BELENGGU
GANGGUAN SOMATOFORM
Artikel Tugas Psikologi Abnormalitas
Dosen Pengampu : FX. WAHYU WIDIANTORO S.Psi., MA
Oleh :
Rosita
22310410108
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
2024
Penyakit mental adalah masalah kesehatan yang sering kali
disembunyikan dan diabaikan oleh masyarakat. Salah satu bentuknya adalah
gangguan somatoform, di mana individu mengalami gejala fisik yang nyata tanpa
ada penyebab medis yang jelas.
Gangguan somatoform merupakan kelainan psikologis atau biasa disebut gangguan jiwa yang dicirikan dengan gabungan gejala fisik yang tidak jelas dan tidak tampak pada pemeriksaan fisik. Gangguan somatoform ini selain tinggi prevalensinya dan susah didefinisikan dengan pemeriksaan medis, gejala somatoform juga dapat membahayakan bagi individu yang terkena gejala somatoform.
Salah satu kasus yang menarik perhatian adalah kasus seorang publik figur yang mengidap penyakit mental psikosomatis, yang dimana gangguan psikosomatis merupakan salah satu kategori dari gangguan somatoform.
Seorang Abraham Kevin, publik figur jebolan Indonesian Idol 2018 yang mengidap gangguan psikosomatis atau penyakit mental yang menyebabkan sakit pada fisik.
Gejala yang dialaminya seperti kecemasan yang bereaksi pada
tubuh, merasa deg-degan, kadang mata blur, ketika ada serangan panik ia merasa
seperti tercekik dan pandangan matanya buram. untuk mengecek kondisinya
tersebut Kevin sampai bolak balik rumah sakit 10 kali dalam sebulan. Ternyata
setelah dicek, tidak ada yang salah dengan organ-organ tubuh Kevin atau kondisi
fisiknya. Sehingga hal ini kerap membuat Kevin dan keluarganya bingung.
Pasien yang sudah terdiagnosis oleh dokter gangguan somatoform, terkadang datang kembali ke dokter dengan keluhan gejala sebelumnya. Dengan adanya keluhan- keluhan gejala fisik yang berkali-kali dan tidak ada hasil bahwa dia terkena kelainan fisik bisa disimpulkan merupakan ciri khas gangguan somatoform.
Gangguan somatoform terdiri dari; Pertama yaitu gangguan
somatisasi yaitu kondisi ketika seseorang merasa sering sakit kepala dan
mengalami diare, yang tidak ada hubungannya dengan kondisi medis serius. Kedua,
gangguan dismorfik tubuh yaitu kondisi ketika seseorang menjadi stres tentang
penampilan tubuh mereka seperti keriput dan obesitas. Ketiga, Hipokondriasis
yaitu kondisi ketika seseorang meyakini gejala fisik minor sebagai penyakit
serius. Misalnya, menyimpulkan masalah perut kembung menjadi kanker usus besar.
Keempat, Gangguan Konversi yaitu ketika seseorang yang tidak memiliki penyakit
medis mengalami gejala neurologis seperti kejang yang memiliki efek pada
gerakan dan indera. Kelima, Gangguan nyeri atau rasa sakit, ketika seseorang
merasakan sakit parah pada bagian tubuh mana pun dan dapat berlangsung hingga satu
tahun tanpa sebab fisik apapun, Misalnya migrain, sakit kepala, sakit punggung,
dan lain-lain.
Dalam kasus Abraham Kevin, gejala fisik seperti gangguan pada organ tubuhnya muncul tanpa ada penyebab medis yang jelas. Ini sesuai dengan karakteristik gangguan somatoform, di mana individu mengalami gejala fisik nyata namun tidak ada dasar medis yang dapat diidentifikasi. Kasus ini memberikan kita kesempatan untuk mengedukasi diri tentang perilaku abnormal dalam konteks gangguan somatoform dan pentingnya kesehatan mental.
REFERENSI
Fadli, Fatmawati. dkk. (2019). Apa Itu Psikopatologi?. Banda aceh. Penerbit : Unimal Press.
Putra, Dzikra R., and Sri Kusumadewi. (2020). Pengembangan
Sistem Pendukung Keputusan untuk Diagnosis Banding Gangguan Somatoform Berbasis
Ppdgj III. Jurnal Fasilkom, vol. 10,
no. 2, 2020, pp. 113-121, doi:10.37859/jf.v10i2.2080.
Dzulfaroh, Ahmad Naufal, dan Inggried Dwi Wedhaswary.
(2019). Mengenal Psikosomatis, Penyakit Mental yang Dialami Kevin Jebolan
Indonesian Idol. Jakarta. Kompas.com. https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/31/150902765/mengenal-psikosomatis-penyakit-mental-yang-dialami-kevin-jebolan-indonesian?page=all
0 komentar:
Posting Komentar