Nama : Tegar Chandra
Surya Perdana
Nim : 22310410028
Matkul : Psikologi
Inovasi
Dosen Pengampu : Dr.,
Dra. Arundati Shinta, M.A
Bulan & Tahun Terbit
: 12 Desember 2024
Semangat untuk
berprestasi atau need for achievement (nAff) merupakan karakteristik
fundamental yang membedakan seorang entrepreneur dari individu lainnya. Konsep
yang dikemukakan oleh Gregor McDouglas dari Harvard University ini menjadi
landasan penting dalam memahami motivasi dan dorongan internal seorang
wirausahawan. Namun, dalam implementasinya di era modern, konsep ini menghadapi
berbagai tantangan dan memerlukan penyesuaian kontekstual.
Permasalahan utama dalam
pengembangan nAff terletak pada beberapa aspek. Pertama, banyak calon
entrepreneur muda yang kesulitan menentukan tingkat tantangan yang tepat untuk
diri mereka sendiri. Penetapan tujuan yang terlalu rendah mengakibatkan
kurangnya motivasi, sementara tujuan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
frustrasi dan keputusasaan. Kedua, fokus berlebihan pada pencapaian pribadi
seperti yang ditunjukkan tokoh Ruben dalam kasus The Crocodile River dapat
mengarah pada pengabaian aspek sosial dan etika bisnis. Ketiga, interpretasi
sempit tentang nAff sering kali membuat entrepreneur mengabaikan pentingnya
kolaborasi dan networking dalam ekosistem bisnis modern.
Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, beberapa solusi dapat diterapkan. Pertama, pengembangan
nAff perlu diimbangi dengan emotional intelligence (EI) dan social awareness.
Entrepreneur modern harus mampu menggabungkan semangat berprestasi dengan
kepekaan terhadap dampak sosial dari keputusan bisnis mereka. Hal ini dapat
dicapai melalui pelatihan yang menggabungkan aspek achievement motivation
dengan pembelajaran tentang sustainable business practices.
Kedua, pembentukan
komunitas pembelajaran entrepreneur dapat memfasilitasi pertukaran pengalaman
dan mentor-mentee relationship. Melalui komunitas ini, calon entrepreneur dapat
belajar dari pengalaman praktis para senior mereka dalam menyeimbangkan ambisi
pribadi dengan tanggung jawab sosial. Ketiga, pengembangan sistem goal-setting
yang lebih terstruktur dan adaptif, di mana tujuan bisnis dievaluasi secara
berkala dan disesuaikan dengan perkembangan kapasitas individu dan dinamika
pasar.
Kasus The Crocodile River
yang diangkat dalam pertanyaan memberikan pembelajaran penting namun perlu
dikritisi. Meskipun fokus Ruben pada bisnisnya menunjukkan dedikasi tinggi,
pendekatan ini perlu disesuaikan dengan tuntutan bisnis modern yang menekankan
pentingnya stakeholder management dan corporate social responsibility.
Entrepreneur masa kini perlu mengembangkan kemampuan untuk mengelola multiple
priorities tanpa mengabaikan aspek sosial dari bisnis mereka.
Dalam konteks pendidikan
kewirausahaan, mahasiswa perlu dibekali dengan pemahaman yang lebih
komprehensif tentang nAff. Selain meniru semangat fokus Ruben, mereka juga
perlu mengembangkan kemampuan untuk mengenali dan memanfaatkan peluang
kolaborasi, membangun jaringan bisnis yang kuat, dan menciptakan nilai tambah
bagi masyarakat melalui aktivitas bisnis mereka.
Daftar Pustaka:
Harper, M. (1984). The
Crocodile River Case. Small Enterprise Development, 2(1), 45-52.
McClelland, D. C. (1961).
The Achieving Society. Princeton, NJ: Van Nostrand.
Neck, H. M., &
Greene, P. G. (2011). Entrepreneurship Education: Known Worlds and New
Frontiers. Journal of Small Business Management, 49(1), 55-70.
Shane, S., &
Venkataraman, S. (2000). The Promise of Entrepreneurship as a Field of
Research. Academy of Management Review, 25(1), 217-226.
0 komentar:
Posting Komentar