama masalah pemertaan dan manfaat dari setiap jenis bantuan yang ada (aspek Struktural), Budaya kemiskinan masih melekat pada masyarakat setempat dan belum adanya tanda-tanda perubahan yang terjadi (aspek Kultural), dari aspek ekonomi belum ada pemanfaatan aspek potensi ekonomi yang ada. Dilihat dari tingkat kebutuhan masyarakat guna menunjang kegiatan ekonomi masyarakat perlu diperhatikan dan evaluasi tentang keberhasilannya. Dalam menganalisis tingkat kemiskinan suatu daerah, dapat dikelompokkan dalam istilah Keluarga Miskin Rentan (RTMR) dan Kelompok Keluarga Miskin Berpotensi (RTMB). Dalam Keluarga

yang tergolong RTMR adalah keluarga miskin yang tidak lagi memiliki kemampuan untuk mengembangkan usaha ekonomi produktif dan umumnya memiliki usia kurang produktif (eˆ 55 tahun) yaitu sebanyak 32,84%. Permasalahan kemiskinan yang terjadi di desa Cindogo perlu di perhatian pada pemerintah daerah setempat (khususnya Desa), setiap

kebijakan harus mampu mengangkat kepentingan masyarakat dan disesuaikan dengan potensi yang ada. Dilihat dari tingkat kebutuhan masyarakat guna menunjang kegiatan ekonomi masyarakat perlu

diperhatikan dan evaluasi tentang keberhasilannya.

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar