Sabtu, 28 Desember 2024

UAS Psikologi Inovasi_Ester T H Rumbewas 22310410103

 UJIAN AKHIR SEMESTER

PSIKOLOGI INOVASI

“Analisis dan Solusi Terhadap Konsep need for achievement dan Minat Berwirausaha”


Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.




Ester Therecia Hermin Rumbewas

22310410103

FAKULTAS PSIKOLOGI 

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

2024



Konsep need for achievement (nAff) memang menjadi pilar penting dalam memahami karakteristik seorang entrepreneur. Namun, ada beberapa poin dalam penjelasan yang perlu kita telaah lebih lanjut dan berikan solusi:

Masalah dalam Penjelasan:

  1. Kesalahan Atribusi: Konsep nAff sebenarnya lebih populer dikaitkan dengan David McClelland, bukan Gregor McDouglas. McClelland adalah seorang psikolog yang melakukan penelitian ekstensif tentang motif prestasi.

  2. Overgeneralisasi: Mengatakan bahwa nAff hanya bisa dilatih dengan menulis hal-hal positif dan bergaul dengan orang yang berkualitas adalah overgeneralisasi. Meskipun kedua hal ini bisa membantu, ada banyak teknik lain yang lebih spesifik untuk meningkatkan nAff.

  3. Miskonsepsi tentang nAff: Fokus pada tujuan yang menantang adalah benar, namun nAff tidak hanya tentang mengejar tujuan yang sulit. Ini juga melibatkan keinginan untuk mengatasi tantangan, memberikan kontribusi, dan mencapai standar yang tinggi.

  4. Etika dan Empati: Kasus Ruben menunjukkan sisi negatif dari terlalu fokus pada tujuan. Mengabaikan permasalahan sosial seperti yang dialami Lorena bisa dianggap tidak empati dan tidak etis.

Solusi dan Penjelasan Lebih Lanjut:

  • nAff adalah Multifaceted: nAff bukan hanya tentang ambisi, tetapi juga tentang:

    • Keinginan untuk berprestasi: Merasa puas ketika mencapai tujuan.

    • Preferensi untuk tugas yang menantang: Mencari tugas yang membutuhkan usaha dan keterampilan.

    • Kebutuhan untuk umpan balik: Ingin tahu seberapa baik kinerja mereka.

    • Orientasi pada hasil: Fokus pada pencapaian tujuan.

  • Cara Meningkatkan nAff: Selain menulis dan bergaul dengan orang yang berkualitas, beberapa cara lain yang efektif adalah:

    • Menetapkan tujuan yang SMART: Spesifik, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound.

    • Belajar dari kegagalan: Anggap kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh.

    • Membangun kepercayaan diri: Yakin pada kemampuan diri sendiri.

    • Mencari mentor: Belajar dari orang yang lebih berpengalaman.

    • Mengikuti pelatihan dan pengembangan diri: Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.

  • Menyeimbangkan nAff dengan Nilai-Nilai Lain: Seorang entrepreneur yang sukses tidak hanya memiliki nAff yang tinggi, tetapi juga memiliki nilai-nilai lain seperti:

    • Integritas: Bertindak jujur dan etis.

    • Empati: Memahami dan peduli terhadap orang lain.

    • Kerjasama: Bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

  • Kasus Ruben sebagai Pelajaran: Kasus Ruben menunjukkan bahwa terlalu fokus pada tujuan bisa mengarah pada perilaku yang tidak etis. Seorang entrepreneur harus mampu menyeimbangkan antara tujuan bisnis dan nilai-nilai kemanusiaan.

Minat berwirausaha merupakan suatu motif yang mendorong individu untuk mencari peluang keberhasilan dan melakukan kegiatan kreatif dan inovatif yang mendatangkan manfaat. McClelland mengklasifikasikan karakteristik ini ke dalam tiga kategori: prestasi, perencanaan, dan kekuatan (Mourao & Schneider Locatelli, 2020).

a. KategoriPrestasi.

Pada kategori prestasi, ada momen dimana kita menjajaki peluang dan inisiatif. Berani mengambil risiko yang telah diperhitungkan dengan matang. Berikutnya, menerapkan kualitas dan efisiensi. Kemudian temukan cara cepat dan efisien untuk memulai. Jika menemui hambatan atau tantangan, teruslah berusaha mengatasinya. Jangan kehilangan tanggung jawab untuk mencapai tujuan kinerja.

b. Kategori Perencanaan

Pada kategori ini, mencari informasi terlebih dahulu sangatlah penting. Kemudian tetapkan tujuan yang ingin dicapai, kemudian rencanakan dan pantau secara sistematis.

c. Kategori Kekuatan

Pada kategori kekuatan, membangun jaringan persuasi dan komunikasi sangatlah penting. Selain itu, kemandirian dan kepercayaan diri juga penting mendorong individu untuk mencari peluang keberhasilan.


Kesimpulan

Need for achievement (nAff) merupakan salah satu karakteristik penting seorang entrepreneur. Dengan memahami konsep ini dan melatihnya secara konsisten, mahasiswa dapat meningkatkan peluang untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses. Namun, perlu diingat bahwa kesuksesan dalam berwirausaha juga membutuhkan kombinasi dari berbagai faktor lain.


Daftar Pustaka

Musdalifah., Marlina, Sitti., & Sengo, Ardianto. 2024. Pengaruh Need For Achievement Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Patompo. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, 7(3), 9524-9529. 


0 komentar:

Posting Komentar