Jumat, 03 Mei 2024

Mengatasi Gangguan Obsesif Kompulsif_M Ilham Janu NS_22310410007_SJ

Mengatasi Gangguan Obsesif Kompulsif

Dosen Pengampu :  FX. Wahyu Widiantoro, S. Psi., MA



Disusun Oleh:
Muhamad Ilham Janu Nanda Syaputra
22310410007
Psikologi SJ


Ketika Kecemasan Mengendalikan: Realistis atau Tidak?

Perilaku abnormal dapat dilihat dalam berbagai bentuk gangguan mental, salah satunya adalah gangguan obsesif kompulsif (OCD). Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) atau gangguan obsesif-kompulsif adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh pikiran dan tindakan berulang yang tidak terkendali. Obsesi adalah pikiran yang mengganggu, sedangkan kompulsi adalah perilaku berulang yang dilakukan sebagai respons terhadap obsesi tersebut.

Contohnya, seorang wanita berusia 35 tahun memiliki kebiasaan mencuci tangan berulang kali sepanjang hari. Ia merasa bahwa jika tidak melakukan hal ini, sesuatu yang buruk akan terjadi pada keluarganya. Gangguan OCD semacam ini menunjukkan karakteristik perilaku abnormal, seperti perilaku kompulsif mengganggu aktivitas sehari-hari dan hubungan sosial individu. Wanita tersebut merasa tertekan oleh kebutuhan untuk melakukan kebiasaan mencuci tangan ini. Perilaku ini tidak sesuai dengan norma perilaku sehari-hari dan dianggap ekstrem.

Pengobatan untuk OCD biasanya melibatkan terapi perilaku dan obat-obatan untuk mengurangi kecemasan dan kompulsi. Lalu bagaimana cara mengatasi gejala OCD secara efektif? Ketahui apa yang membuat diri kita cemas, ceritakan kekhawatiran itu dan cobalah untuk mengatasinya satu per satu. Apakah masalah tersebut realistis atau tidak? Pastikan kita mencatat peristiwa penting yang telah terjadi sebelumnya. Jadi, lebih dapat mengenali pemicu kecemasan berlebihan tersebut.

Tantang pikiran sendiri mengenai situasi tersebut, lalu tanyakan pada diri sendiri apakah ketakutan tersebut benar adanya atau apakah kita keliru menganggap pemikiran tersebut sebagai kenyataan. Sebagai contoh, kita berpikir bahwa tangan kita tidak akan bersih jika belum dicuci sebanyak enam kali. Pertimbangkan apakah hal tersebut realistis atau tidak dengan menanyakan ke orang sekitar kita atau orang terdekat kita. Ketika menantang ketakutan yang bergejolak dalam pikiran, kita dapat lebih membuka diri dalam mencari cara yang lebih positif dan realistis untuk memandang situasi tersebut.

Jika kita memiliki ritual tertentu yang dilakukan berulang kali, cobalah untuk mengurangi frekuensi pelaksanaannya secara bertahap. Misalnya, jika Anda selalu mencuci tangan berulang kali, mulailah dengan mengurangi jumlah pencucian tangan per hari. Bertahap mengurangi perilaku kompulsif dapat membantu mengurangi kecemasan dan ketergantungan.

Tunda untuk melakukan tindakan kompulsif tersebut, dengan menunda kita akan menyadari bahwa obsesi tersebut tidak perlu direspon secara berlebihan. Ingat bahwa kalian memiliki banyak orang yang peduli dengan kalian. Banyak cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk menyehatkan diri kita sendiri. Kita sehat ketika pikiran kita juga sehat.

 

 

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar