Sabtu, 28 Desember 2024

ESAI UAS - ROSITA 22310410108

NEED FOR ACHIEVEMENT (nAff)

PSIKOLOGI INOVASI

ESAI 9 - UJIAN AKHIR SEMESTER

DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.

ROSITA

22310410108

  

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

DESEMBER 2024

 

Need for achievement dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik baiknya. Beberapa aspek yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat need for achievement seseorang yaitu aspek kebutuhan akan pencapaian, kesediaan untuk mengambil tanggung jawab, memiliki rasa takut akan kegagalan, kemampuannya dalam mengatasi hambatan atau kendala, dan yang terakhir kesediaan untuk menerima kritik dan masukan dari orang lain.

Beberapa aspek yang berkaitan dengan tingkat need for achievement seseorang yaitu bersedia bertanggung jawab, teliti dan mempertimbangkan risiko, mengharapkan adanya umpan balik, bersikap kreatif dan inovatif, memperhatikan waktu penyelesaian tugas, serta memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi yang terbaik ( Pagehgiri, 2016). 

Salah satu karakteristik yang menonjol dari seorang individu dengan need for achievement (nAff) tinggi adalah semangat untuk berprestasi dan kemampuan melihat peluang di balik tantangan, seperti yang dicontohkan oleh Ruben dalam kasus "The Crocodile River." Ruben memperlihatkan bagaimana perhatian pada hal-hal kecil namun positif dapat memberikan dampak besar bagi kemajuan perusahaan. Mahasiswa diharapkan mampu meniru perbuatan ini untuk memperkuat nAff mereka, terutama dalam konteks akademik dan profesional. Dalam konteks kehidupan mahasiswa, sikap positif dan dukungan antar sesama sangatlah penting. Pernyataan bahwa "mahasiswa hendaknya bisa meniru perbuatan Ruben, mengatakan hal-hal positif di sekitarnya," mencerminkan perlunya membangun lingkungan yang konstruktif dan mendukung. Namun, permasalahan yang terjadi adalah seringkali mahasiswa terjebak dalam sikap pesimis atau saling menjatuhkan, sehingga tidak mampu menciptakan atmosfer yang positif.

Permasalahan

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali individu terjebak dalam pola pikir yang fokus pada kekurangan atau masalah besar, sehingga hal-hal kecil yang sebenarnya positif menjadi terabaikan. Akibatnya, suasana kerja atau belajar menjadi kurang kondusif, dan motivasi untuk berprestasi menurun. Hal ini juga dapat menyebabkan rendahnya semangat kolaborasi dan keengganan untuk memberikan apresiasi terhadap kontribusi orang lain.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi mahasiswa adalah tekanan akademis dan sosial. Dalam lingkungan yang kompetitif, sering kali muncul rasa cemburu dan ketidakpuasan yang dapat memicu komentar negatif terhadap rekan-rekan. Hal ini dapat menciptakan suasana yang tidak sehat, di mana mahasiswa merasa tertekan, kurang percaya diri, dan kehilangan motivasi.

Solusi

Untuk meniru perbuatan Ruben, mahasiswa dapat melakukan hal berikut:

1.      Melatih Kebiasaan Positif

Secara aktif mencari dan mengapresiasi hal-hal positif di sekitar, baik dalam tim maupun lingkungan belajar. Menulis jurnal apresiasi harian untuk mencatat hal-hal baik yang terjadi.

2.      Mengembangkan Empati dan Kerja Sama

Meningkatkan kepedulian terhadap rekan kerja atau teman sekelompok, terutama ketika mereka menghadapi kesulitan. Memberikan dukungan dengan tindakan nyata, seperti membantu menyelesaikan tugas atau memberikan dorongan semangat.

3.      Berpikir Solutif

Ketika menghadapi permasalahan, fokus pada solusi yang relevan dan dapat diterapkan. Melibatkan semua pihak terkait untuk menciptakan hasil yang optimal.

4.      Meningkatkan Kompetensi dan Motivasi

Menetapkan tujuan yang menantang namun realistis untuk memacu kemampuan diri. Menggunakan masukan positif sebagai bahan untuk terus berkembang.

Dengan meniru perbuatan Ruben, mahasiswa dapat memperkuat nAff mereka dan menjadi individu yang lebih berprestasi. Fokus pada hal-hal positif, empati, serta orientasi pada solusi merupakan langkah penting yang tidak hanya meningkatkan motivasi diri tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung kesuksesan bersama. 

 

DAFTAR PUSTAKA

Pagehgiri, Juniada. "Membangun Intensi Berwirausaha melalui Adversity Quotient, Self Efficacy, dan Need For Achievement." Jurnal Teknik Gradien, vol. 8, no. 2, 2016, pp. 182-198.

Setiawan, Ainur R., et al. "Pengaruh Need for Achievement Dan Innovativeness Terhadap Entrepreneurial Intention Yang Dimediasi Entrepreneurial Attitude." Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, vol. 6, no. 6, 1 Jun. 2021, doi:10.17977/jptpp.v6i6.14897.

Rosidah, Rosidah. "Membangun Need Of Achievement Sumber Daya Manusia dalam Organisasi." Efisiensi, vol. III, no. 2, Aug. 2003, doi:10.21831/efisiensi.v3i2.3798.

0 komentar:

Posting Komentar