Sabtu, 06 November 2021

Analisis Perilaku Dalam Film "Tilik" Kaitannya Dengan Psikologi Sosial

 

Essay Kedua Persyaratan Mengikuti Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial II

(Semester Ganjil 2021/2022)

Widia Fitriani (20310410020)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A




Sebuah film pendek berjudul “TILIK” (durasi 32 menit) menjadi sangat populer diperbincangkan masyarakat sejak diunggah pada kanal berbagi YouTube pada 17 Agustus 2020. Judul Tilik diambil dari Bahasa Jawa yang bermakna “Menjenguk”. Setidaknya saat artikel ini ditulis (15 September 2020) film tilik telah ditonton 32 juta kali. Film Tilik merepresentasikan potret masyarakat pedesaan yang mengambil latar belakang budaya di sebuah desa di Yogyakarta (Inayaturrobbani, 2020).

Bila  melihat  kembali  cerita yang digambarkan dalam film merupakan hubungan    interpersonal    yang    sangat kompleks dengan  individu  lainnya.Banyak  perdebatan  pro  dan  kontra  yang melibatkan  emosi  ketika  menonton  film yang berjudul “Tilik” tersebut mulai dari tokoh,  alur cerita, setting dan komunikasi. Film “Tilik‟mengisahkan    sebuah budaya    yang   menjadi    yang   menjadi kebiasaan   masyarakat   Indonesia   yaitu menjenguk   orang   yang   sedang   sakit.Budaya  menjenguk  ini  sampai  sekarang masih   banyak   diterapkan   di   daerah-daerah pedesaan, terutama di pulau Jawa. (Bagus, 2021).

Lebih spesifik Tilik berkisah tentang aktivitas gosip rombongan ibu-ibu yang sedang dalam perjalanan menjenguk Ibu Lurah dengan menggunakan truk. Gosip yang dapat didefinisikan sebagai pembicaraan evaluatif positif maupun negatif terhadap seseorang yang tidak hadir saat pembicaraan tersebut berlangsung (Foster, 2004) Pada saat yang sama, para pelaku gosip memiliki kecenderungan untuk melakukan perbandingan dan evaluasi sosial. Aktivitas bergosip dapat bersifat fungsional untuk sebagian individu karena individu membutuhkan informasi evaluatif tentang orang lain guna mengevaluasi diri mereka sendiri. Evaluasi diri melalui perbandingan sosial seringkali diperlukan guna melakukan penyesuaian diri dengan norma kelompok (Festinger, 1954; Sedikides & Skowronski, 2000; Sedikides & Strube, 1997).

Tilik adalah salah satu film cerdas yang mengangkat pola keseharian masyarakat kita pada umumnya. Film ini menampilkan sebuah kenyataan secara gamblang, tegas dan tepat. Memotret kebiasaan yang sering dihadapi oleh masyarakat dalam kesehariannya membuat film ini rasanya begitu dekat. Hal ini juga berkat local value yang ditampilkan melalui dialek dan bahasa Jawa sepanjang film, seperti mendengar pembicaraan ibu-ibu tetangga dekat rumah.

implikasi  dari  teori psikologi hubungan interpersonal memiliki kaidah  yang efektif  dalam  menganalisis film yang berjudul “Tilik‟. Berbagai sudut pandang secara psikologis telah disebutkan  dalam  analisa mengenai  alur cerita secara komprehensif. Banyak terjadi konflik  dalam  cerita  dan gangguan secara psikologis   yang   terjadi   selama   proses interaksi  kelompok berlangsung sehingga memicu emosi setiap menonton. Jika kita mengambil pandangan teori identitas sosial maka dalam level kelompok individu akan membawa 2 identitas. Pertama, identitas kelompok yaitu dalam film ini adalah kelompok ibu-ibu. Kedua, identitas diri sebagai individu yang berbeda dalam kelompok tersebut. Secara keseluruhan film pendek ini sangat bagus sekali dan sangat layak untuk disaksikan dan berhasil dalam menampilkan fenomena sosial yang berlaku dan terjadi di masyarakat

 

Daftar Pustaka

Inayaturrobbani, Fakhirah. (2020). MEMAHAMI FUNGSI GOSIP DALAM MASYARAKAT MELALUI FILM PENDEK “TILIK”. Tonil: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema. https://cicp.psikologi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/553/2021/05/Tilik.pdf

Bagus Mitreka Satata, Dian (2021). ANALISIS HUBUNGAN INTERPERSONAL DALAMFILM ‘TILIK’ PADA PERSPEKTIF PSIKOLOGI. Jurnal Dinamika Sosial Budaya. https://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb/article/view/3136/2041

https://aiya.org.au/id/2020/09/15/review-film-pendek-tilik-kehidupan-kita-dalam-setengah-jam/

 

0 komentar:

Posting Komentar