Nama : Sillvi Yunia Anggraeni
Nim : 22310410019
Kelas : Psikologi Reguler A1
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Pengaruh Industri Batubara Terhadap Polusi Udara
Dalam Keseimbangan World Air Quality Index in India.
Topik |
Pengaruh
Industri Batubara Terhadap Polusi Udara dalam Keseimbangan World Air Quality
Index in India. |
Sumber |
Krisma T., Eko
P. P., Aulia N. K. (2020). Pengaruh Industri Batubara Terhadap Polusi Udara
dalam Keseimbangan World Air Quality Index in India.
https://jstl.unram.ac.id/index.php/jstl/article/download/154/pdf/612 |
Permasalahan |
Permasalahan
lingkungan yang muncul sebagai akibat dari kondisi bumi yang tak mampu lagi
menopang segala kebutuhan dan keinginan manusia yang tak terhingga. Namun
untuk menghindari terlalu luasnya bahasan, penelitian akan berfokus pada
bagaimana peran serta batubara dalam menyumbang tingginya tingkat polusi
udara di India. Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang
sering mendapatkan perhatian dunia. |
Tujuan
Penelitian |
Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui peran serta batubara dalam menyumbang
tingginya tingkat polusi udara di India, serta mengetahui dampak positif dan
negatif penggunaan batubara sebagai sumber energi utama di India. Selain itu,
penelitian ini juga bertujuan untuk menyoroti urgensi perlindungan masyarakat
India dari dampak negatif penggunaan batubara terhadap kesehatan dan
lingkungan, serta menekankan pentingnya upaya yang serius dari pemerintah dan
berbagai kalangan dalam mengatasi masalah polusi udara di India. |
Isi |
· Pertumbuhan
ekonomi merupakan suatu hal yang menjadi idaman bagi negara-negara didunia.
Bahkan berbagai upaya dilakukan oleh berbagai negara untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya. Namun seringkali manusia tidak
menyadari atau bahkan melalaikan bahwa sesungguhnya bumi yang dipijak ini
memiliki batasan tertentu untuk menampung dan memenuhi berbagai keinginan
manusia sebagai penghuni bumi. Perilaku manusia untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginannya seringkali melintasi batas daya dukung atau kemampuan bumi yang
pada akhirnya akan mengancam alam dan bahkan kelangsungan hidup populasi
manusia sendiri di masa depan. Ketika manusia melanggar batas-batas planet,
yang berarti bahwa tekanan manusia terhadap lingkungan menjadi lebih besar
dari kemampuan sistem alami bumi untuk menyerap tekanan manusia, maka
hasilnya adalah perubahan besar dalam fungsi ekosistem bumi.
Perubahan-perubahan tersebut pada gilirannya juga akan mengancam
kesejahteraan manusia dan bahkan kelangsungan hidup manusia (Sachs, 2015). · Perubahan iklim,
pengasaman laut, penipisan lapisan ozon hingga polusi merupakan bentuk
ketidakmampuan bumi terhadap tekanan kebutuhan manusia yang tiada batas.
Kebutuhan manusia yang selalu meningkat ini juga diperparah dengan jumlah
populasi manusia yang semakin lama semakin tidak terkendali sehingga bumi
tidak mampu menopang semuanya. Bahkan salah satu bentuk ketidakmampuan bumi
yaitu polusi menjadi suatu masalah besar sehingga mendapat perhatian dunia
hingga saat ini. Salah satu jenis polusi yaitu polusi udara dinilai telah
menyumbang lebih tinggi angka kematian dibandingkan asap rokok. Berdasarkan
penelitian yang dipimpin oleh ilmuan dari Max Planck Institute for Chemistry
diketahui bahwa polusi udara berperan sebagai penyebab utama sembilan juta
kelahiran secara prematur setiap tahunnya, besarnya angka tersebut dua kali
lipat dari yang diperkirakan. Pencemaran udara juga memegang tanggung jawab
besar atas kasus 8,8 juta kematian yang ada didunia. Sistem pernapasan,
kinerja jantung dan juga sirkulasi darah merupakan sasaran utama polusi udara
yang akan dilemahkan kinerjanya. Dampak dari partikel kecil polutan yaitu PM
2.5 yang dapat menembus ke dalam sistem pernapasan dan juga paru-paru
kebanyakan bersumber dari pembakaran kayu, knalpot kendaraan, produksi
industri dan pastinya bahan bakar fosil (Widyaningrum, 2019). Kesehatan
merupakan ancaman terbesar dari kualitas udara yang buruk akibat berbagai
kandungan polutan diudara. · Berbicara
tentang polusi, India merupakan negara yang sangat sering dikaitkan dengan
pembahasan mengenai polusi apalagi dalam hal polusi udara. Berdasarkan data
dari CNN Indonesia, daftar kota dengan polusi terburuk dunia pada tahun 2018
sebagian besar ada di India. Pada posisi 10 teratas, 7 kota di India dengan
total keseluruhan kota di India yaitu 10 kota masuk dalam kategori wilayah
dengan kualitas udara terburuk di dunia. Sementara tiga kota lainnya dengan
kualitas udara terburuk di dunia dipegang oleh Cina. Namun disisi lain,
terdapat hasil penelitian yang menunjukkan India merupakan salah satu negara
dengan pertumbuhan ekonomi terpesat didunia (CNNIndonesia, 2019). Maka dari
itu muncul keingintahuan dari penulis untuk meneliti bagaimana pengaruh faktor
ekonomi sehingga menjadikan India menjadi negara dengan kualitas udara
terburuk dunia? Namun peneliti akan membatasi pembahasan dalam mengkaji
faktor tingginya polusi udara di India yaitu dalam aspek masifnya penggunaan
batubara sehingga menyebabkan buruknya kondisi udara di India. Penelitian
melalui kajian pustaka ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan
kemanfaatan sebagai bahan edukasi negara lain, khususnya bagi Negara
Indonesia. Beberapa wilayah di Indonesia terutama Ibu Kota Jakarta seringkali
memiliki kualitas udara dibawah kata layak untuk sistem pernapasan dengan
jumlah standar konsentrasi udara jauh melebihi standar yang telah ditetapkan
WHO (World Health Organization). Maka dari itu, kajian mengenai tingginya
polusi di India ini perlu dilakukan agar dapat dijadikan rujukan bagi
Indonesia untuk terhindar dari kualitas udara yang semakin memburuk untuk
kedepannya. · Polusi di
Indonesia Berbicara tentang polusi, Jakarta merupakan salah satu kota yang
memiliki kondisi udara yang mengkhawatirkan bahkan dapat digolongkan sangat
berbahaya. Menurut penelitian Greenpeace, kondisi tersebut disebabkan oleh
adanya pembangkit listrik tenaga batubara (PLTU) sebagai faktor yang ikut
andil dalam masalah polusi di Jakarta. PLTU merasa bebas karena lemahnya
peraturan dan penerapan standar emisi untuk polutan utama yang ditandai
dengan diperbolehkanya PLTU di Indonesia untuk mengeluarkan emisi SO2 yang
sangat tinggi jika dibandingkan dengan Cina dan juga India (Ruhiat, et al.,
2019). Selain akibat PLTU, penelitian yang dilakukan oleh Santoso, dkk.
menunjukkan bahwa Jakarta dan juga Semarang merupakan contoh daerah yang
terdampak polusi udara akibat adanya pertumbuhan ekonomi dari kegiatan
industri. Penelitian pada kedua daerah tersebut menunjukkan adanya korelasi
antara parameter ekonomi yaitu variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
dengan Aerosol Optical Thickness (AOT) sebagai parameter polusi. Dimana
kawasan industri di DKI Jakarta mengalami ekspansi secara spasial dan
Semarang dengan perluasan kawasan industri yang cukup cepat (Santoso, et al.,
2018). · Penelitian pada
sektor pertanian di India juga dilakukan oleh Kumar dkk. yang juga
menunjukkan adanya bukti bahwa pertanian menyumbang angka polusi diIndia.
Namun dalam penelitiannya lebih mengkaji mengenai polusi tanah pada lahan
pertanian, bukan dari sisi polusi udara. Dimana polusi disebabkan oleh
pestisida yang digunakan secara luas dan tidak diatur, serta ketersediaannya
yang mudah telah menyebabkan ancaman besar bagi lingkungan dan juga kesehatan
masyarakat India (Kumar, et al., 2016). India juga merupakan negara dengan
pertumbuhan kendaraan yang spektakuler. Hal tersebut sangatlah jelas menjadi
faktor lain kondisi udara India semakin memburuk. Zat-zat kimia hasil
pembakaran bahan bakar pada kendaraan seperti karbon monoksida, hidrokarbon,
nitrogen oksida dll akan menjadi polutan yang membawa dampak buruk bagi
kesehatan. Maka dari itu perlu regulasi yang lebih diperketat dan tak hanya
memunculkan regulasi melainkan juga diperlukan tumbuhnya kesadaran pada
masyarakat (Soni, 2007). · Dampak polusi
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yusad, polutan yang timbul dari
kendaraan bermotor dan aktifitas pabrik-pabrik industri seperti proses
pembakaran dan pembuangan limbah merupakan hal yang sangat berbahaya bagi
kesehatan masyarakat. Dampak utama pada gangguan kesehatan yaitu pada sistem
pernapasan, persyarafan, hati, pembuluh darah dan ginjal (Yusad, 2003). Salah
satu kasus polutan yang membawa masalah kesehatan yaitu dapat dilihat dari
dampak pencemaran udara terhadap kesehatan pernafasan pada penduduk daerah
penambangan batubara di Odisha, India. Sebagian besar masyarakat yang
bermukim di daerah penambangan batubara Odisha memiliki masalah pada
kesehatan paru-paru dan dada, batuk, asma bronkial, bronkitis, TB dan
penyakit terkait paru lainnya (Nayak & Chowdhury, 2018). Bahkan residu
organofosfat yang merupakan zat kimia sintetis pada pestisida yang digunakan
secara masif di India dan menjadi salah satu polutan juga telah ditemukan
dalam darah, urin, ASI masyarakat India akibat penggunaan pestisida yang
berlebihan dan hal tersebut dapat pula berakibat pada kematian (Kumar, et
al., 2016). Selain dari sisi kesehatan, zat-zat polutan juga menyebabkan
terjadinya pemanasan global. Pemanasan global telah membawa dampak pada
penurunan hasil panen gandum di India. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Gupta dkk. menunjukkan bahwa pemanasan global selama periode 1981-2009 telah
mengurangi hasil gandum di India sekitar 5,2 persen dan juga diperkirakan
akan terjadi penurunan hasil panen sebesar 5,9% persen setiap peningkatan
suhu sebesar 1°C (Gupta, et al., 2017). |
Metode |
Metode
dalam penelitian ini menggunakan jenis metode kualitatif dengan sumber data
berupa kajian pustaka yaitu artikel jurnal yang memiliki keterkaitan dengan
topik penelitian. Data-data yang didapat melalui kajian pustaka selanjutnya
akan dilakukakan analisis data dengan tahap reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan. |
Hasil |
Berdasarkan
hasil penelitian dapat diketahui bahwa batubara merupakan bahan bakar
primadona yang digunakan oleh India sebagai penopang besarnya kebutuhan
energi masyarakat India. Memang sumber daya alam batubara ini membawa dampak
positif bagi keadaan ekonomi dan kondisi ketahanan energi di India namun ada
hal yang lebih urgent yang perlu mendapatkan perhatian yaitu dampak negatif
penggunaan batubara berupa polusi yang justru sangat berbahaya bagi
kelangsungan hidup masyarakat India. Maka dari itu, untuk melindungi
masyarakat dari semakin buruknya kondisi udara di India dibutuhkan upaya
serius dari berbagai kalangan, khususnya pemerintah. |
Diskusi |
Untuk
mengatasi masalah polusi udara di India antara lain adalah dengan
meningkatkan penggunaan energi bersih, melakukan penggunaan batubara yang
lebih efisien, dan mengurangi jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di
lingkungan perkotaan. Selain
itu, perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap penggunaan batubara yang
tidak memenuhi standar emisi yang telah ditetapkan serta penggunaan pestisida
yang berlebihan di sektor pertanian. Peningkatan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi
dampak buruk dari polusi udara juga menjadi kunci dalam mengatasi masalah
ini. Pemerintah
India juga perlu melakukan kerja sama internasional dalam mengatasi masalah
polusi udara, khususnya dalam hal transfer teknologi untuk penggunaan energi
bersih dan peningkatan kapasitas masyarakat serta pemberdayaan industri yang
dapat mengurangi dampak buruk dari polusi udara. Secara
keseluruhan, masalah polusi udara yang terjadi di India saat ini menjadi
refleksi atas dampak dari pertumbuhan ekonomi yang terlalu cepat dan tidak
diimbangi dengan kebijakan yang tepat dalam menjaga lingkungan. Pentingnya
upaya yang serius dan sistematis dalam mengatasi masalah ini menjadi sebuah
keniscayaan agar masa depan serta kesehatan
masyarakat dapat terjamin. |
0 komentar:
Posting Komentar