Kamis, 26 Desember 2024

Essay 5 Perubahan Diri dengan Berolahraga (Ester T.H Rumbewas 22310410103)

 

 

ESSAY 5

PSIKOLOGI INOVASI

“Dari Pasif ke Aktif: Revolusi Diri Melalui Lari”

 

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.

 

 

Ester Therecia Hermin Rumbewas

22310410103

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

2024

 

 

Pendahuluan

Saya dulu adalah orang yang sangat malas berolahraga. Tempat tidur dan handphone adalah teman setia saya. Namun, semuanya berubah ketika saya menjalankan tugas psikologi inovasi. Awalnya, saya merasa sangat kesulitan. Nafas tersengal-sengal, kaki terasa berat, dan ingin menyerah rasanya. Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai merasakan perubahan yang signifikan. Lari tidak hanya membuat tubuh saya lebih sehat, tetapi juga memberikan saya rasa percaya diri dan kebahagiaan yang tak ternilai. Melalui tulisan ini, saya ingin berbagi pengalaman pribadi saya dan menginspirasi Anda untuk memulai perjalanan lari Anda sendiri.

 

Kegiatan Olahraga

Minggu pertama terasa sangat berat. Jarak 1 kilometer saja sudah membuat napas saya tersengal-sengal dan kaki terasa pegal. Namun, saya tidak menyerah. Setiap kali selesai berlari, rasa pencapaian yang saya rasakan begitu besar. Semangat itu yang membuat saya terus berlari di minggu-minggu berikutnya.

Minggu kedua, jarak tempuh saya bertambah menjadi 2 kilometer. Kali ini, tubuh sudah mulai beradaptasi. Lari terasa lebih ringan dan saya bisa menikmati pemandangan sekitar. Minggu ketiga dan keempat, saya berhasil mencapai jarak 3 dan 4 kilometer. Setiap penambahan jarak selalu diiringi dengan rasa puas yang luar biasa.

Minggu kelima hingga ketujuh, tantangan semakin berat. Jarak tempuh bertambah hingga 5 kilometer. Ada beberapa kali saya merasa ingin menyerah, terutama saat cuaca sedang tidak bersahabat. Namun, dengan dukungan saudara sesama pelari dan motivasi diri sendiri, saya berhasil melewati semua rintangan.

Minggu kedelapan, saya tetap bertahan di jarak 5 kilometer. Saat garis finish terlewati, rasa haru dan bangga menyelimuti hati saya. Tidak hanya jarak tempuh yang bertambah, tetapi juga stamina dan kekuatan fisik saya.

Selain perubahan fisik, lari juga memberikan dampak positif bagi kesehatan mental saya. Stres dan kecemasan yang sering menghantui perlahan mulai menghilang. Setiap kali berlari, pikiran saya menjadi lebih jernih dan fokus. Saya juga merasa lebih percaya diri dan bersemangat dalam menjalani kehidupan.

 

Suka dan Duka

  1. Sukanya Berlari

Seiring berjalannya waktu, banyak hal positif yang saya rasakan dari aktivitas lari ini.

     Tubuh yang lebih sehat: Stamina saya meningkat, tidur lebih nyenyak, dan berat badan pun berangsur turun.

     Rasa percaya diri yang meningkat: Setiap kali berhasil mencapai target jarak yang lebih jauh, rasa percaya diri saya semakin bertambah.

  1. Dukanya Berlari

Tentu saja, dalam perjalanan ini, saya juga mengalami beberapa tantangan.

     Cedera: Pernah suatu kali, saya mengalami cedera engkel akibat terlalu memaksakan diri. Hal ini membuat saya harus berhenti berlari selama beberapa minggu.

     Motivasi yang menurun: Ada kalanya rasa malas dan bosan datang menghampiri. Cuaca yang buruk juga bisa menjadi penghalang untuk berlari.

     Waktu yang terbatas: Menemukan waktu untuk berlari di tengah kesibukan sehari-hari bukanlah hal yang mudah.

 

 

 

Permasalahan

Awalnya saya sangat bersemangat dengan lari, tapi beberapa minggu terakhir lutut saya terasa nyeri. Apalagi setelah berlari jarak jauh. Saya sudah coba istirahat, tapi tetap saja sakit. Semangat sekali, tapi sekarang saya merasa bosan berlari di tempat yang itu-itu saja. Rasanya malas untuk keluar rumah. Saya ingin sekali berlari, tapi kesibukan aktivitas lain membuat saya sulit meluangkan waktu.

 

Hubungan Perubahan Diri dengan Psikologi Inovasi

Perubahan diri dan psikologi inovasi saling melengkapi. Ketika kita ingin mengubah diri, kita perlu berpikir kreatif dan mencoba hal-hal baru, seperti yang diajarkan dalam psikologi inovasi. Sebaliknya, dengan melakukan perubahan pada diri sendiri, kita melatih kemampuan berpikir inovatif kita.

 

Kesimpulan

Lari adalah aktivitas yang sangat bermanfaat, namun juga membutuhkan komitmen dan disiplin. Dengan memahami suka dan duka yang menyertainya, kita dapat lebih siap menghadapi tantangan dan menikmati semua manfaat yang ditawarkan oleh olahraga ini.

 

                    



 

0 komentar:

Posting Komentar