PEDOFILIA
“GANGGUAN MENTAL YANG
BERBAHAYA”
DIANA WIDIASTUTI
NIM : 22310410034
Mata Kuliah :
Psikologi Abnormalitas
Dosen Pengampu : FX.
WAHYU WIDIANTORO S.Psi., MA.
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Gambar 1
Ilustrasi Pedofil
Sebetulnya apa sih pedofil itu ? Menurut Probosiwi (2015) pedofilia merupakan kelainan seksual dimana seseorang menyukai melakukan hubungan seksual dengan anak. Menurut Maslim (2013) pedofilia merupakan preferensi seksual yang cenderung berulang dan menetap terhadap anak-anak, biasanya pra pubertas atau awal masa pubertas, baik laki-laki maupun perempuan. Termasuk dewasa yang mempunyai preferensi partner seksual dewasa, tetapi karena mengalami frustrasi yang kronis atau penyebab lainnya yang menghambat untuk mencapai hubungan seksual yang diharapkan, maka kebiasaannya beralih kepada anak-anak sebagai gantinya. Menurut Yogatama pedofilia tidak hanya sebuah perbuatan (behavior), namun juga sebuah sikap (attitude) yang menyimpang sehingga tendensi suka pada anak-anak demi kepuasan seksual dari seseorang dewasa (Rahardjo dan Kaniya Puri, 2021).
Richard
Lanyon, psikolog dari Arizona State University mengelompokkan pedofil ke dalam
tiga tipe : situational molesters, preference molesters, dan child rapists.
Pedofil tergolong tipe situational masih memiliki ketertarikan seksual dengan
orang dewasa. Hanya saja dalam situasi tertentu, mereka memiliki hasrat
pedofilia dan melakukan tindakan pedofilia sebagai upaya mengatasi rasa
tertekan. Seseorang tergolong sebagai preference molesters jika tertarik secara
seksual hanya kepada anak-anak. Kalaupun mereka menikah, hanya untuk menutupi
kondisi mereka yang sebenarnya. Mereka umumnya tidak merasa ada yang salah
dengan pedofilia, bahkan menganggap masyarakat yang bersikap berlebihan.
Biasanya situational maupun preference molesters menyalurkan hasrat
pedofilianya terhadap anggota keluarga atau tetangganya. Kedua tipe ini umumnya
tidak bertindak sadis terhadap korbannya. Mereka cenderung membujuk atau
mengancam anak tanpa kekerasan fisik. Sedangkan tipe pemerkosa anak (child
rapist) biasanya sangat kasar dan tidak segan-segan melakukan kekerasan
fisik kepada korban bahkan sampai memerkosa ataupun membunuh korban.
Krafft-Ebing menyebutnya sebagai pedofil sadistis (Lianawati, 2020).
Gambar 2
Jenis Pedofilia
Jika anda penggemar serial detektif, saya
rasa anda harus mengikuti serial detektif Amerika yang berjudul Law and Order
SVU (Special Victim Unit). Diceritakan dalam serial tersebut bahwa kepolisian
kota New York memiliki divisi khusus yang menangani kasus-kasus istimewa yang
berkaitan dengan kekerasan seksual dan kekerasan terhadap anak. Sangat menarik
kasus-kasus yang ditampilkan dan salah satunya adalah kasus pedofil yang sangat
membahayakan anak-anak. Dalam beberapa episode kasus pedofil dalam serial
tersebut, beberapa pelaku dibebaskan dari hukuman dengan pembelaan bahwa pelaku
sedang sakit dan butuh terapi untuk disembuhkan. Keputusan yang tidak adil bagi
korban, apalagi korban adalah anak dibawah umur yang seharusnya mendapatkan
perlindungan dari orang dewasa.
Gambar 3
Poster serial Law
& Order SVU
Sumber :
walpaperaccess.com
Masih ingatkah anda pada kasus pelecehan di Jakarta International School sepuluh tahun lalu ? Dalam sekolah elit dengan pengamanan yang ketat saja, anak bisa menjadi korban, bagaimana dengan sekolah yang pengamanannya rendah dan tanpa kamera pengawas ? Ada lagi wanita pemilik retal PS di kota Jambi melakukan pelecehan seksual terhadap 17 anak dibawah umur, kasus ini terungkap pada tahun 2023. Pedofilia merupakan salah satu bentuk abnormalitas yang bisa membahayakan anak-anak.
Pedofilia merupakan penyakit mental yang
harus segera ditangani ahlinya. Tidak perlu ditutupi alih-alih melindungi
pelaku, namun segeralah diobati agar tidak menimbulkan korban. Jaga baik-baik
anak-anak kita, ajari mereka untuk mengenakan pakaian yang tertutup dan sopan,
serta pandai memilih circle pertemanan untuk mencegah dari kejahatan
seksual.
Pustaka :
Rahardjo, Pambudi. Kaniya Puri. (2021). Pelaku
Pedofilia (Tinjauan dari Faktor Penyebab dan Aspek Dinamika Psikologis). PSIMPHONI,
Vol. 1 No. 2.
Lianawati, Ester.
(2020). Penyimpangan Seksual. Jenis, Penyebab, dan Penanganannya. researchget.net.
0 komentar:
Posting Komentar