Sabtu, 28 Desember 2024

UAS PSIKOLOGI INOVASI MUHAMMAD ZULFAN IMRON 24310420017

Menguatkan Karakteristik Entrepreneur Melalui Pengembangan Need For Achievement (Naff)

Psikologi Inovasi: Ujian Akhir Semester

Dosen Pengampu:

Dr. Dra. Arundati Shinta, Ma

Muhammad Zulfan Imron

24310420017

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

DESEMBER 2024


PENDAHULUAN 

Entrepreneurship atau kewirausahaan sering kali diasosiasikan dengan keberanian, inovasi, dan kemampuan untuk menghadapi risiko. Namun, karakteristik mendasar yang menjadi motor penggerak seorang entrepreneur adalah semangat untuk berprestasi atau need for achievement (nAff). Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Gregor McDouglas, yang menemukan bahwa nAff dapat dilatih dan dikembangkan. Karakteristik ini mendorong individu untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi dari kemampuannya, sehingga menumbuhkan tantangan dan semangat baru.

Dalam konteks psikologi, nAff berkaitan erat dengan motivasi intrinsik yang memungkinkan seseorang untuk terus maju meskipun dihadapkan pada hambatan. Motivasi ini juga sering kali menjadi pembeda utama antara individu yang berani mengambil langkah besar dengan mereka yang cenderung stagnan. Pentingnya nAff tidak hanya berlaku dalam dunia bisnis, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan, seperti akademik dan sosial. Entrepreneur yang memiliki nAff tinggi biasanya lebih kreatif, inovatif, dan gigih dalam mencari solusi atas permasalahan yang kompleks.

Lebih jauh lagi, McDouglas menekankan bahwa nAff adalah keterampilan yang dapat dibentuk melalui latihan dan pengalaman. Lingkungan sosial dan budaya berperan penting dalam mendorong atau menghambat pengembangan nAff. Contohnya, individu yang tumbuh di lingkungan yang mendukung kompetisi sehat cenderung lebih mudah mengembangkan semangat berprestasi. Sebaliknya, lingkungan yang kurang menantang atau terlalu permisif dapat membuat seseorang kehilangan motivasi untuk berkembang.

Esai ini akan membahas permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam mengembangkan nAff, terutama dalam menghadapi tantangan akademik dan profesional. Selain itu, solusi praktis untuk memperkuat karakteristik ini juga akan diuraikan sebagai panduan bagi mahasiswa yang ingin menanamkan semangat kewirausahaan dalam kehidupan mereka.

PERMASALAHAN 

Banyak mahasiswa menghadapi tantangan dalam mengembangkan nAff, terutama karena lingkungan yang kurang mendukung. Beberapa permasalahan utama meliputi:

1.    Kurangnya Tantangan yang Relevan

Lingkungan akademik sering kali tidak menawarkan tantangan yang cukup menstimulasi mahasiswa untuk berpikir kreatif atau kompetitif. Hal ini menyebabkan mahasiswa menjadi kurang terdorong untuk berprestasi lebih dari standar minimal.

2.    Pengaruh Negatif Lingkungan Sosial

Pergaulan dengan individu yang memiliki mentalitas stagnan atau tidak peduli terhadap kemajuan sering kali memengaruhi motivasi mahasiswa. Mereka cenderung terjebak dalam zona nyaman tanpa berusaha mengembangkan potensi diri.

3.   Fokus pada Masalah Sepele

Mahasiswa sering kali teralihkan oleh hal-hal yang kurang relevan dengan pencapaian tujuan utama, seperti konflik interpersonal atau kegiatan yang tidak produktif. Kasus Ruben dalam The Crocodile River menunjukkan pentingnya fokus pada tujuan utama, yang sering kali sulit dilakukan oleh mahasiswa.

SOLUSI 

Untuk mengatasi permasalahan ini, beberapa strategi dapat diterapkan untuk membantu mahasiswa mengembangkan nAff:

1.   Menetapkan Tujuan yang Menantang dan Terukur

Mahasiswa perlu belajar menetapkan tujuan yang realistis namun cukup menantang untuk mendorong kemampuan mereka. Misalnya, menyelesaikan proyek penelitian di luar kurikulum atau memulai bisnis kecil-kecilan yang relevan dengan bidang studi mereka.

2.   Bergaul dengan Individu Berkualitas

Seperti yang disarankan McDouglas, mahasiswa harus aktif mencari komunitas atau individu yang memiliki visi dan semangat yang sejalan dengan pengembangan diri. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti organisasi kewirausahaan atau seminar motivasi.

3.   Melatih Pola Pikir Positif dan Kompetitif

Menulis hal-hal positif yang berhubungan dengan pencapaian diri dapat membantu mahasiswa fokus pada perkembangan mereka. Pola pikir kompetitif juga dapat dilatih dengan mengikuti lomba atau kompetisi akademik yang relevan.

4.   Mengabaikan Gangguan yang Tidak Relevan

Mahasiswa harus belajar memprioritaskan tujuan utama mereka dengan cara mengesampingkan masalah-masalah sepele. Teknik manajemen waktu dan refleksi diri dapat membantu mahasiswa untuk tetap fokus.


KESIMPULAN

Mengembangkan need for achievement (nAff) adalah langkah penting bagi mahasiswa yang ingin sukses sebagai entrepreneur. Dengan menetapkan tujuan yang menantang, bergaul dengan individu yang mendukung, melatih pola pikir positif, dan mengabaikan gangguan yang tidak relevan, mahasiswa dapat membangun karakter yang lebih kuat. Dalam jangka panjang, karakteristik ini tidak hanya bermanfaat untuk dunia wirausaha tetapi juga dalam kehidupan profesional dan pribadi.


DAFTAR PUSTAKA

Andriani, S., & Suhendi, E. (2021). Psikologi kepribadian dalam perspektif industri. Bandung: Alfabeta.

Prasetyo, A. P., & Wulandari, S. (2022). Psikologi industri dan pengembangan karakter entrepreneur. Jakarta: Prenada Media.

Sutanto, B., & Anggraeni, T. (2023). Pengembangan karakter entrepreneur di era digital. Surabaya: Cakrawala Ilmu.

Wibowo, A. S. (2020). Manajemen motivasi dalam dunia usaha. Yogyakarta: Deepublish.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar