Kamis, 02 Mei 2024

GANGGUAN KECEMASAN UMUM (GAD): TANDA-TANDA, DAMPAK, DAN SOLUSI

 

Nama                           : Aditya Nur Ihsan

NIM                            : 22310410133

Mata Kuliah                : Psikologi Abnormalitas

Dosen Pengampu        : FX. WAHYU WIDIANTORO S.Psi., MA

GANGGUAN KECEMASAN UMUM (GAD): TANDA-TANDA, DAMPAK, DAN SOLUSI



Gangguan Kecemasan Umum (GAD) adalah salah satu bentuk gangguan kecemasan yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Meskipun sering kali diabaikan atau dianggap sebagai reaksi yang wajar terhadap stres, GAD dapat memiliki dampak yang serius pada kesejahteraan seseorang jika tidak diatasi dengan tepat. Artikel ini bertujuan untuk menyajikan pemahaman yang lebih dalam tentang GAD, termasuk tanda-tandanya, dampaknya, dan solusi untuk mengelola kondisi ini.

Gangguan Kecemasan Umum (GAD) dapat diidentifikasi melalui tiga kelompok gejala utama. Pertama, gejala fisik mencakup manifestasi seperti ketegangan otot yang kronis, gangguan tidur yang seringkali mengalami kesulitan untuk tidur atau tidur yang tidak nyenyak, serta gejala pencernaan seperti gangguan perut atau mual yang persisten. Kedua, gejala psikologis melibatkan rasa khawatir yang berlebihan terhadap berbagai situasi atau kejadian, kesulitan berkonsentrasi pada tugas-tugas sehari-hari, dan perasaan gelisah yang terus-menerus menghantui pikiran. Ketiga, gejala perilaku mencakup upaya menghindari situasi yang memicu kecemasan, serta kecenderungan untuk menarik diri dari interaksi sosial atau perilaku mengungkung diri.

Dampak dari GAD bisa sangat merugikan, terutama pada kesejahteraan emosional, fisik, dan sosial individu. Kesejahteraan emosional terpengaruh oleh meningkatnya tingkat stres yang kronis, kemungkinan berkembangnya depresi, dan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. Secara fisik, GAD dapat meningkatkan risiko penyakit jantung karena efek jangka panjang dari stres yang berlebihan, serta menyebabkan gangguan pencernaan dan gangguan tidur yang mempengaruhi kesehatan secara umum. Pada level sosial, individu dengan GAD mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi secara sosial, cenderung mengisolasi diri, dan bahkan menghadapi konflik interpersonal akibat ketegangan yang mereka rasakan.

Untuk mengatasi GAD, berbagai solusi tersedia. Terapi psikologis seperti Terapi Kognitif Perilaku (CBT) dan Terapi Kognitif membantu individu untuk mengubah pola pikir dan perilaku yang menyebabkan kecemasan. Pengobatan juga dapat diresepkan oleh dokter, termasuk obat antidepresan atau antiansietas, untuk mengurangi gejala yang parah. Manajemen stres merupakan komponen penting dalam pengelolaan GAD, dengan teknik relaksasi, meditasi, dan olahraga membantu individu untuk mengurangi tingkat stres secara keseluruhan. Dukungan sosial dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan juga dapat memberikan bantuan yang berarti dalam mengatasi GAD, memberikan dukungan emosional dan praktis dalam perjalanan menuju pemulihan.

Gangguan Kecemasan Umum (GAD) merupakan masalah kesehatan mental yang signifikan dengan dampak yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang. Penting bagi individu yang mengalami GAD untuk mengenali tanda-tanda dan mencari bantuan profesional sesegera mungkin. Dengan pendekatan yang tepat, termasuk terapi, pengobatan, dan manajemen stres, GAD dapat diatasi dan individu dapat memulihkan kesejahteraan mental mereka serta meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

 

Referensi :

Gae, E. R., Novalina, M., & Koswanto, A. (2023). Peran Religiusitas Dalam Proses Penyembuhan Penderita Gangguan Kecemasan Umum Atau Generalized Anxiety Disorder (Gad). Vox Dei: Jurnal Teologi dan Pastoral4(1), 71-80.

Widyadhana, S. P. (2023). Analisis Film Eighth Grade sebagai Representasi Gangguan Kecemasan Sosial pada Remaja= Analysis of Eighth Grade Film as a Representation of Social Anxiety Disorder in Adolescents (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).

Ilpaj, S. M., & Nurwati, N. (2020). Analisis pengaruh tingkat kematian akibat COVID-19 terhadap kesehatan mental masyarakat di Indonesia. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial3(1), 16-28.

Faisal, M. A., & Rosadi, D. (2024). Peer Group Anxienty Disorder Dalam Upaya Pencegahan Gangguan Kecemasan Remaja. Uwais Inspirasi Indonesia.

Jeshan, D., Nurusholih, S., & Syafikarani, A. (2023). Kampanye Sosial Pencegahan Anxiety Disorder Melalui Aplikasi Riliv Sebagai Platform Konseling Online dan Self Care untuk Mahasiswa di kota Bandung. eProceedings of Art & Design10(5).

Norpi, N., & Silvia, Y. S. (2023). Analisis Tahapan Konseling Pastoral dengan Pendekatan Mindfulness terhadap Remaja Dengan Gangguan Kecemasan. JKI (Jurnal Konseling Indonesia)9(1), 14-30.

 

 



Aditya Nur Ihsan – SP

22310410133Top of Form

 

0 komentar:

Posting Komentar