Nama : Endy Zhuans Saputra
Nim : 22310410071
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A
Kelas : Reguler
Lakukan
Perubahan Diri: Perjalanan Melalui Jogging
Perubahan diri adalah proses yang
membutuhkan dedikasi dan komitmen. Saya memutuskan untuk memulai perjalanan ini
dengan sebuah tantangan sederhana namun bermakna, yaitu berolahraga jogging
minimal satu kali seminggu selama delapan minggu. Aktivitas ini tidak hanya
membantu saya dalam aspek fisik tetapi juga memberikan banyak pelajaran
psikologis dan emosional.
Minggu Pertama
Pada minggu pertama, saya memulai
jogging selama 60 menit dengan jarak tempuh 5.1 kilometer. Awalnya, tubuh saya
terasa berat dan langkah terasa sulit. Meski demikian, ada kepuasan tersendiri
saat menyelesaikan lari pertama ini. Saya merasa lebih energik, walaupun
keesokan harinya tubuh terasa pegal. Hal ini mengingatkan saya bahwa memulai
sesuatu memang sulit, tetapi penting untuk tidak menyerah.
Minggu Kedua
Memasuki minggu kedua, saya mulai beradaptasi. Saya menambah durasi jogging menjadi 65 menit dengan jarak 5,6 kilometer. Tubuh terasa lebih siap, meski nafas masih terengah-engah. Salah satu tantangan yang saya hadapi adalah melawan rasa malas. Namun, saya mulai menemukan ritme dan pola yang nyaman, seperti memilih jalur jogging yang sepi dan waktu malam hari yang dingin.
Minggu Ketiga
Pada minggu ketiga, durasi
jogging meningkat menjadi 70 menit dengan jarak tempuh 6,2 kilometer. Saya
mulai menikmati proses ini. Suasana pagi yang segar dan pemandangan sekitar
membuat jogging terasa menyenangkan. Saya juga mulai merasakan manfaat
psikologis, seperti perasaan lebih tenang dan fokus setelah jogging. Namun,
tantangan terbesar adalah mengatur waktu di tengah jadwal yang padat.
Minggu Keempat
Di minggu keempat, saya
meluangkan waktu selama 75 menit untuk jogging sejauh 6,8 kilometer. Saya
merasa lebih percaya diri dengan kemampuan diri sendiri. Ketika melihat
perkembangan ini, saya merasa bahwa konsistensi adalah kunci dari setiap
perubahan. Ada rasa bangga setiap kali saya melampaui batas yang sebelumnya
sulit dicapai.
Minggu Kelima
Minggu kelima menjadi titik balik
dalam perjalanan ini. Dengan durasi jogging 80 menit dan jarak 7,3 kilometer,
saya menghadapi hambatan berupa cuaca yang kurang mendukung. Meski sempat
tergoda untuk melewatkan jadwal, saya memutuskan untuk tetap melakukannya Kembali
di sore setelah bekerja. Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa
fleksibilitas juga penting dalam mencapai tujuan.
minggu ke 7 |
Minggu Keenam
Pada minggu keenam, saya menambah
durasi menjadi 85 menit dengan jarak 7,9 kilometer. Di titik ini, motivasi
sempat menurun karena monotonitas rutinitas. Untuk mengatasinya, saya mencoba
jalur baru yang lebih menantang dan mendengarkan musik selama jogging. Strategi
ini membantu saya tetap termotivasi.
Minggu Ketujuh
Minggu ketujuh adalah saat di
mana saya benar-benar merasakan dampak positif dari jogging. Dengan durasi 90
menit dan jarak 8.5 kilometer, stamina saya meningkat drastis. Selain itu,
pikiran saya terasa lebih jernih, dan saya merasa lebih mampu mengelola emosi.
Perubahan ini tidak hanya terasa secara fisik tetapi juga secara mental.
Minggu Kedelapan
Minggu terakhir adalah puncak
dari perjalanan ini. Dengan durasi 95 menit dan jarak 9,2 kilometer, saya
melampaui target awal. Ada perasaan bangga dan puas yang luar biasa. Perubahan
diri ini mengajarkan saya pentingnya dedikasi dan inovasi dalam menghadapi
tantangan.
Refleksi dan Hubungan dengan Psikologi
Perjalanan delapan minggu ini
menunjukkan bahwa perubahan diri tidak hanya membutuhkan usaha fisik tetapi
juga mental. Dalam psikologi inovasi, dikenal istilah "self-efficacy"
atau keyakinan diri. Setiap kali saya berhasil melampaui target, keyakinan
terhadap kemampuan diri meningkat. Hal ini juga membantu saya dalam menghadapi
tantangan lain di luar olahraga.
Melalui jogging, saya belajar
bahwa perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten dapat membawa dampak
besar. Selain meningkatkan kesehatan, aktivitas ini membantu saya mengelola
stres dan menjaga keseimbangan hidup. Perubahan diri memang bukan hal yang
instan, tetapi dengan tekad yang kuat, hasilnya pasti akan terasa.
Bandura, A. (1997). Self-Efficacy: The Exercise of Control. W.H. Freeman.
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (1985). Intrinsic Motivation and Self-Determination in Human Behavior. Springer Science & Business Media.
Gill, D. L., & Williams, L. (2008). Psychological Dynamics of Sport and Exercise. Human Kinetics.
Selye, H. (1976). Stress in Health and Disease. Butterworth-Heinemann.
0 komentar:
Posting Komentar