Pentingnya
Need for Achievement (nAff) dalam Karakteristik Entrepreneur: Permasalahan dan
Solusi
Psikologi
Inovasi Essay Ujian Akhir Semester
Dosen
Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
NAMA
Bastian
Jan Bona Tua Siringoringo
NIM
22310410069
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Karakteristik utama yang membedakan
seorang entrepreneur sukses dari individu lainnya adalah semangat untuk
berprestasi, yang dikenal sebagai need for achievement atau nAff. Konsep ini
menekankan dorongan individu untuk mencapai tujuan yang menantang dan melampaui
kemampuan dirinya. Gregor McDouglas, dalam penelitiannya di India, menyatakan
bahwa individu dengan nAff tinggi cenderung termotivasi untuk berbuat lebih
baik, terutama jika tujuan yang ditetapkan menuntut usaha ekstra. Sebaliknya,
jika tujuan terlalu mudah atau tidak menantang, motivasi mereka akan menurun
karena merasa kurang tertantang. Artikel ini akan membahas pentingnya nAff bagi
entrepreneur, tantangan yang dihadapi dalam pengembangannya, serta solusi untuk
memperkuat nAff.
Meskipun nAff menjadi salah satu elemen
penting dalam keberhasilan seorang entrepreneur, banyak individu yang tidak
menyadari pentingnya karakteristik ini. Hal ini terlihat dari kecenderungan
sebagian mahasiswa atau calon entrepreneur yang lebih sering terjebak pada
permasalahan sepele dan tidak relevan dengan tujuan utama mereka. Kasus Ruben
dalam The Crocodile River (Harper, 1984) menggambarkan contoh yang relevan.
Ruben, seorang tokoh dalam cerita, mampu mengesampingkan masalah kecil seperti
konflik personal dengan pengusaha lain dan lebih fokus pada pengembangan
bisnisnya. Namun, banyak individu justru teralihkan oleh hal-hal kecil yang
tidak memberikan nilai tambah pada usaha mereka.
Selain itu, tantangan lain adalah kurangnya
lingkungan yang mendukung pengembangan nAff. Individu yang tidak terbiasa
berinteraksi dengan orang-orang berkualitas atau lingkungan yang kompetitif
cenderung kesulitan untuk mengembangkan semangat berprestasi. Hal ini
diperparah oleh kurangnya kebiasaan menuliskan hal-hal positif dan kompetitif
yang dapat meningkatkan kesadaran diri terhadap pencapaian tujuan.
Untuk mengatasi tantangan ini, ada
beberapa langkah yang dapat diambil untuk memperkuat nAff, terutama bagi
mahasiswa atau calon entrepreneur. Pertama, penting untuk membangun kebiasaan
menuliskan hal-hal positif dan kompetitif. Kebiasaan ini membantu individu
mengarahkan pikirannya pada tujuan yang menantang dan meningkatkan motivasi
internal. Misalnya, mencatat pencapaian kecil setiap hari atau merumuskan
strategi untuk mengatasi hambatan dalam bisnis dapat menjadi cara efektif untuk
melatih nAff.
Kedua, lingkungan yang mendukung sangat
berperan dalam pengembangan nAff. Bergaul dengan individu yang memiliki
kualitas baik dan fokus pada kemajuan perusahaan, seperti yang disarankan
McDouglas, akan mendorong individu untuk meniru perilaku positif tersebut.
Lingkungan yang kompetitif juga memacu individu untuk terus meningkatkan
kemampuan mereka dan menetapkan tujuan yang lebih tinggi.
Ketiga, penting untuk mengadopsi pola
pikir seperti yang dilakukan Ruben dalam The Crocodile River. Ruben menunjukkan
bahwa fokus pada tujuan utama dan mengabaikan permasalahan kecil yang tidak
relevan dapat meningkatkan produktivitas dan keberhasilan. Mahasiswa atau calon
entrepreneur dapat belajar untuk memprioritaskan masalah yang relevan dengan
bisnis mereka dan mengesampingkan gangguan yang tidak signifikan.
Karakteristik nAff adalah elemen kunci
dalam keberhasilan seorang entrepreneur. Namun, pengembangannya seringkali
terhambat oleh kurangnya kesadaran, lingkungan yang kurang mendukung, dan
kecenderungan untuk teralihkan oleh hal-hal kecil. Untuk mengatasi tantangan
ini, mahasiswa atau calon entrepreneur perlu membangun kebiasaan positif,
berinteraksi dengan lingkungan yang kompetitif, dan fokus pada tujuan utama.
Dengan menerapkan strategi ini, nAff dapat dilatih dan diperkuat, sehingga
individu dapat mencapai tujuan yang menantang dan meningkatkan kesuksesan dalam
bisnis.
Daftar Pustaka
Budianto, E. (1999). Moral industri:
Laporan dan renungan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Harper, M. (1984). Entrepreneur for
the poor. London: Intermediate Technology Publications in association with
GTZ (German Agency for Technical Co-operation).
0 komentar:
Posting Komentar