"Membangun Karakter
Entrepreneur: Strategi Meningkatkan nAff
untuk Kesuksesan"
Psikologi
Inovasi Essay Ujian Akhir Semester
Dosen
Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
NAMA
Chornelia
Minar Tampubolon
NIM
22310410078
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Semangat
untuk berprestasi, juga dikenal sebagai kebutuhan untuk mencapai prestasi
(nAff), adalah karakteristik utama yang membedakan seorang pengusaha dari orang
lain. Gregor McDouglas dari Harvard University pertama kali menggunakan konsep
ini dalam penelitian yang dia lakukan di India. Tingkat nAff yang tinggi
meningkatkan keinginan untuk mencapai tujuan yang melebihi kemampuan mereka.
Tujuan yang terlalu mudah atau tidak menggunakan potensi penuh seseorang justru
dapat menurunkan motivasi karena membuat mereka merasa tidak ada tantangan yang
lebih besar untuk dilakukan. Oleh karena itu, nAff memainkan peran penting
dalam membangun kepribadian seorang pengusaha yang tangguh.
Permasalahan
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya
menetapkan tujuan yang menantang merupakan masalah utama dalam pengembangan
nAff. Banyak calon wirausaha kehilangan keinginan untuk maju setelah merasa
puas dengan apa yang mereka lakukan dengan mudah. Selain itu, lingkungan sosial
yang tidak mendukung juga dapat menghambat pertumbuhan nAff. Jika seseorang
berada di sekitar orang-orang yang memiliki pola pikir negatif atau ambisi
rendah, mereka cenderung kurang bersemangat untuk mencapai tujuan.
naff
adalah karakteristik yang dapat mendukung kesuksesan, tetapi tidak semua orang
memiliki tingkat naff yang tinggi secara alami. Sangat sulit bagi pengusaha
pemula untuk menumbuhkan semangat berprestasi ini. Kurangnya pengalaman,
ketakutan , dan lingkungan yang tidak mendukung dapat menghambat perkembangan
naff. Selain itu, fokus pada masalah kecil atau tidak penting juga dapat
mengalihkan perhatian seseorang dari tujuan utama. Dalam kasus Ruben di buku Entrepreneur for the Poor karya Harper(1984),
Ruben memilih untuk mengabaikan hal-hal yang tidak penting dan fokus pada
pertumbuhan bisnisnya. Hal ini menunjukkan pentingnya kemampuan untuk mengatur
fokus dan prioritas selama proses membangun nAff .
solusi untuk
Meningkatkan nAff
1.
Individu harus dilatih untuk menetapkan tujuan
yang lebih besar dan menantang. Untuk memulai, dapat menulis daftar tujuan
jangka pendek dan jangka panjang. Untuk menjaga motivasi individu, tujuan harus
cukup menantang.
2.
Sangat penting untuk berteman dengan orang-orang
yang bersemangat dan memiliki kualitas. Lingkungan sosial yang positif dapat
mendorong seseorang untuk terus berusaha mencapai tujuannya. Ruben dalam The
Crocodile River (Harper, 1984) adalah contoh nyata dari hal ini, karena dia
dapat menghindari masalah kecil sambil memusatkan perhatian pada kemajuan
perusahaannya.
3. Praktik refleksi diri dapat membantu individu memahami kekuatan dan
kelemahan mereka. Melakukan evaluasi diri secara teratur dapat membantu mereka
menemukan area di mana mereka perlu meningkatkan kemampuan mereka dan
meningkatkan semangat mereka untuk berprestasi.
4. Menurut McDouglas, nAff dapat dibor dengan sering menulis dengan cara
yang positif dan kompetitif. Hal ini dapat berupa berpikir tentang hal-hal
setiap hari, tentang menulis hal-hal yang telah Anda capai, atau bahkan
memberikan penghargaan pada diri Anda sendiri untuk hal-hal yang telah Anda
capai. Praktik ini menumbuhkan kebiasaan berpikir positif yang mendukung
semangat untuk mencapai tujuan.
Kesemipulan
Membangun nAff adalah langkah penting dalam
membangun karakter pengusaha yang sukses. Individu dapat mengembangkan semangat
berprestasi yang akan membantu mereka mencapai tujuan mereka dengan menetapkan
tujuan yang menantang, menciptakan lingkungan yang mendukung, melatih pola
pikir positif, mengelola fokus, dan terlibat dalam kegiatan kompetitif. Menurut
pengalaman Ruben, seorang pengusaha harus mampu memprioritaskan hal-hal yang
terkait dengan tujuan utamanya. Oleh karena itu, nAff tidak hanya memiliki
bakat alami tetapi juga memiliki kemampuan yang dapat dilatih untuk mencapai
kesuksesan yang berkelanjutan.
Daftar Pustaka
Budianto, E. (1999). Moral industri: Laporan dan renungan. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Drucker, PF (2006). Inovasi dan Kewirausahaan: Praktik dan Prinsip . New York:
HarperBusiness
Harper, M. (1984). Entrepreneur for the poor. London: Intermediate
Technology Publications in association with GTZ (German Agency for Technical
Co-operation).
McClelland, D. C. (1961). The achieving society. Princeton, NJ: Van
Nostrand.
Schunk, D. H. (2012). Learning theories: An educational perspective.
Boston: Pearson.
0 komentar:
Posting Komentar