Kamis, 26 Desember 2024

Essay 5 Perubahan diri 8 minggu

 

Nama : Endy Zhuans Saputra

Nim    : 22310410071

Dosen Pengampu   : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Kelas   : Reguler

 

                                           Lakukan Perubahan Diri: Perjalanan Melalui Jogging


Perubahan diri adalah proses yang membutuhkan dedikasi dan komitmen. Saya memutuskan untuk memulai perjalanan ini dengan sebuah tantangan sederhana namun bermakna, yaitu berolahraga jogging minimal satu kali seminggu selama delapan minggu. Aktivitas ini tidak hanya membantu saya dalam aspek fisik tetapi juga memberikan banyak pelajaran psikologis dan emosional.

Minggu Pertama

Pada minggu pertama, saya memulai jogging selama 60 menit dengan jarak tempuh 5.1 kilometer. Awalnya, tubuh saya terasa berat dan langkah terasa sulit. Meski demikian, ada kepuasan tersendiri saat menyelesaikan lari pertama ini. Saya merasa lebih energik, walaupun keesokan harinya tubuh terasa pegal. Hal ini mengingatkan saya bahwa memulai sesuatu memang sulit, tetapi penting untuk tidak menyerah.

Minggu Kedua

Memasuki minggu kedua, saya mulai beradaptasi. Saya menambah durasi jogging menjadi 65 menit dengan jarak 5,6 kilometer. Tubuh terasa lebih siap, meski nafas masih terengah-engah. Salah satu tantangan yang saya hadapi adalah melawan rasa malas. Namun, saya mulai menemukan ritme dan pola yang nyaman, seperti memilih jalur jogging yang sepi dan waktu malam hari yang dingin.

Minggu Ketiga

Pada minggu ketiga, durasi jogging meningkat menjadi 70 menit dengan jarak tempuh 6,2 kilometer. Saya mulai menikmati proses ini. Suasana pagi yang segar dan pemandangan sekitar membuat jogging terasa menyenangkan. Saya juga mulai merasakan manfaat psikologis, seperti perasaan lebih tenang dan fokus setelah jogging. Namun, tantangan terbesar adalah mengatur waktu di tengah jadwal yang padat.

Minggu Keempat

Di minggu keempat, saya meluangkan waktu selama 75 menit untuk jogging sejauh 6,8 kilometer. Saya merasa lebih percaya diri dengan kemampuan diri sendiri. Ketika melihat perkembangan ini, saya merasa bahwa konsistensi adalah kunci dari setiap perubahan. Ada rasa bangga setiap kali saya melampaui batas yang sebelumnya sulit dicapai.

Minggu Kelima

Minggu kelima menjadi titik balik dalam perjalanan ini. Dengan durasi jogging 80 menit dan jarak 7,3 kilometer, saya menghadapi hambatan berupa cuaca yang kurang mendukung. Meski sempat tergoda untuk melewatkan jadwal, saya memutuskan untuk tetap melakukannya Kembali di sore setelah bekerja. Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa fleksibilitas juga penting dalam mencapai tujuan.

minggu ke 7


Minggu Keenam

Pada minggu keenam, saya menambah durasi menjadi 85 menit dengan jarak 7,9 kilometer. Di titik ini, motivasi sempat menurun karena monotonitas rutinitas. Untuk mengatasinya, saya mencoba jalur baru yang lebih menantang dan mendengarkan musik selama jogging. Strategi ini membantu saya tetap termotivasi.

Minggu Ketujuh

Minggu ketujuh adalah saat di mana saya benar-benar merasakan dampak positif dari jogging. Dengan durasi 90 menit dan jarak 8.5 kilometer, stamina saya meningkat drastis. Selain itu, pikiran saya terasa lebih jernih, dan saya merasa lebih mampu mengelola emosi. Perubahan ini tidak hanya terasa secara fisik tetapi juga secara mental.

Minggu Kedelapan

Minggu terakhir adalah puncak dari perjalanan ini. Dengan durasi 95 menit dan jarak 9,2 kilometer, saya melampaui target awal. Ada perasaan bangga dan puas yang luar biasa. Perubahan diri ini mengajarkan saya pentingnya dedikasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan.

Refleksi dan Hubungan dengan Psikologi

Perjalanan delapan minggu ini menunjukkan bahwa perubahan diri tidak hanya membutuhkan usaha fisik tetapi juga mental. Dalam psikologi inovasi, dikenal istilah "self-efficacy" atau keyakinan diri. Setiap kali saya berhasil melampaui target, keyakinan terhadap kemampuan diri meningkat. Hal ini juga membantu saya dalam menghadapi tantangan lain di luar olahraga.

Melalui jogging, saya belajar bahwa perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten dapat membawa dampak besar. Selain meningkatkan kesehatan, aktivitas ini membantu saya mengelola stres dan menjaga keseimbangan hidup. Perubahan diri memang bukan hal yang instan, tetapi dengan tekad yang kuat, hasilnya pasti akan terasa.


Bandura, A. (1997). Self-Efficacy: The Exercise of Control. W.H. Freeman.

Deci, E. L., & Ryan, R. M. (1985). Intrinsic Motivation and Self-Determination in Human Behavior. Springer Science & Business Media.

Gill, D. L., & Williams, L. (2008). Psychological Dynamics of Sport and Exercise. Human Kinetics.

Selye, H. (1976). Stress in Health and Disease. Butterworth-Heinemann.

0 komentar:

Posting Komentar