Jumat, 12 November 2021

Apa yang akan terjadi jika seorang sahabat meninggalkanmu?

 Tulisan untuk Ujian MID Psikologi Sosial II, Psikologi UP45

(Semester Ganjil 2021/2022)

Gideon Petra Malia (20310410066) 

Kelas Reguler (A)

Fakultas Psikologi Universitas 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta




Sahabat merujuk pada teman yang secara khusus bergaul secara akrab dengan diri kita di antara teman-teman lain yang kita miliki dan dipahami sebagai suatu sosok yang hadir untuk dapat dipercayai secara mendalam dan menyeluruh serta bisa juga saling memaafkan satu sama lain. Dengan adanya kehadiran seorang sahabat, manusia bisa mengetahui adanya kegembiraan dari sikap saling pengertian dengan orang lain dan dapat melepaskan diri dari perasaan kesepian.

Tanda persahabatan yang sejati adalah adanya ketulusan, kehangatan, dan keakraban antara satu dan yang lain (Intimasi). Masing-masing individu, tidak ada maksud ataupun niat untuk mengkhianati orang lain karena mereka saling percaya, menghargai, dan menghormati keberadaan orang lain. Teman akan membuatmu memiliki self-worth, yang membuatmu menghargai diri sendiri. Dalam keseharianmu kehadiran seorang sahabat bisa meningkatkan mood yang memberi dampak positif untuk memulai harimu. 



Di lain hal semakin kita menuju dewasa lingkaran pertemanan semakin sempit. Kesibukan masing-masing  yang berbeda membuat kita sulit untuk berkumpul dan berbincang bersama seperti di waktu yang telah lalu. Jarak yang terbentang makin lebar, bahkan secara tidak sadar teman mulai meninggalkanmu. Lalu bagaimana jika mereka benar-benar meninggalkanmu?

Persahabatan pasti akan berpisah pada akhirnya hanya kita saja yang tidak mengira kalo waktunya akan datang. Entah itu berpisah karena sahabat kita pergi karena mengejar cita-cita, menikah, kuliah beda universitas, tempat kerja jauh di luar kota hal-hal itu yang membuat perpisahan antara sahabat. Yang akan terjadi bila teman tak ada pasti perasaan sedih, tidak ada lagi teman curhat, dan kesepian. Tapi di sisi lain kita bisa belajar bahwa sahabat tidak selamanya. Kita tidak bergantung lagi pada sahabat yang selalu menemani ke mana pun kita pergi, meminta bantuan jika terjadi sesuatu, ya pada akhirnya kita harus mandiri. 

Persahabatan memperkaya hidup manusia dengan banyak cara. Sahabat yang mengajarimu untuk lebih terbuka, menantangmu mencoba berbagai hal, dan mendukung apapun yang kamu perbuat. Walaupun sering menertawakan kebodohan satu sama lain tapi itulah momen kenangannya. 


Daftar Pustaka

A'yun, Q. (2018). Hubungan Kualitas Persahabatan Dengan Forgiveness pada Mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas Medan Area.


0 komentar:

Posting Komentar