Jumat, 03 Mei 2024

SOROTAN KEMENANGAN MENINGGALKAN JEJAK ANXIETY

SOROTAN KEMENANGAN MENINGGALKAN JEJAK ANXIETY

Artikel Tugas Psikologi Abnormalitas

Dosen Pengampu : FX. WAHYU WIDIANTORO S.Psi., MA 

 

Oleh :

Rosita

22310410108

 

  

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
202
4

 

 

Di Indonesia, bulan Februari lalu menjadi saksi dari pelaksanaan pemilihan umum yang melibatkan pemilihan presiden, wakil presiden, dan juga calon legislatif. Namun, dibalik sorotan terang kemenangan, ada bayang-bayang gelap yang mengintai para calon legislatif yang tidak berhasil meraih kursi. Kita kerap mendapati Pemberitaan tentang caleg mengalami gangguan jiwa pasca pemilu akibat tidak lolos menjadi anggota legislatif.

Pemilihan umum seringkali menjadi momen krusial bagi para calon legislatif yang mempertaruhkan ambisi politik mereka. Banyak calon legislatif yang mengorbankan waktu, uang, dan upaya besar selama proses kampanye. Kegagalan dalam mencapai tujuan politik mereka bisa menghadirkan ketidakpastian ekonomi dan karier yang signifikan.

Namun, realitas politik yang keras seringkali menyisakan jejak psikologis yang mendalam, terutama bagi mereka yang gagal meraih kursi di gedung legislatif. Ketika harapan mereka untuk duduk di kursi legislatif pupus, ini dapat memicu reaksi kecemasan yang mendalam. Secara psikologis, kondisi itu bisa saja membuat seseorang kecewa, depresi, bahkan mengalami gangguan jiwa.

Kecemasan/ansietas (anxiety) adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Kecemasan merupakan respons yang tepat terhadap ancaman, kecemasan bisa menjadi abnormal bila tingkatannya tidak sesuai dengan proporsi ancaman atau ancaman datang tanpa ada penyebabnya. Kecemasan mirip dengan rasa takut tapi dengan fokus kurang spesifik. Kecemasan ditandai oleh kekhawatiran tentang bahaya tidak terduga di masa depan. kecemasan merupakan keadaan emosional negatif yang ditandai dengan adanya firasat dan somatik ketegangan, seperti jantung berdetak kencang, berkeringat, dan kesulitan bernapas, sedangkan ketakutan biasanya respon terhadap beberapa ancaman langsung (Steven, 2000). Sedangkan gangguan kecemasan adalah kondisi psikologis yang ditandai oleh perasaan cemas, khawatir, atau takut yang berlebihan dan berkelanjutan. Kecemasan itu sendiri adalah respons alami tubuh terhadap situasi yang dianggap sebagai ancaman atau stres. Namun, ketika kecemasan tersebut menjadi berlebihan, tidak proporsional terhadap situasi yang sebenarnya, atau terus-menerus mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang, itu dapat menjadi gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk hubungan interpersonal, kinerja pekerjaan, dan kesehatan fisik.

Penting bagi kita untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak psikologis dari kegagalan politik. Dengan mengurangi stigmatisasi terhadap kegagalan dan meningkatkan empati dan kesadaran akan tantangan psikologis yang dihadapi oleh calon legislatif terhadap pengalaman calon legislatif yang tidak berhasil, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi kesehatan mental mereka.

Mengatasi gangguan kecemasan terhadap diri sendiri juga adalah langkah penting menuju pemulihan dan kesejahteraan mental yang lebih baik.

 

REFERENSI

Fadli, Fatmawati. dkk. (2019). Apa Itu Psikopatologi?. Banda aceh. Penerbit : Unimal Press.

Budisetyani, Wulan Putu. dkk. (2016). Bahan Ajar Psikologi Abnormal. Denpasar. Penerbit : Universitas Udayana. .

 

0 komentar:

Posting Komentar