STUDI KASUS: ANALISIS KRITIS DAN
MEMAHAMI KOMPLEKSITAS NEED FOR ACHIEVEMENT PADA ENTREPRENEUR
Nama : Edwin Dwi Yuniarto
Nim : 21310410203
Mata
Kuliah : Psikologi Inovasi (UAS)
Dosen Pengampu : Dr.Dra.Arundita Shinta, MA.
Permasalahan
dalam tulisan: Menurut saya tulisan di atas menyajikan pemahaman
yang cukup umum tentang konsep need for achievement (nAff) dan
menghubungkannya dengan karakteristik seorang entrepreneur. Namun, terdapat
beberapa poin yang perlu diluruskan dan diperdalam untuk memberikan pemahaman
yang lebih komprehensif.
Contoh permasalahan dalam mahasiswa: Mahasiswa pekerja sering menghadapi situasi di mana mereka harus membagi perhatian dan energi antara pekerjaan dan pendidikan. Dalam konteks psikologi inovasi, tekanan ini dapat menjadi penghalang untuk mengembangkan kreativitas dan dorongan untuk mencapai tujuan yang menantang. Seiring waktu, kesulitan ini dapat memengaruhi semangat inovasi mereka, khususnya dalam menumbuhkan kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement atau nAff).
Konsep need for achievement (nAff) seringkali dikaitkan erat dengan
keberhasilan seorang entrepreneur. Namun, pemahaman yang mendalam tentang nAff
tidak hanya terbatas pada semangat berprestasi semata. Konsep ini melibatkan
kompleksitas psikologis yang lebih luas dan berinteraksi dengan berbagai faktor
lain. Esai ini akan menganalisis secara kritis konsep nAff, mengidentifikasi
keterbatasan dalam pemahaman sebelumnya, serta menyajikan perspektif yang lebih
holistik untuk memahami peran nAff dalam konteks kewirausahaan.
Konsep nAff seringkali disalahpahami sebagai sekadar semangat untuk
berprestasi. Padahal, nAff merupakan dorongan internal yang kompleks,
melibatkan kebutuhan akan pengakuan, keinginan untuk mengatasi tantangan, dan
orientasi pada tujuan jangka panjang. Keberhasilan seorang entrepreneur tidak
hanya ditentukan oleh nAff semata, tetapi juga oleh faktor-faktor lain seperti
kreativitas, kemampuan mengambil risiko, dan keterampilan interpersonal. Contoh
kasus Ruben dalam novel The Crocodile River seringkali digunakan untuk
menggambarkan nAff. Namun, fokus pada satu aspek (yaitu kemampuan fokus pada
tujuan utama) tidak memberikan gambaran lengkap tentang karakteristik seorang
entrepreneur. Tindakan Ruben dapat diinterpretasi dari berbagai sudut pandang,
termasuk kurangnya empati atau kemampuan membangun relasi. Hal ini menunjukkan
bahwa pemahaman tentang nAff perlu mempertimbangkan konteks yang lebih luas dan
kompleks. Menurut Gregor McDouglas, need for achievement sangat penting bagi
seseorang untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi dari kemampuannya saat ini.
Sayangnya, mahasiswa pekerja sering kali terjebak dalam rutinitas yang tidak
memberi ruang untuk fokus pada pengembangan inovasi dan pencapaian target yang
lebih besar.
Mahasiswa pekerja dapat memperkuat nAff melalui beberapa pendekatan seperti,
Menumbuhkan Pola Pikir Inovatif. Mahasiswa pekerja harus melatih diri untuk
melihat peluang baru dalam pekerjaan dan studi mereka. Misalnya, proyek kampus
dapat diintegrasikan dengan kebutuhan dunia kerja sehingga menghasilkan solusi
kreatif untuk kedua lingkungan tersebut.
Melatih fokus pada tujuan besar Seperti, tokoh Ruben dalam The Crocodile
River (Harper, 1984), mahasiswa perlu memprioritaskan hal-hal yang relevan
dengan tujuan mereka. Hindari terlalu banyak terlibat dalam masalah kecil yang
tidak signifikan untuk pertumbuhan pribadi atau profesional. Menulis hal-hal positif secara lonsisten,
Latihan menulis hal positif yang berkaitan dengan pencapaian atau peluang dapat
membantu membangun motivasi internal. Misalnya, mencatat keberhasilan kecil di
tempat kerja atau kampus akan memberikan energi positif untuk terus maju. Menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi,
bergaul dengan individu yang memiliki visi besar dan semangat inovatif akan
membantu mahasiswa pekerja tetap termotivasi. Bergabung dengan komunitas
inovasi, organisasi kampus, atau grup profesional dapat menjadi langkah awal
yang efektif. Serta Belajar dari
Pengalaman Kegagalan.
Pengembangan nAff bukan hanya sekadar latihan menulis atau bergaul, tetapi melibatkan proses yang lebih kompleks. Pengalaman langsung dalam menghadapi tantangan, pembelajaran yang berkelanjutan, serta dukungan lingkungan yang kondusif merupakan faktor-faktor penting dalam mengembangkan nAff.
Analisis
Kritis, Solusi berserta Implikasi bagi Pengembangan Entrepreneur
Untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang nAff dan implikasinya bagi
entrepreneur, perlu dilakukan analisis kritis dan beberapa solusi sebagai
berikut:
- Menguak Kompleksitas nAff:
- Definisi yang Lebih Jelas: Menjelaskan secara
rinci apa yang dimaksud dengan nAff, bagaimana nAff terbentuk, dan
bagaimana nAff berbeda dengan motivasi lainnya.
- Penelitian Terkini: Menyajikan hasil-hasil
penelitian terkini tentang nAff, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi
nAff dan implikasi nAff dalam berbagai konteks.
- Menganalisis Kasus Ruben secara Lebih Kritis:
- Motivasi Lain: Mencari kemungkinan motivasi
lain yang mendasari tindakan Ruben selain nAff.
- Konteks Budaya: Mempertimbangkan konteks
budaya dan sosial di mana cerita tersebut terjadi.
- Menghubungkan nAff dengan Konsep Psikologi
Lainnya:
- Teori Motivasi: Menghubungkan konsep nAff
dengan teori-teori motivasi lainnya, seperti teori hierarki kebutuhan
Maslow dan teori self-efficacy Bandura.
- Karakteristik Kepribadian: Membahas hubungan
antara nAff dengan karakteristik kepribadian lainnya, seperti locus of
control, toleransi terhadap ambiguitas, dan kebutuhan akan afiliasi.
Pemahaman yang
lebih baik tentang nAff memiliki implikasi penting bagi pengembangan
entrepreneur. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
- Program Pengembangan Diri: Menawarkan program
yang tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pada
pengembangan diri secara holistik.
- Membangun Lingkungan yang Mendukung:
Menciptakan lingkungan kerja yang mendorong inovasi, kolaborasi, dan
pengembangan diri.
- Membina Mentor: Menyediakan akses kepada mentor
yang dapat memberikan bimbingan dan dukungan.
Meskipun demikian, Konsep nAff merupakan salah satu aspek penting dalam
memahami karakteristik seorang entrepreneur. Namun, untuk mendapatkan gambaran
yang lebih lengkap, kita perlu melihat nAff dalam konteks yang lebih luas,
mempertimbangkan interaksi dengan faktor-faktor lain, dan memahami bahwa
pengembangan nAff adalah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan dukungan
dari berbagai pihak. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang nAff, kita dapat
membantu calon entrepreneur untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal.
Bagi mahasiswa need for achievement yaitu elemen penting yang dapat memacu
individu untuk melampaui batas kemampuan mereka. Bagi mahasiswa pekerja,
mengembangkan nAff tidak hanya memungkinkan mereka sukses dalam pendidikan dan
pekerjaan, tetapi juga membangun fondasi untuk inovasi di masa depan. Dengan
fokus pada tujuan besar, membangun lingkungan positif, dan melatih pola pikir
kreatif, mahasiswa pekerja dapat menjadi agen perubahan yang produktif dan
inovatif.
Daftar Pustaka:
- Budianto,
E. (1999). Moral industri: Laporan dan renungan. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
- Harper,
M. (1984). Entrepreneur for the poor. London: Intermediate Technology
Publications in association with GTZ (German Agency for Technical
Co-operation).
- McClelland,
D. C. (1961). The achieving society. Van Nostrand Reinhold.
- Ryan,
R. M., & Deci, E. L. (2000). Self-determination theory and the
facilitation of intrinsic motivation, social development, and well-being.
American psychologist, 55(1), 68-78.
0 komentar:
Posting Komentar