Sabtu, 28 Desember 2024

UAS_ Psi.Inovasi : Sofia Salsabila Suswoyo / 22310410062

MOTIVASI BERPRESTASI PADA ENTREPREUNER

PSIKOLOGI INOVASI

ESSAI – UJIAN AKHIR SEMESTER

DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.





SHOFIA SALSABILA SUSWOYO

22310410062


FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

DESEMBER 2024



Entrepreunership bukan hanya pilihan karier namun juga penting untuk membangun kekayaan dalam perekonomian. Entrepreunership juga dapat membantu mengurangi pengangguran. Seorang entrepreuner mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi dengan menciptakan lapangan kerja. Seorang entrepreuner memiliki beberapa sifat kunci yang sama. Mereka fokus pada umpan balik dan mengambil risiko yang terukur. Mereka tangguh, mandiri, dan kreatif. Mereka juga memiliki tujuan yang jelas. Tekad yang kuat untuk mencapai tujuan adalah bagian besar dari menjadi seorang entrepreuner (Lubada, F., Kusumojanto, D. D., & Indarwati, A., 2021).

Murray dan McClelland adalah dua tokoh yang mengemukakan tantang Need for Achievement, salah satu karakteristik yang dimiliki seorang entrepreuner. Murray mengatakan bahwa Need for Achievement berarti menyelesaikan masalah sulit dengan cepat dan secara mandiri, menyelesaikan permasalahan dengan standar yang tinggi, mengungguli orang lain, serta melakukan semua hal tersebut sebagai kebanggaan, dengan latihan-latihan yang baik. McClelland mencatat dua hal yang mempengaruhi dorongan kita untuk mencapai Need for Achievement yaitu, faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah hal-hal seperti kemungkinan untuk sukses, ketakutan akan kegagalan dan nilai-nilai pribadi. Faktor eksternal meliputi lingkungan sekolah termasuk keluarga dan teman (Haryani, R., & Tairas, M. M. W., 2014).

Orang-orang yang ingin mencapai banyak hal biasanya memilih tugas yang cukup sulit karena mereka memiliki Need for Achievement yang tinggi. Mereka juga cenderung memiliki strategi pemecahan masalah yang lebih baik daripada mereka yang tidak berusaha untuk mencapai prestasi. Namun sebaliknya, orang-orang dengan Need for Achievement yang rendah mereka menghindari tugas yang terlalu mudah atau terlalu sulit. Ini karena mereka tidak suka menghadapi tantangan yang sulit.  Salah satu cara untuk meningkatkan dorongan Need for Achievement adalah dengan menuliskan hal-hal positif secara teratur (Fatchurrochman, R., 2011). Ini dapat membantu orang tetap optimis dan fokus pada kesuksesan mereka. Menulis tentang kenangan masa lalu dapat membangun kepercayaan diri dan motivasi. Ini memungkinkan kita untuk melihat kemajuan melalui kenangan kecil, yang memperkuat keinginan untuk mencapai Need for Achievement.

Menulis tentang hal-hal positif juga membantu melawan rasa takut akan kegagalan. Gagal adalah hal yang umum dalam Entrepreunership dan bagian dari pembelajaran. Dengan fokus pada kesuksesan, kita dapat membangun ketahanan mental dan mengubah cara kita memandang kegagalan. Ini sangat penting untuk menjadi seorang entrepreuner yang kuat dan inovatif. Tips lain dari McDouglas adalah bergaul dengan orang-orang yang juga memiliki ambisi tinggi. Berada di lingkungan sosial yang positif mendorong kita untuk mengejar impian. Mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang sejalan mendorong kita untuk menetapkan standar yang lebih tinggi. Kita dapat belajar dari orang lain dalam jaringan kita dan memperluas pandangan kita dengan berbicara dengan mentor atau rekan kerja yang sukses.

Kisah Ruben dalam “The Crocodile River” mengajarkan kita untuk tetap fokus dan terus maju. Untuk meningkatkan keinginan mencapai sesuatu, dan menghilangkan gangguan serta berkonsentrasi pada tujuan utama. Tetap fokus dan menjaga sikap yang baik adalah kunci untuk mencapai kesuksesan, terutama di masa-masa sulit. Sebagai mahasiswa dan calon entrepreuner masa depan kita harus mengambil pelajaran dari Ruben untuk mencapai potensi penuh dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta inovasi.

Ada beberapa manfaat dari melatih Need for Achievement bagi kita, seperti dapat mengembangkan pandangan positif dengan berbagi pengalaman yang mengangkat semangat sehingga dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri, mengasah pola piker positif yang dapat membangun ketahanan mental, membicarakan hal-hal positif dapat menciptakan suasana yang mendukung di sekitar kita, sehingga memberikan dukungan emosional dan mengisnpirasi pencapaian tujuan, berinteraksi dengan orang-orang positif yang dapat membangun jaringan sosial yang kuat, merasa baik tentang diri sendiri yang membuat kita lebih inovatif. Singkatnya, mengadopsi perilaku positif, seperti yang ditunjukkan oleh Ruben, dapat sangat membantu kita meningkatkan dorongan Need for Achievement untuk mencapai tujuan. Pendekatan ini dapat meningkatkan peluang kita untuk sukses dalam perjalanan Entrepreunership dan kehidupan di masa depan.


Daftar Pustaka:

Haryani, R., & Tairas, M. M. W. (2014). Motivasi berprestasi pada mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu secara ekonomi. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 3(1), 30-36.

Fatchurrochman, R. (2011). Pengaruh motivasi berprestasi terhadap kesiapan belajar, pelaksanaan prakerin dan pencapaian kompetensi mata Pelajaran produktif. Invotec, 7(2), 175-188.

Lubada, F., Kusumojanto, D. D., & Indarwati, A. (2021). The mediating entrepreneurial self-efficacy between entrepreneurship education, need for achievement, and creativity on entrepreneurial intention. Journal of Businessand Management, 2(12), 832-849.

0 komentar:

Posting Komentar