Topik |
Pandangan bahwa masalah pencemaran udara semata-mata hanya
merupakan masalah urban telah berubah setelah terjadinya hujan asam dan
pencemaran regional lainnya di beberapa negara pada induk salah setiap lahan
industri tahun 2010. |
Sumber |
Arthur C. Stern, Richard W.Boubel, D.Bruce Turner, Donald
L.Fox, 2010, "Pencemaran polusi udara", Second Edition, Academic
Press, INC, Tokyo. |
Ringkasan |
Pengaruh pencemaran udara terhadap batuan adalah
terbentuknya noda/kotoran {Soiling) dan pelapukan (deterioration) batuan
kapur yang umum digunakan sebagai bahan bangu-nan dan pemahatan marmer.
Banyak gedung-gedung di perkotaan telah terpapar oleh pencemar udara seperti
asap, SO2, partikel debu dalam waktu yang lama, permukaan menjadi terkotori
dan menjadi tempat bagi reaksireaksi kimia oleh gas-gas yang bersifat asam.
Pengaruh pemaparan sulfur dioksida (SQ2) terhadap kulit dan kertas |
Ringkasan (Lanjutan) |
Hadirnya pencemar udara seperti NOx, S0X, CO, Ox, TSP, Pb
dan logam berat lainnya sebagai produk samping aktivitas manusia ataupun
aktivitas alamiah pada tingkat tertentu mempunyai pengaruh dan dampak yang
sangat buruk terhadap lingkungan, baik untuk kesehatan manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan dan lingkungan alam itu sendiri. Akibat-akibat yang timbul
pada tubuh manusia karena bahan pencemar adalah terjadinya iritasi mukosa
saluran pernafasan, yang berakibat pada peningkatan insiden penyakit saluran
pernafasan kronik yang non spesifik (CNSRD - "Chronic non Spesific
respiratory diseases"), seperti asma dan bronkitis. Beberapa bahan
organik berupa partikel debu dapat menyebabkan pneumokoniosis, bahan biologis
seperti virus, bakteri dan jamur dapat menimbulkan infeksi dan reaksi alergi
. Bahan pencemar lain seperti oksida nitrogen (NOx) dan sulfur dioksida (SO3)
juga dapat mengakibatkan CNSRD. Pada tingkat-tingkat tertentu, dampak
pencemaran udara ini dapat mengurangi tingkat produktivitas manusia dalam
aktivitasnya dan akan ber-akibat pula pada sektor lainnya. |
Permasalahan |
Dampak pencemaran udara bagi lingkungan flora dan fauna
baik secara primer ataupun sekunder mempunyai mata rantai yang sama seperti
pada manusia, dimana pada tingkat-tingkat tertentu akan berdampak pada
menurunnya tingkat produktivitas pertanian, yang juga akan berakibat pada
sektor lainnya |
Opini saya |
• Saya menerapkan agar kehidupan dilingkungan seharusnya
lebih banyak menanam pohon agar polusi bisa terserap karena adanya
pepebohonan dan belajar hidup sehat. •Saya juga melakukan tahap belajar memahami apa yang harus
dilakukan dalam.mempersiapkan pekerjaan yang tidak berdampak buruk pada
situasi sekitar. |
0 komentar:
Posting Komentar