Sabtu, 28 Desember 2024

UAS_PSIKOLOGI INOVASI_KHANIFATU ZAHRO_21310410053

 

UJIAN AKHIR SEMSTER

PSIKOLOGI INOVASI

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

Nama : Khanifatu Zahro

Nim : 21310410053

FAKULTAS PSIKOLOGI

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

 2024

     Entrepreneurship memegang peran penting dalam memajukan perekonomian suatu negara. Salah satu karakteristik utama yang dimiliki seorang entrepreneur adalah semangat berprestasi, yang dikenal dengan istilah need for achievement (nAff). Konsep ini, yang pertama kali diperkenalkan oleh Gregor McDouglas dari Harvard University, menyoroti motivasi seseorang untuk mencapai tujuan yang melebihi batas kemampuannya. Artikel ini akan membahas pentingnya nAff dalam perjalanan seorang entrepreneur serta cara mengasahnya.

Semangat untuk berprestasi (nAff) menggambarkan dorongan internal seseorang untuk meraih sesuatu yang lebih dari apa yang sebelumnya dapat dicapai. McDouglas mengungkapkan bahwa menetapkan tujuan yang cukup menantang dapat memotivasi individu untuk bekerja lebih keras. Sebaliknya, target yang terlalu mudah justru membuat seseorang kehilangan gairah karena tidak ada tantangan (Harper, 1984). Oleh sebab itu, seorang entrepreneur disarankan menetapkan tujuan yang dapat memacu perkembangan diri.

Menurut McDouglas, nAff dapat dikembangkan melalui latihan. Salah satu pendekatan efektif adalah dengan secara konsisten mencatat hal-hal positif dan kompetitif. Langkah ini mampu membentuk pola pikir optimis serta menjaga fokus pada tujuan utama. Contoh nyata bisa dilihat dari tokoh Ruben dalam cerita "The Crocodile River" (Harper, 1984), yang memilih memusatkan perhatian pada kemajuan bisnisnya dan mengabaikan hal-hal yang tidak relevan. Sikap ini menegaskan pentingnya prioritas dalam menghadapi berbagai tantangan.

Dalam kehidupan nyata, banyak entrepreneur sukses secara tidak langsung menerapkan prinsip nAff. Mereka berani mengambil risiko dan menetapkan visi besar yang mungkin tampak sulit diwujudkan. Penelitian menunjukkan bahwa semangat berprestasi sering kali berkaitan dengan keberanian menghadapi risiko serta kemampuan mengatasi kegagalan (Santoso & Yulianti, 2019). Selain itu, nAff juga mendorong individu untuk terus belajar dan meningkatkan diri. Entrepreneur dengan motivasi ini cenderung terbuka terhadap kritik, memahami pentingnya perbaikan berkelanjutan, serta aktif mencari peluang untuk memperluas jaringan dan bekerja sama dengan orang-orang berkualitas tinggi.

Bagi mahasiswa yang ingin menjadi pengusaha sukses, mengembangkan need for achievement (nAff) adalah hal yang penting. Salah satu cara untuk melatihnya adalah dengan menetapkan target yang cukup menantang, tetapi tetap realistis. Dengan cara ini, mahasiswa akan terdorong untuk melampaui batasan diri dan keluar dari zona nyaman. Selain itu, menjalin hubungan dengan orang-orang yang memiliki semangat tinggi untuk berprestasi juga bisa menjadi sumber motivasi. Berada di lingkungan yang positif akan memberikan inspirasi dan dorongan untuk mencapai tujuan serupa.

Sebagai mahasiswa juga perlu menjaga fokus pada hal-hal yang mendukung pencapaian tujuan. Seperti yang dicontohkan oleh tokoh Ruben dalam cerita The Crocodile River, mengabaikan gangguan yang tidak penting dan tetap berkomitmen pada prioritas utama adalah kunci keberhasilan. Selain itu, membiasakan diri untuk mencatat hal-hal positif juga bermanfaat. Dengan rutin menuliskan pengalaman atau pencapaian kecil, mahasiswa dapat membentuk pola pikir yang lebih optimis dan menjaga konsistensi dalam mencapai target.

Semangat berprestasi atau nAff bukan hanya tentang mengejar target yang lebih tinggi, tetapi juga membangun pola pikir yang terfokus dan kompetitif. Mahasiswa yang bercita-cita menjadi pengusaha bisa memulai dari langkah-langkah sederhana seperti menetapkan tujuan, memilih lingkungan yang mendukung, dan mengembangkan kebiasaan yang positif. Dengan langkah ini, mereka akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan dalam dunia bisnis dan meningkatkan peluang untuk meraih kesuksesan.

Daftar Pustaka

Budianto, E. (1999). Moral industri: Laporan dan renungan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Harper, M. (1984). Entrepreneur for the poor. London: Intermediate Technology Publications in association with GTZ (German Agency for Technical Co-operation).

Santoso, A., & Yulianti, D. (2019). Peran Motivasi Berprestasi terhadap Keberhasilan Usaha. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 21(2), 87-94.

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar