UAS PSIKOLOGI INOVASI _ RISKA NURUL FADILLAH _ 22310410122
PSIKOLOGI INOVASI
DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA
RISKA NURUL FADILLAH
22310410122
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
DESEMBER 2024
Pengembangan Need for Achievement (nAff) sebagai Kunci Kesuksesan Entrepreneur
Pendahuluan
Dalam dunia kewirausahaan, salah satu karakteristik paling menonjol dari seorang pengusaha adalah motivasi berprestasi yang tinggi, atau dikenal dengan istilah Need for Achievement (nAff). Konsep nAff merujuk pada dorongan individu untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi melalui usaha maksimal, meskipun tantangan yang dihadapi mungkin melebihi kemampuan awal mereka. Pengusaha yang memiliki dorongan kuat untuk berprestasi cenderung menetapkan target yang menantang dan terus mendorong dirinya untuk berkembang. Dalam hal ini, nAff memainkan peran penting dalam menggerakkan pengusaha untuk terus maju meskipun menghadapi berbagai kesulitan.
Menurut penelitian Gregor McDouglas dari Harvard University, nAff bukan hanya sifat bawaan tetapi juga dapat dikembangkan. McDouglas menemukan bahwa nAff dapat dilatih melalui praktik yang berfokus pada pencapaian, serta dengan menciptakan lingkungan yang mendukung kompetisi dan prestasi. Dalam esai ini, kita akan membahas bagaimana nAff memengaruhi perilaku seorang pengusaha, bagaimana cara mengembangkannya, serta dampaknya terhadap kesuksesan usaha.
Permasalahan
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh entrepreneur adalah menentukan tujuan yang sesuai dengan kemampuan diri mereka. Apabila tujuan yang ditetapkan terlalu mudah, motivasi mereka akan menurun karena tidak ada tantangan yang signifikan. Namun, jika tujuannya terlalu sulit, risiko kegagalan dan frustrasi akan meningkat. Dalam situasi ini, nAff berperan penting untuk membantu pengusaha menjaga keseimbangan antara tantangan yang dihadapi dan kemampuan mereka untuk mencapainya. McDouglas juga mengemukakan bahwa nAff bisa ditingkatkan melalui pendekatan-pendekatan tertentu, seperti berfokus pada hal-hal positif, membangun lingkungan yang kompetitif, dan berinteraksi dengan individu yang memiliki visi dan semangat yang sama. Dalam karya Harper (1984) yang menampilkan tokoh Ruben dari The Crocodile River, kita melihat bagaimana Ruben berhasil memusatkan perhatian pada bisnisnya meskipun dihadapkan dengan masalah sepele. Ruben mampu mengabaikan gangguan tersebut, sehingga energi dan perhatiannya tertuju pada perkembangan usahanya. Namun, tidak semua individu memiliki dorongan nAff yang kuat sejak awal. Banyak yang merasa nyaman dengan situasi saat ini dan tidak terdorong untuk berusaha lebih. Di sini, pendidikan, pelatihan, dan lingkungan sosial memainkan peran penting dalam membentuk nAff. Entrepreneur perlu dilatih untuk tidak hanya mengelola bisnis, tetapi juga mengelola motivasi internal mereka agar terus berusaha mencapai prestasi yang lebih tinggi.
Solusi
Untuk meningkatkan nAff, ada beberapa metode yang bisa diterapkan oleh seorang entrepreneur
Pertama, penting bagi mereka untuk belajar menetapkan tujuan yang realistis namun menantang. Seperti yang dikemukakan oleh McClelland (1985), individu dengan nAff tinggi cenderung memilih tujuan yang berada di tengah-tengah antara terlalu mudah dan terlalu sulit. Hal ini memungkinkan mereka mengukur dan menguji kemampuan mereka secara akurat. Selain itu, pengusaha harus berada di lingkungan sosial yang kompetitif dan positif agar terus termotivasi untuk mencapai lebih banyak.
Latihan mental juga bisa menjadi cara efektif dalam mengembangkan nAff. Misalnya, menuliskan tujuan-tujuan kecil yang berhasil dicapai setiap hari dan berfokus pada keberhasilan tersebut. Cara ini dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan memupuk semangat untuk terus berkembang. Seperti yang ditunjukkan oleh Ruben dalam kisah Harper (1984), dengan mengabaikan gangguan-gangguan kecil dan tetap fokus pada tujuan utama, entrepreneur dapat memaksimalkan upaya mereka dalam mengembangkan bisnis.
0 komentar:
Posting Komentar