UAS: "Fokus, Tantangan, dan Semangat Berprestasi: Konsep Need for Achievement dalam Entrepreneur"
Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.
Alfiyan Hidayat
22310410030
Psikologi SP
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Komentar saya terhadap sepenggal teori need for achievement.Saya sangat setuju bahwa kebiasaan menulis hal-hal positif bisa membawa dampak besar dalam meningkatkan motivasi dan semangat seseorang. Dari pengalaman pribadi, saya mulai merasakan perubahan ketika saya rutin menulis refleksi tentang apa yang saya alami setiap harinya. Aktivitas sederhana ini membuat saya lebih mampu melihat apa yang sudah saya capai dan apa yang masih perlu diperbaiki. Alih-alih menyalahkan diri sendiri atas kegagalan, saya justru fokus untuk mencari solusi yang lebih baik. Proses ini membuat saya merasa lebih tenang, lebih percaya diri, dan lebih termotivasi untuk terus maju.
Teori need for achievement atau nAch yang dikemukakan Gregor McDouglas sangat relevan dengan hal ini. Semangat untuk berprestasi ternyata bukan sesuatu yang hanya dimiliki oleh orang tertentu, tetapi sesuatu yang bisa dilatih. Salah satu caranya adalah dengan membiasakan diri menulis hal-hal positif dan menantang diri untuk terus belajar. Saya percaya, kebiasaan kecil seperti ini dapat memengaruhi cara kita memandang diri sendiri dan mendorong kita untuk selalu memberikan yang terbaik.
Tokoh Ruben dalam kisah The Crocodile River (Harper, 1984) adalah contoh nyata bagaimana nAch bisa diterapkan dalam kehidupan. Ruben memiliki kemampuan luar biasa untuk tetap fokus pada apa yang penting. Ketika ada konflik antara Lorena dan Atong, ia memilih untuk tidak terlibat karena masalah tersebut tidak relevan dengan tujuan besar yang ingin ia capai. Fokus Ruben yang tidak tergoyahkan menjadi pelajaran penting bagi saya, bahwa untuk mencapai sesuatu yang besar, kita harus bisa memilah mana yang penting dan mana yang hanya menghabiskan energi.
Selain fokus, lingkungan juga memainkan peran besar dalam membangun semangat berprestasi. Berada di sekitar orang-orang yang berpikir positif, kompeten, dan peduli terhadap kemajuan bisa menjadi sumber inspirasi yang luar biasa. Saya pernah merasakan ini sendiri ketika berada di lingkungan yang penuh dengan orang-orang ambisius. Melihat cara mereka bekerja keras dan berbagi ilmu, saya jadi ikut termotivasi untuk terus belajar dan memperbaiki diri.
Sebagai mahasiswa, saya rasa kita semua bisa belajar dari Ruben. Tidak semua masalah perlu mendapatkan perhatian kita. Penting untuk memprioritaskan hal-hal yang benar-benar membawa dampak besar dalam hidup kita. Selain itu, membangun kebiasaan menulis dan merefleksikan hal-hal positif juga bisa membantu kita lebih fokus pada tujuan jangka panjang.
Teori ini mengajarkan bahwa semangat berprestasi bukanlah sesuatu yang muncul begitu saja. Dengan latihan, kebiasaan yang baik, dan lingkungan yang mendukung, kita semua bisa mengembangkan nAch dalam diri kita. Yang penting, kita tidak pernah berhenti untuk mencoba dan terus memberikan yang terbaik dari diri kita.
Referensi
Budianto, E. (1999). Moral industri: Laporan dan renungan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Harper, M. (1984). Entrepreneur for the poor. London: Intermediate Technology Publications in association with GTZ (German Agency for Technical Co-operation).
0 komentar:
Posting Komentar