Esai UAS PSIKOLOGI INOVASI
Meningkatkan Semangat Berprestasi (Need For Achievement) dalam Dunia Inovasi dan Kewirausahaan
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A.
22310410013
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Permasalahan
Entrepreneurship menuntut individu memiliki semangat berprestasi (need for achievement atau nAff), yaitu dorongan untuk mencapai tujuan yang melampaui kemampuan awal. Namun, banyak mahasiswa calon wirausahawan mengalami kesulitan menjaga fokus karena terjebak dalam rutinitas atau masalah sepele.
Hal ini bertolak belakang dengan prinsip yang diajarkan oleh Gregor McDouglas, bahwa individu dengan semangat nAff yang kuat mampu mengesampingkan hal-hal kecil yang tidak relevan, sebagaimana dicontohkan Ruben dalam kasus The Crocodile River. Dalam konteks Indonesia, situasi ini sering terlihat ketika mahasiswa menghadapi dilema antara melibatkan diri dalam organisasi kemahasiswaan atau mengelola waktu untuk mencapai tujuan pribadi.
Solusi
Untuk meningkatkan nAff dalam
konteks inovasi dan kewirausahaan, langkah berikut dapat diterapkan:
1. Menetapkan Tujuan
Menantang dan Spesifik
Menurut
penelitian oleh Rahmawati (2021), menetapkan tujuan yang jelas dan menantang
dapat meningkatkan motivasi intrinsik. Misalnya, mahasiswa yang bercita-cita
menjadi pengusaha bisa memulai dengan target mengembangkan produk inovatif dan
memasarkan secara daring melalui platform lokal seperti Shopee atau Tokopedia.
2.
Membangun Lingkungan
Sosial yang Mendukung
Lingkungan
sosial memengaruhi motivasi. Mahasiswa perlu bergaul dengan individu yang
mendorong mereka untuk berkembang, seperti bergabung dalam komunitas
kewirausahaan. Wibowo (2016) menyebutkan bahwa lingkungan sosial yang produktif
memperkuat daya juang mahasiswa.
3.
Menghindari Gangguan
Tak Relevan
Ruben
dari The Crocodile River mengajarkan pentingnya memprioritaskan tujuan utama.
Dalam konteks ini, mahasiswa perlu fokus pada pengembangan diri dan menghindari
konflik interpersonal yang tidak produktif. Menurut Suryani (2019), mengelola
waktu dengan baik adalah kunci untuk menghindari distraksi.
4.
Melatih Pola Pikir
Positif dan Kompetitif
Pola
pikir kompetitif dapat dilatih dengan mengikuti lomba atau proyek inovasi.
Riset oleh Santoso (2020) menunjukkan bahwa mahasiswa yang sering mengikuti
kompetisi memiliki rasa percaya diri lebih tinggi dan cenderung lebih fokus
pada pencapaian tujuan.
5.
Beradaptasi dengan
Perkembangan Teknologi
Inovasi
dalam teknologi digital membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk
mengeksplorasi kewirausahaan berbasis teknologi. Sebagai contoh, mahasiswa
dapat mempelajari pemasaran digital melalui pelatihan daring seperti yang
disarankan oleh Prasetyo (2020).
Kesimpulan
Konsep need for achievement
memberikan panduan penting bagi mahasiswa untuk menjadi individu yang
berprestasi. Dengan menetapkan tujuan yang menantang, membangun lingkungan
sosial yang positif, menghindari gangguan, melatih pola pikir kompetitif, dan
memanfaatkan teknologi digital, mahasiswa dapat meningkatkan potensi mereka
dalam dunia inovasi dan kewirausahaan.
Daftar Pustaka
Budianto, E.
(1999). Moral industri: Laporan dan renungan. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Harper, M.
(1984). Entrepreneur for the poor. London: Intermediate Technology
Publications in association with GTZ.
Prasetyo, H.
(2020). Psikologi Karir di Era Digital. Bandung: Alfabeta.
Rahmawati, N.
(2021). Strategi Motivasi dalam Dunia Kewirausahaan. Yogyakarta: Pustaka
Edukasi.
Santoso, T.
(2020). Pengaruh Kompetisi terhadap Motivasi Mahasiswa. Surabaya:
Airlangga University Press.
Suryani, T. (2019).
Manajemen Waktu untuk Mahasiswa Produktif. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Wibowo, A.
(2016). Lingkungan Sosial dan Perkembangan Motivasi Belajar Mahasiswa.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
0 komentar:
Posting Komentar