Menguatkan Karakteristik Entrepreneur Melalui Pengembangan Need For
Achievement (Naff)
Psikologi Inovasi: Ujian Akhir Semester
Dosen Pengampu:
Dr. Dra. Arundati Shinta, Ma
Muhammad Zulfan Imron
24310420017
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
DESEMBER 2024
PENDAHULUAN
Entrepreneurship atau kewirausahaan sering
kali diasosiasikan dengan keberanian, inovasi, dan kemampuan untuk menghadapi
risiko. Namun, karakteristik mendasar yang menjadi motor penggerak seorang
entrepreneur adalah semangat untuk berprestasi atau need for achievement
(nAff). Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Gregor McDouglas, yang
menemukan bahwa nAff dapat dilatih dan dikembangkan. Karakteristik ini
mendorong individu untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi dari kemampuannya,
sehingga menumbuhkan tantangan dan semangat baru.
Dalam konteks psikologi, nAff berkaitan
erat dengan motivasi intrinsik yang memungkinkan seseorang untuk terus maju
meskipun dihadapkan pada hambatan. Motivasi ini juga sering kali menjadi pembeda
utama antara individu yang berani mengambil langkah besar dengan mereka yang
cenderung stagnan. Pentingnya nAff tidak hanya berlaku dalam dunia bisnis,
tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan, seperti akademik dan sosial.
Entrepreneur yang memiliki nAff tinggi biasanya lebih kreatif, inovatif, dan
gigih dalam mencari solusi atas permasalahan yang kompleks.
Lebih jauh lagi, McDouglas menekankan
bahwa nAff adalah keterampilan yang dapat dibentuk melalui latihan dan
pengalaman. Lingkungan sosial dan budaya berperan penting dalam mendorong atau
menghambat pengembangan nAff. Contohnya, individu yang tumbuh di lingkungan
yang mendukung kompetisi sehat cenderung lebih mudah mengembangkan semangat
berprestasi. Sebaliknya, lingkungan yang kurang menantang atau terlalu permisif
dapat membuat seseorang kehilangan motivasi untuk berkembang.
Esai ini akan membahas permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam mengembangkan nAff, terutama dalam menghadapi tantangan akademik dan profesional. Selain itu, solusi praktis untuk memperkuat karakteristik ini juga akan diuraikan sebagai panduan bagi mahasiswa yang ingin menanamkan semangat kewirausahaan dalam kehidupan mereka.
PERMASALAHAN
Banyak mahasiswa menghadapi tantangan
dalam mengembangkan nAff, terutama karena lingkungan yang kurang mendukung.
Beberapa permasalahan utama meliputi:
1.
Kurangnya
Tantangan yang Relevan
Lingkungan
akademik sering kali tidak menawarkan tantangan yang cukup menstimulasi mahasiswa
untuk berpikir kreatif atau kompetitif. Hal ini menyebabkan mahasiswa menjadi
kurang terdorong untuk berprestasi lebih dari standar minimal.
2.
Pengaruh
Negatif Lingkungan Sosial
Pergaulan
dengan individu yang memiliki mentalitas stagnan atau tidak peduli terhadap
kemajuan sering kali memengaruhi motivasi mahasiswa. Mereka cenderung terjebak
dalam zona nyaman tanpa berusaha mengembangkan potensi diri.
3. Fokus pada Masalah Sepele
Mahasiswa sering kali teralihkan oleh hal-hal yang kurang relevan dengan pencapaian tujuan utama, seperti konflik interpersonal atau kegiatan yang tidak produktif. Kasus Ruben dalam The Crocodile River menunjukkan pentingnya fokus pada tujuan utama, yang sering kali sulit dilakukan oleh mahasiswa.
SOLUSI
Untuk mengatasi permasalahan ini, beberapa
strategi dapat diterapkan untuk membantu mahasiswa mengembangkan nAff:
1. Menetapkan Tujuan yang
Menantang dan Terukur
Mahasiswa
perlu belajar menetapkan tujuan yang realistis namun cukup menantang untuk
mendorong kemampuan mereka. Misalnya, menyelesaikan proyek penelitian di luar
kurikulum atau memulai bisnis kecil-kecilan yang relevan dengan bidang studi
mereka.
2.
Bergaul dengan Individu Berkualitas
Seperti
yang disarankan McDouglas, mahasiswa harus aktif mencari komunitas atau
individu yang memiliki visi dan semangat yang sejalan dengan pengembangan diri.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti organisasi kewirausahaan atau seminar
motivasi.
3.
Melatih Pola Pikir Positif dan Kompetitif
Menulis
hal-hal positif yang berhubungan dengan pencapaian diri dapat membantu
mahasiswa fokus pada perkembangan mereka. Pola pikir kompetitif juga dapat
dilatih dengan mengikuti lomba atau kompetisi akademik yang relevan.
4.
Mengabaikan Gangguan yang Tidak Relevan
Mahasiswa harus belajar memprioritaskan tujuan utama mereka dengan cara mengesampingkan masalah-masalah sepele. Teknik manajemen waktu dan refleksi diri dapat membantu mahasiswa untuk tetap fokus.
KESIMPULAN
Mengembangkan need for achievement
(nAff) adalah langkah penting bagi mahasiswa yang ingin sukses sebagai
entrepreneur. Dengan menetapkan tujuan yang menantang, bergaul dengan individu
yang mendukung, melatih pola pikir positif, dan mengabaikan gangguan yang tidak
relevan, mahasiswa dapat membangun karakter yang lebih kuat. Dalam jangka
panjang, karakteristik ini tidak hanya bermanfaat untuk dunia wirausaha tetapi
juga dalam kehidupan profesional dan pribadi.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani,
S., & Suhendi, E. (2021). Psikologi kepribadian dalam perspektif
industri. Bandung: Alfabeta.
Prasetyo,
A. P., & Wulandari, S. (2022). Psikologi industri dan pengembangan
karakter entrepreneur. Jakarta: Prenada Media.
Sutanto,
B., & Anggraeni, T. (2023). Pengembangan karakter entrepreneur di era
digital. Surabaya: Cakrawala Ilmu.
Wibowo,
A. S. (2020). Manajemen motivasi dalam dunia usaha. Yogyakarta:
Deepublish.
0 komentar:
Posting Komentar