Senin, 11 Desember 2023

Esai 4 Eksperimen Tentang Sampah Zaky Hilmi & Thoriq Safrizal

 

Nama  : Zaky Hilmi & Thoriq Safrizal

NIM    : 22310410065 & 22310410084

Kelas   : Psikologi Sp

Dosen  : Arundati Shinta

 

Cara Membuat Eco Enzyme dan Kelemahannya


Eco enzyme atau enzim ekologi adalah cairan yang dihasilkan melalui fermentasi bahan organik dengan menggunakan campuran buah-buahan, gula, dan air. Proses fermentasi ini melibatkan mikroorganisme seperti bakteri dan ragi. Eco enzyme sering digunakan dalam praktik pertanian organik dan pengelolaan limbah.

Beberapa manfaat yang diklaim dari penggunaan eco enzyme meliputi:

1.     Pertanian organik : Eco enzyme dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.

2.     Pengelolaan limbah : Eco enzyme dapat digunakan sebagai bahan pembersih dan pengurai dalam pengolahan limbah organik. Beberapa orang juga menggunakan eco enzyme untuk membersihkan rumah tangga dan sebagai pengganti pembersih kimia.

3.     Pengendalian hama dan penyakit tanaman : Beberapa orang berpendapat bahwa eco enzyme dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara alami.

Eco enzyme merupakan singkatan dari ecological enzyme atau enzim ekologi, Proses fermentasi ini melibatkan campuran bahan-bahan seperti buah-buahan, gula, dan air. Nama "eco enzyme" mencerminkan sifat ekologisnya yang umumnya dianggap sebagai alternatif ramah lingkungan untuk produk kimia komersial.

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pembuatan eco enzyme:

1.     Persiapan bahan : Bahan-bahan yang umumnya digunakan termasuk sisa-sisa buah-buahan, molase atau gula cair, dan air. Bahan-bahan ini ditempatkan dalam sebuah wadah.

2.     Tambahkan mikroorganisme : Campuran bahan kemudian ditambahkan dengan mikroorganisme, seperti bakteri asam laktat dan ragi. Mikroorganisme ini memainkan peran penting dalam proses fermentasi.

3.     Fermentasi : Wadah ditutup dan dibiarkan selama periode tertentu untuk memungkinkan fermentasi terjadi. Proses ini dapat berlangsung beberapa minggu hingga beberapa bulan tergantung pada kondisi dan resep yang digunakan.

4.     Pemurnian dan penyimpanan : Setelah fermentasi selesai, cairan hasilnya disaring untuk memisahkan sisa-sisa padat dan mikroorganisme yang tidak diinginkan. Eco enzyme yang jernih kemudian disimpan dalam wadah kedap udara.

Eco enzyme memiliki berbagai klaim manfaat, termasuk sebagai pupuk organik, pembersih rumah tangga, dan pengendali hama tanaman. Namun, perlu diingat bahwa bukti ilmiah yang mendukung klaim-klaim ini mungkin terbatas, dan efektivitasnya dapat bervariasi tergantung pada formulasi dan cara penggunaannya.

Meskipun eco enzyme memiliki beberapa klaim manfaat dan digunakan oleh beberapa orang sebagai alternatif ramah lingkungan, ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan:

1.     Kekurangan Bukti Ilmiah yang Kuat : Beberapa klaim manfaat eco enzyme mungkin tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Meskipun ada beberapa studi kecil dan laporan penggunaan sukses, bukti ilmiah yang konsisten masih kurang.

 

2.     Variabilitas dalam Produksi dan Kualitas : Proses fermentasi untuk membuat eco enzyme bisa sangat bervariasi tergantung pada formulasi, kondisi lingkungan, dan waktu fermentasi. Variabilitas ini dapat memengaruhi konsistensi dan kualitas eco enzyme yang dihasilkan.

 

3.     Waktu dan Tenaga yang Diperlukan : Pembuatan eco enzyme membutuhkan waktu yang cukup lama, seringkali berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Selain itu, memerlukan pemantauan dan perawatan yang cermat selama proses fermentasi.

 

4.     Potensi Kontaminasi : Jika proses pembuatan tidak dilakukan dengan benar, ada risiko kontaminasi mikroorganisme yang tidak diinginkan atau pertumbuhan bakteri yang merugikan.

 

5.     Efektivitas yang Tidak Konsisten : Efektivitas eco enzyme sebagai pupuk atau pengendali hama dapat bervariasi tergantung pada jenis tanaman, kondisi tanah, dan lingkungan pertumbuhan. Beberapa orang mungkin mengalami hasil positif, sementara yang lain mungkin tidak melihat perubahan yang signifikan.

 

6.     Kemungkinan Alergi atau Reaksi Kulit: Penggunaan eco enzyme sebagai pembersih rumah tangga dapat menyebabkan reaksi kulit atau alergi pada beberapa orang, terutama jika terdapat sisa-sisa bahan alergen dalam campuran.


EKSPERIMEN MEMBUAT KOMPOS



Pendahuluan

Di tengah perhatian global terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan, praktik-praktik yang mendukung gaya hidup ramah lingkungan semakin mendapat perhatian. Salah satu cara sederhana namun sangat efektif untuk berkontribusi adalah dengan membuat kompos. Eksperimen ini bukan hanya tentang mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga menghasilkan pupuk organik yang berguna untuk tanaman. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi secara mendalam proses dan manfaat dari eksperimen membuat kompos.

Tujuan

Tujuan dari pembuatan kompos daun pisang (kulit lemper) adalah untuk mengurangi limbah organik, seperti daun pisang yang biasanya dibuang begitu saja. Dengan membuat kompos, Anda dapat mengubah bahan organik tersebut menjadi pupuk yang kaya nutrisi untuk tanaman. Berikut adalah cara pembuatan kompos daun pisang:

Bahan-bahan:

·       Daun pisang yang sudah dikumpulkan

·       Bahan penghijau lainnya (misalnya, sisa-sisa dapur yang bisa dijadikan kompos, seperti sisa sayuran dan buah)

·       Bahan coklat (contohnya, serbuk kayu, serbuk gergaji, atau kertas daur ulang)

·       Bahan penunjang kelembaban (air)

Langkah-langkah:

Pemilihan dan Persiapan Bahan:

Pilih daun pisang yang belum terkontaminasi pestisida atau bahan kimia berbahaya.

Potong atau robek daun pisang menjadi potongan kecil untuk mempercepat dekomposisi.

Rasio Bahan Hijau dan Bahan Coklat:

Pastikan rasio antara bahan hijau (daun pisang dan sisa-sisa dapur) dan bahan coklat (serbuk kayu, serbuk gergaji, atau kertas daur ulang) sekitar 3:1. Ini membantu menciptakan keseimbangan yang baik antara karbon dan nitrogen.

Penyusunan Tumpukan atau Bin:

Mulailah dengan membuat lapisan bahan hijau sebagai dasar, diikuti oleh lapisan bahan coklat, dan seterusnya.

Pastikan untuk menyirami setiap lapisan agar kelembaban tetap terjaga.

Pemberian Air:

Pemberian air merupakan bagian penting dalam proses pembuatan kompos. Pastikan tumpukan atau bin kompos selalu lembab, tetapi tidak terlalu basah.

Sebaiknya tambahkan air secara berkala agar kompos tetap dalam kondisi lembab.

Pengadukan:

Secara teratur, aduk tumpukan kompos menggunakan alat pengaduk atau tongkat. Ini membantu mempercepat dekomposisi dan memastikan bahwa bahan di seluruh tumpukan mendapat oksigen yang cukup.

Pemantauan:

Pantau suhu tumpukan kompos. Proses dekomposisi yang baik akan menghasilkan panas. Jika suhu terlalu tinggi, tambahkan lebih banyak bahan coklat. Jika terlalu rendah, tambahkan lebih banyak bahan hijau.

Waktu Penyelesaian:

Proses pembuatan kompos dapat memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan tergantung pada ukuran tumpukan dan kondisi lingkungan.

 

 

Penyimpanan:

Setelah kompos selesai, Anda dapat menyimpannya dalam wadah tertutup untuk digunakan sebagai pupuk organik.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menciptakan kompos dari daun pisang dan limbah organik lainnya dengan efisien. Kompos yang dihasilkan dapat menjadi sumber nutrisi yang baik untuk tanaman Anda.

Kesimpulan

Dalam pembuatan kompos daun pisang (kulit lemper), kesimpulannya adalah bahwa proses ini merupakan cara yang efektif untuk mengelola limbah organik, khususnya daun pisang, dengan mengubahnya menjadi pupuk organik yang kaya nutrisi. Berikut adalah beberapa poin kesimpulan:

Manfaat Lingkungan:

Pembuatan kompos membantu mengurangi jumlah limbah organik yang masuk ke tempat pembuangan sampah, yang pada gilirannya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Pemanfaatan Limbah:

Daun pisang, yang sebelumnya mungkin dibuang begitu saja, dapat dimanfaatkan secara positif sebagai bahan baku untuk kompos. Hal ini menciptakan siklus daur ulang yang berkelanjutan.

Pupuk Organik Berkualitas:

Kompos yang dihasilkan dari daun pisang dan bahan organik lainnya adalah pupuk organik yang kaya akan nutrisi. Pupuk ini dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah.

 

0 komentar:

Posting Komentar