Rabu, 01 Mei 2024

ERINA AGUSTIN 22310410098_Artikel 1: Anak Seorang Selebgram Dianiaya Pengsuhnya, Kondisi Psikologis Sang Suster Dipertanyakan

 

Anak Seorang Selebgram Dianiaya Pengsuhnya, Kondisi Psikologis Sang Suster Dipertanyakan.

Tugas Individu Psikologi Abnormalitas

Dosen Pengampu : FX.Wahyu Widiantoro,S.Psi,.MA.


ERINA AGUSTIN

22310410098

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta


   Kasus kekerasan anak yang dilakukan pengasuh kembali menjadi sorotan publik. Kali ini anak selebgram Hifdzan Silmi Nur Emyaghnia atau akrab disapa Aghnia Punjabi, JAP (3), menjadi korban kekerasan pengasuhnya, IPS. Aghnia Punjabi mengunggah foto sang putri dengan mata kiri lebam yang tampak sulit terbuka, telinga memar, serta guratan luka di pipinya. Ia juga membagikan rekaman bukti kamera CCTV yang memperlihatkan pengasuh melakukan kekerasan pada anaknya di atas tempat tidur. Awalnya sang pengasuh memukul kepala JAP lalu memegang bagian kepala sambil mengguncangkan tubuhnya dan membantingnya ke kasur.

   Budi Hermanto menjelaskan kronologi kasus kekerasan pada anak Ahnia Punjabi. Budi Hermanto mengatakan, kejadian ini berlangsung hari Kamis, 28 maret 2024 sekitar pukul 04.18 dini hari di rumah korban. Saat itu Aghnia tengah menitipkan sang anak pada pengasuhnya selama dua hari. "Perkara ini berawal dari informasi suster kepada orangtua korban anaknya mengalami cedera akibat jatuh, ada memar di mata sebelah kiri dan kening tengah atas," ujar Budi Hermanto. Baca juga: Rekaman CCTV Perlihatkan Pengasuh Aniaya Anak Selebgram Emy Aghnia Punjabi IPS sempat mengirimkan foto JAP lalu muncul kecurigaan dari orangtua korban sehingga membuka CCTV di kamar. Kata Budi Hermanto, tindak kekerasan yang dilakukan IPS pada JAP dengan cara memukul, menjewer, mencubit, dan juga menindih. Pihak kepolisian juga melakukan visum pada anak Aghnia yang berusia 3 tahun 5 bulan tersebut. Hasil visum menunjukkan ada beberapa luka lebam akibat kekerasan tersebut. "Hasil sementara dari visum ada memar di mata kiri, luka goresan di kuping kanan dan kiri, begitu juga kening," ucap Budi Hermanto. kekerasan Sementara itu Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan, motif IPS melakukan kekerasan terhadap korban karena kesal saat anak berusia tiga tahun itu menolak untuk diobati. "Jadi motif berdasarkan hasil penyidikan dalam BAP, pengakuan tersangka motifnya adalah tersangka ini merasa jengkel dengan korban, karena korban ingin diobati karena bekas cakaran yang ada di tubuh korban namun korban menolak tidak mau," kata Danang. Kata Danang, IPS mengaku perbuatan itu juga dilakukannya karena ada beberapa faktor pendorong personal lainnya.

   Sorotan kali ini yakni bagaimana kondisi mental sang pengasuh ini perlu di pertanyakan. Istilah psikopat sering digunakan untuk menggambarkan kepribadian seseorang yang berdarah dingin. Dan tega melakukan sesuatu yang sangat kejam. Istilah ini juga digunakan untuk menyebut sang pengasuh ini oleh orang-orang .Di benak sebagian orang, psikopat juga identik dengan sosok pelaku kejahatan yang tidak segan menyakiti korbannya ketika beraksi.

   Kendati demikian, stigma yang telanjur diyakini sebagian orang mengenai psikopat tidak selalu benar. Tidak semua orang yang merupakan psikopat adalah pelaku kejahatan. Namun, mereka mengalami kondisi mental yang menyebabkan perilakunya tidak normal.

   Dari laman Siloam Hospital, psikopat adalah istilah non-medis yang secara umum digunakan untuk menyebut seseorang yang menderita gangguan kepribadian.

   Orang yang dikatakan psikopat punya kecenderungan melanggar norma sosial dan manipulatif. elain itu, psikopat juga memiliki kecenderungan tidak memiliki empati dan penyesalan, tidak bisa membedakan benar dan salah, dan cenderung mengabaikan keselamatan dan tanggung jawab. Berdasarkan studi yang dimuat di American Psychological Association (2015), sebanyak 29 persen populasi di dunia menunjukkan satu atau lebih karakteristik psikopat. Dari jumlah tersebut, hanya 0,6 persen di antaranya yang didiagnosis sebagai psikopat. Penyebab psikopat sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan psikopat, yakni:

1. Gangguan fungsi otak

Terjadi penurunan aktivitas di sistem limbik dan korteks prefrontal di otak yang terlibat untuk mengontrol pengambilan keputusan, empati, dan emosi.

2. Faktor genetik

Psikopat bisa diturunkan dari orangtua yang mengalami gangguan mental.

3. Trauma masa kecil

   Psikopat terjadi ketika anak tumbuh dewasa karena trauma masa lalu. Hal ini meliputi trauma akibat kekerasan fisik, emosional, dan seksual, pola asuh orang tua yang tidak baik, ataupun kondisi ekonomi yang sulit.

   Lalu apakah pengasuh anak selebgram ini juga termasuk dalam golongan orang dengan gangguan abnormal psikopat, tidak ada jawaban pasti dari pertanyaan itu karena semuanya harus di tes dan harus Melawati berbagai prosedur untuk menyatakan diagnosis.


0 komentar:

Posting Komentar